السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Minggu, 06 April 2025

Menjemput Malam Seribu Bulan: Meraih Keberkahan di 10 Hari Terakhir Ramadan #20

Halimi Zuhdy

Ramadan kian mendekati puncaknya, dan di sinilah letak keistimewaan yang paling dinanti: Al-Asyru Al-Awakhir (sepuluh malam terakhir). Di antara malam-malam ini tersimpan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Lailatul Qadar. Sebuah malam yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai momen turunnya Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3). 
Perintah Rasulullah SAW untuk Mencari Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah rahasia ilahi yang tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Namun, Rasulullah SAW memberikan petunjuk dalam sabdanya:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menekankan bahwa malam ini lebih mungkin terjadi pada malam-malam ganjil:

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ، فِي الْوِتْرِ مِنْهَا

"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil di antaranya." (HR. Bukhari)

Keteladanan Rasulullah SAW di Sepuluh Malam Terakhir

Menjelang akhir Ramadan, Rasulullah ﷺ meningkatkan ibadahnya secara drastis. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَشَدَّ مِئْزَرَهُ

"Ketika memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, Rasulullah ﷺ menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan mengencangkan ikat pinggangnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengencangkan ikat pinggang di sini adalah simbol kesungguhan dan totalitas dalam beribadah, menunjukkan bahwa beliau benar-benar memaksimalkan waktu yang tersisa di bulan Ramadan.

Doa Terbaik untuk Malam Lailatul Qadar

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa terbaik yang dibaca pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab dengan doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi)

Keberkahan yang Terlupakan

Sayangnya, di zaman modern ini, semangat menyambut malam-malam ini sering kali memudar. Alih-alih memperbanyak qiyamullail, tilawah, dan doa, banyak yang justru sibuk dengan persiapan Idulfitri—berbelanja baju baru, memikirkan mudik, atau bahkan terjebak dalam pesta diskon online.

Padahal, jika kita menyadari bahwa satu malam Lailatul Qadar setara dengan ibadah selama 83 tahun 4 bulan, kita tentu tidak akan melewatkannya. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Meraih Lailatul Qadar: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Para ulama mengajarkan beberapa amalan utama yang dapat kita lakukan untuk menjemput Lailatul Qadar:
1. I’tikaf – Meneladani sunnah Rasulullah  SAW dengan berdiam di masjid, memusatkan hati untuk ibadah, dan menjauhi distraksi duniawi.

2. Memperbanyak Doa – Terutama doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Aisyah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

3. Qiyamullail (Salat Malam) – Tidak ada ibadah yang lebih utama pada malam-malam ini selain mendirikan shalat dengan khusyuk dan penuh harap kepada Allah.

4. Tilawah Al-Qur’an – Menghidupkan malam dengan membaca dan mentadabburi ayat-ayat suci.

5. Sedekah dan Amal Kebaikan – Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan. Apa yang kita berikan pada malam ini nilainya akan dilipatgandakan lebih dari seribu bulan.

Kesempatan Emas yang Tak Boleh Terlewat

Jika kita sadar betapa berharganya kesempatan ini, tak akan ada malam yang kita lewatkan dengan sia-sia. Kita tak tahu apakah Ramadan ini adalah yang terakhir bagi kita. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, karena waktu tak bisa diputar ulang.

Maka, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan di sepuluh malam terakhir Ramadan. Malam-malam yang bisa mengubah takdir kita, menghapus dosa-dosa kita, dan mengangkat derajat kita di sisi Allah. Sebab, mereka yang bersungguh-sungguh akan meraih kemenangan, dan mereka yang lalai hanya akan menuai penyesalan. Ramadan sudah di ujung perjalanan, namun masih ada kesempatan untuk menjemput malam seribu bulan. Jangan biarkan ia berlalu tanpa makna.

Wallahul Musta'an Wailaihittukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar