السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Kamis, 26 Desember 2024

Tanda-tanda Orang sombong


Halimi Zuhdy

Menilik Ayat Al-Qur'an, tentang dua kata "mukhtal" dan "fakhur", keduanya bermakna sombong. 

إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا فَخُورًا

"Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri"
Ada yang berpendapat bahwa mukhtal (مختال), adalah membanggakan dirinya, kebanyakan dengan sikap atau perilaku. Sedangkan fakhur (فخور), adalah meremehkan orang lain, menganggap orang lain lemah, tidak punya kemampuan, dan ini biasanya dengan ucapan. Maka, ada kesombongan gestur dan kesombongan ucapan. 

Tapi, terkadang sulit mendeteksi orang-orang sombong, kecuali mengenali ciri-cirinya. Apalagi di dunia maya seperti sekarang, tidak sedikit yang menganggap remeh orang lain, dan seakan-akan dirinya paling benar, maka tinggal melihat bagaimana narasi yang ia tulis dalam setiap kalimatnya. 

Beberapa kitab menuliskan beberapa tanda-tanda kesombongan seseorang (takabbur), di antara tandanya adalah; 

1. Sering memotong pembicaraan orang lain, karena menganggap pendapatnya lebih penting.  

2. Merasa dirinya lebih baik dari orang lain, baik dalam penampilan maupun kecerdasan, sehingga ingin diperlakukan lebih istimewa.  

3. Enggan mengakui kesalahan dan berusaha keras membuktikan dirinya selalu benar.  

4. Meragukan kemampuan orang lain dalam menyelesaikan tugas, karena merasa hanya dirinya yang mampu melakukannya.  

5. Senang membicarakan dirinya sendiri dan ingin perhatian semua orang terfokus padanya.  

6. Menghindari berinteraksi dengan orang yang dianggap lebih rendah darinya, serta sulit berbicara positif kepada mereka.  

7. Menolak kebenaran, yaitu tidak mau menerima pendapat yang benar.  

8. Meremehkan orang lain dan memandang rendah mereka.  

9. Senang jika orang lain berdiri menghormatinya saat ia datang atau berada di hadapannya, seperti kebiasaan para tiran.  

10. Tidak berjalan di luar rumahnya, terutama di pasar, kecuali ditemani orang lain yang berjalan di belakangnya atau ia naik kendaraan sementara yang lain berjalan.  

11. Enggan mengunjungi orang lain, terutama yang setara dengannya.  

12. Merasa rendah jika duduk dekat dengan orang lain karena takut dianggap setara kedudukannya.  

13. Menghindari duduk bersama orang sakit, bukan karena takut tertular, melainkan karena merasa terganggu.  

14. Tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan tangannya sendiri.  

15. Enggan membawa barang belanjaannya sendiri ke rumah.  

16. Tidak mau memakai pakaian sederhana.  

17. Tidak mau memenuhi undangan orang miskin atau menghadiri jamuan mereka.  

18. Enggan membantu memenuhi kebutuhan kerabat atau teman di pasar, terutama dalam membeli barang-barang murah seperti sabun, pacar, atau kapur.  

19. Merasa tidak nyaman jika rekan sejawatnya lebih dulu berjalan atau duduk di depannya. 
 
20. Tidak mau menerima kebenaran dalam diskusi dengan rekan sejawat, agar orang tidak menganggap dirinya kurang berilmu.  

21. Tidak mengakui kesalahannya meskipun ia tahu dirinya salah, serta tidak berterima kasih kepada orang yang menunjukkan kebenaran atau mengarahkannya.

Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat tersebut, dan dijauhkan menjami mukhtal dan fakhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar