(Indonesia Negara Paling Bahagia Ketiga di Dunia).
Halimi Zuhdy
Saya sedikit bingung cara mengukur Kebahagiaan, apalagi tidak punya alat ukur tentang kebahagiaan (versi pribadi), bahkan kebahagiaan pribadi pun kadang tidak bisa diukur, hanya ada rasa, tiba-tiba tersenyum dan dada terasa lapang. Pikiran menjadi fresh. Itu saja.
Dan setiap orang berbeda-beda untuk mendapatkan dan merasakan kebahagiaan. Maka, sesuatu yang menurut kita bahagia, belum tentu menurut orang lain bahagia. Tapi, ada kebahagiaan umum yang semua orang ketika mendapatkannya menjadi bahagia. Itu pun, "rasa bahagia" masih banyak macamnya Lo. Dalam bahasa Arab, ada farah dan sa'adah. Keduanya berbeda, belum lagi ketika membincang kebahagiaan di dunia dan akhirat, tambah komplek. Terus bagaimana?.wkwkwwk.
Entah, bagaimana "Ipsos" mengukur Kebahagiaan secara global. Laporan Global Happiness 2024 dari Ipsos menunjukkan bahwa kebahagiaan manusia masih berada dalam fase fluktuatif. Meski telah mengalami peningkatan sejak pandemi, tingkat kebahagiaan global sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. Dari 30 negara yang disurvei, 71% orang mengaku bahagia—lebih tinggi dibandingkan 2020 yang hanya mencapai 63%, namun masih tertinggal dari puncak kebahagiaan di tahun 2011 yang mencapai 77%.
Di antara negara-negara yang disurvei, Belanda dinobatkan sebagai negara paling bahagia, dengan 85% penduduknya merasa puas dengan kehidupan mereka. Sementara itu, Hongaria dan Korea Selatan menjadi dua negara dengan tingkat kebahagiaan terendah, hanya mencapai 48%. Perubahan signifikan juga terlihat di Türkiye, yang mencatat penurunan kebahagiaan terbesar sejak 2011, turun hingga 30%. Sebaliknya, Spanyol justru mengalami peningkatan kebahagiaan tertinggi dalam periode yang sama.
Dan, kalau kita baca lebih cermat lagi tentang Indonesia di Ipsos, bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga dalam tingkat kebahagiaan global. Data menunjukkan bahwa 82% masyarakat Indonesia merasa bahagia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Asia Tenggara, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand (79%), Malaysia (77%), dan Singapura (74%). Peningkatan yang signifikan ini terlihat dari perbandingan dengan tahun sebelumnya, di mana Indonesia naik sembilan peringkat dan persentase kebahagiannya meningkat sebesar 3% dari sebelumnya 79% di tahun 2023. (Selengkapnya, dapat dibaca di Ipsos Ya)He.
Masih dalam laporan Ipsos, bahwa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, keluarga dan pertemanan menjadi aspek yang paling memberi kepuasan. Namun, di sisi lain, banyak orang merasa tidak puas dengan kondisi politik dan ekonomi di negara mereka, serta keadaan finansial pribadi. Ketidakpastian global tampaknya memberikan tekanan tersendiri, membuat banyak orang merasa kurang memiliki kendali atas kehidupan mereka, terutama di kalangan Generasi Z. Hanya 65% dari mereka yang merasa mampu mengendalikan hidup mereka, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Baby Boomers yang mencapai 76%.
Meskipun demikian, manusia tetap menemukan cara untuk bertahan dan menemukan kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Di tengah ketidakpastian global, hubungan keluarga, persahabatan, dan kepuasan pribadi tetap menjadi sumber kebahagiaan yang paling berharga. Dunia boleh saja menghadapi tantangan yang semakin kompleks, tetapi harapan dan kebahagiaan masih terus hidup di hati banyak orang. Wow.
Yang menarik, masak sih orang Indonesia peringkat paling bahagia di dunia, wong bukan negara adidaya, tidak seperti Amerika. Juga bukan negara paling kaya, seperti Singapura dan beberapa negara lainnya. Juga bukan penemu teknologi tercanggih, bahkan termasuk yang tertinggal, beda dengan China, Rusia dan lainnya. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya. Tapi itulah fakta, kok kita mendapatkan peringkat ketiga, masih belum percaya diri, bahwa kita paling bahagia, kira-kira kenapa Ya 🤩
****
Dalam kajian berikut (Integrasi Islam dan Sain), akan sedikit dikupas tentang, apa sih tujuan diciptakan manusia? Untuk memakmurkan bumi, merusak bumi, mengolah bumi, atau.....apakah dengan bisa merasakan bahagia? 😆
Tidak ada komentar:
Posting Komentar