السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 24 Februari 2025


Halimi Zuhdy

Sebagai seorang pendidik, saya sedih ketika melihat dan mendengar seorang pengajar yang melakukan kekerasan fisik atau mental, pengajar yang sering memarahi, merendahkan, atau mempermalukan murid yang akan membuat proses belajar menjadi tidak nyaman dan menurunkan semangat belajar. Atau seorang guru yang berkata baik tetapi bertindak sebaliknya. Atau membedakan murid berdasarkan latar belakang, kedekatan pribadi, atau prestasi akademik tanpa alasan yang benar. Atau mengajar hanya soal nilai dan hafalan, tetapi tidak peduli pada pembentukan karakter. Atau pengajar yang hanya sekedar masuk kelas, tanpa persiapan. Dan lainnya. 
Ketika kita berbicara tentang pendidikan, sering kali yang pertama kali terlintas dalam pikiran adalah kurikulum, metode pembelajaran, atau fasilitas sekolah. (tidak salah Lo, kurikulum, metode dan fasilitas itu penting, apalagi lembaga pendidikan harus memperhatikan hal tersebut). Tapi, ada sesuatu yang lebih mendasar yang harus menjadi perhatian, yaitu pengajar itu sendiri.  Mari kita lirik dan kaji susunan Ayat dalam Surat Ar-Rahman berikut. Penulis sengaja melirik Ayat ini, karena ada 3 (tiga) kata penting. Ar-Rahman, Allama dan al-Qur'an. Dan Ayat ini dipilih karena terdapat kata "allama", mendidik, mengajar, memberitahu, menginstruksikan, memberi pelajaran. Mari, perhatikan bagaimana Allah membuka Surah Ar-Rahman:  

الرَّحْمٰنُ عَلَّمَ الْقُرْآنَ  

Urutan kata dalam ayat ini bukan kebetulan. Allah tidak langsung menyebut proses mengajar (‘allama) atau materi ajar (Al-Qur’an), melainkan terlebih dahulu memperkenalkan diri-Nya sebagai "Ar-Rahman", Yang Maha Pengasih. Ini memberikan pelajaran penting, pendidikan harus dimulai dari pribadi pendidik itu sendiri.

Seorang guru, sebelum ia mengajarkan ilmu, harus memiliki kasih sayang, empati, dan ketulusan. Ilmu bisa diperoleh di mana saja, tetapi sentuhan hati dari seorang guru yang baik akan membentuk kepribadian muridnya. Betapa banyak orang yang sukses bukan karena buku ajar yang canggih, tetapi karena bertemu dengan seorang guru yang menginspirasi mereka dengan kelembutan dan kebijaksanaan.  Sekali lagi, bukan tidak butuh buku ajar Lo ya?! Wkwwk

Setelah sifat Ar-Rahman disebutkan, barulah muncul kata ‘allama - mengajar. Ini menunjukkan bahwa proses belajar-mengajar memang penting, tetapi ia harus berjalan di atas dasar kasih sayang dan kepedulian. Pendidikan bukan sekadar menyampaikan teori atau menyusun silabus, melainkan seni dalam membimbing dan mendidik dengan penuh kebijaksanaan.  

Kemudian, setelah menyebut proses mengajar, Allah menyebut Al-Qur’an - materi ajar. Ini mengajarkan kepada kita bahwa "buku, fasilitas, dan kurikulum memang diperlukan, tetapi mereka bukan faktor utama dalam keberhasilan pendidikan." Jika seorang guru/dosen/ustadz memiliki hati yang penuh kasih dan metode yang baik, ia bisa mengajarkan ilmu bahkan tanpa fasilitas yang mewah. Namun, sebaliknya, jika pendidikan hanya bertumpu pada teknologi dan buku tanpa adanya guru yang tulus, ilmu akan kehilangan rohnya. Apalagi tujuan ilmu bukan hanya sekedar mencari ilmu lo ya, tapi menjadi lebih baik dengan akhlak terpuji. 

Jadi, dalam konsep pendidikan yang diajarkan oleh Ayat di atas, ada tiga unsur utama: pribadi pengajar, metode mengajar, dan materi ajar. Namun, urutannya jelas—bukan dimulai dari materi, bukan pula dari metode, melainkan dari karakter pendidiknya. Oh ia, ini bukan satu-satunya, kalau benar-benar ingin mengetahui pendidikan dalam Al-Qur'an, mungkin dapat menggunakan beberapa Ayat terkait dengan ilmu atau pendidikan, yang dalam Al-Qur'an kata "ilmu" dan derivasinya ada 811. Ini membutuhkan kajian lebih dalam. 

Dalam menilik Ayat di atas, Inilah yang perlu kita renungkan. Sebelum bertanya tentang metode terbaik atau kurikulum yang paling efektif, kita perlu bertanya lebih dulu, sudahkah para pendidik memiliki kasih sayang dan kebijaksanaan dalam mendidik? Sebab, sebagaimana yang diajarkan dalam Surah Ar-Rahman, pendidikan sejati bukan hanya soal ilmu, tetapi tentang bagaimana ilmu itu diberikan dengan cinta.🥰

***
Maka, bisa ikuti Saluran Fatwa Cinta Ya......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar