السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Kamis, 16 Januari 2025

Hubungan antara Sumpah, Tempat dan Diutusnya Nabi dalam Surat At-Thin


Halimi Zuhdy

Beberapa tahun lalu saya mengunjungi benteng Ajloun. Benteng ini dikenal pula dengan benteng Shalahuddin Ayyubi dan Benteng Ribdhi. Berada di atas puncak bukit Bani Auf propinsi Ajloun Yordania. Benteng ini di kelilingi kebun-kebun Zaitun, dan termasuk kebun Zaitun terbesar di Yordania. Ketika berada di kebun ini, seakan-akan saya membaca surat At-Thin yang di dalamnya terdapat kalimat - At-Thin, Zaitun dan Turisinin. 
Ayat ini sangat menarik ketika dikaji dari beberapa aspek; aspek kemu’jizatan matematis, aspek kemu’jiztan Bahasa, dan aspek I’jaz Ilmi (Keilmuan, kesehatan). Saya tidak akan mengurai ketiganya, dan insyallah pada kesempatan yang lain penulis akan mengurai dengan beberapa rujukan yang lebih lengkap.

Menurut Dr. Thaha Ibrahim, Salah satu kisah terbaik tentang mukjizat ilmiah Al-Qur’an adalah tentang materi metalonides, Zat ini sangat penting untuk tubuh manusia (pengurangan kolesterol, metabolisme, kekuatan jantung, dan kontrol pernapasan). Zat ini adalah zat yang mengekskresikan tulang manusia dan hewan dalam jumlah kecil. Zat ini adalah zat protein dengan sulfur sehingga dapat dengan mudah bergabung dengan seng, besi dan fosfor.

Dari penelitian Dr Taha Ibrahim, bahwa dalam Al-Qur’an kata Tin disebutkan hanya sekali, sedangkan kata Zaitun disebutkan 6 kali dan 1 kali secara tersirat dalam Surat Al-Mu'minin, “Wa syajarotan Takhruju min Tur Saina’ Tanbutu Biduhni wa Shibghin lil Akilin,  dan (kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan”. 

Sedangkan dalam I’Jaz Lughawi, Pertama dalam aspek urutannya, beberapa Mufassir menyebutkan, al-Zaitun disebutkan setelah At-Tin, karena Zaitun lebih mulia (Asyraf) dan lebih utama (afdal) dari at-Tin , sebagaimana dalam QS An-Nur; 35.

Selanjutnya adalah Tur Sinin (Tur Sina), dan hal ini disebutkan setelahnya, karena ia lebih utama dari At-Tin dan al-Zaitun. Dan mengapa kata Zaitun, dekat dengan kata Tur Sinin, tidak dengan at-Tin, dan hal ini disebutkan dalam Ayat; “dan (kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh dari gunung Sinai, yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan”. QS Al-Mu’minun; 20. Dan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Zaitun.

Kemudian, setelah beberapa ayat tadi disebutkan, maka Ayat berikutnya adalah kata “Balad Amin”, yang dimaksud dengan “Balad Amin” adalah Makkah Mukarramah, tempat lahirnya pembawa risalah Rahmatan Lil Alamain, Nabi Muhammad saw. Dan ini tempat yang paling dimuliakan oleh Allah dan tempat yang paling dicintai. (Dan juga sangat menarik adalah ayat setelahnya, namun penulis hanya mengkaji Tin Zaintun, Insyallah akan dikaji setelahnya).

Dan yang menarik adalah bila “At-Tin, Zaitun, Tur Sinin dan Balad Amin” dikaji dari tempat tumbuhnya, dan terkait dengan pembawa risalah dari masing-masing tempat tersebut, menurut mufassir tempat tembuhnya Tin dan Zaitun adalah Syam (Palestina, dll) dan yang lahir dari tempat ini adalah Nabi Isa As. Sedangkan terkait dengan Tur Sina adalah Musa AS, dan berikutnya yang disebutkan Balad Amin, adalah Negeri Makkah yang di tanah sucinya lahirlah Nabi Muhammad saw. Dan urutan ini pun sangat menarik, serta peran ketiganya dalam membawa risalah Allah. [Allah a’lam bishawab]

Marja’: Lamasat Bayaniyyah lil Thaha Ibrahim, Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Fathul Qadir lil Syaukani, Ruh Ma’ani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar