السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Selasa, 26 November 2024

"Bersegera" dalam Kebaikan! Bahasa Al-Qur'an



Halimi Zuhdy

Keren banget. Kalimat yang kelihatan sederhana, tapi sangat kuat. Kalau ditilik lebih dalam, sebenarnya tidak sederhana, kalimat tentang "segera" adalah pilihan istimewa, betapa urusan kebaikan harus secepat kilat. Perhatikan, dalam kebaikan menggunakan fi'il amr, perintah. Seakan-akan mendorong untuk terus, cepat, segera, lari terus lari, jangan menyerah!. 
Yuk, kita perhatikan beberapa kata yang menjadi pilihan Al-Qur'an dalam kata "segera" untuk melakukan kebaikan. Kata-kata seperti sari'u/ سارعوا (bersegeralah), sabiqu/سابقوا (berlombalah), fastabiqu/ فاستبقوا (berlomba-lombalah), dan ففروا إلى الله (maka larilah kepada Allah) dan beberapa kata dalam hadis seperti "badiru!" menjadi bukti kuat betapa Islam menghargai waktu dan urgensi amal saleh. Setiap kata ini, meskipun serupa, membawa pesan unik yang memperkaya pemahaman kita tentang pentingnya tindakan cepat dalam kehidupan sehari-hari.  

Dan uniknya, ada hubungan dengan pilihan huruf yang menjadi pilihan kata, seperti huruf "sin", dalam sari'u dan sabiqu, dan juga fastabiqu. 
Kata sariu'/سارعوا, misalnya, mengandung makna ajakan kolektif untuk segera bergerak menuju ampunan Allah, seperti yang disebutkan dalam QS. Ali Imran: 133. Kata ini tidak hanya mengajak untuk bertindak cepat, tetapi juga menciptakan rasa kebersamaan dalam menjalankan kebaikan. Dan, mengandung dorongan emosional yang kuat untuk tidak menunda-nunda. Tindakan cepat. Bukan dalam kontek kompetisi. 

Berikutnya, kata sabiqu/سابقوا dalam QS. Al-Hadid: 21 menekankan semangat kompetisi sehat. Kata ini mengajarkan umat Islam untuk berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam mencari ridha Allah, menjadikan amal saleh sebagai ajang persaingan yang penuh keberkahan. Bagaimana jiwa digerakkan untuk berlomba-lomba mendekat padaNya. Dan ini berbeda dengan kata fastabiqu, walau dari akar yang sama. Kata ini mengajak untuk kompetitif, bukan hanya segera atau cepat, urusan kebaikan tidak hebat dan cepat sendiri, tapi bersaing. Loh, tujuannya kan sama ampunan? Apa perbedaan dengan sari'u!?. (Kajian berikutnya, insyallah).

Fastabiqu/فاستبقوا menggambarkan perlombaan dalam kebaikan, tetapi dengan fokus lebih besar pada hasil daripada persaingan. Perlombaan adalah kebersamaan, tapi bukan hanya untuk bersama tetapi untuk menemukan dan meraih kebaikan. 

Berikutnya fafirru/ففروا إلى الله dalam QS. Adz-Dzariyat: 50. Kata ini menggambarkan urgensi spiritual yang lebih mendalam, yaitu "lari" kepada Allah. ففروا berasal dari akar kata ف-ر-ر, yang berarti lari cepat, biasanya untuk menghindari bahaya atau mencari keselamatan. Dalam konteks ayat ini, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk segera meninggalkan segala bentuk dosa dan kemaksiatan, lalu menuju perlindungan dan kasih sayang-Nya. Seruan ini menunjukkan bahwa kecepatan bukan hanya dalam amal fisik, tetapi juga dalam memperbaiki hubungan dengan Allah. Lari bersama?! Ia, bersama, kolektif, menuju Allah. 

Kalau kita pilah dari empat kata di atas. Makna utamanya, sari'u (bersegeralah!), sabiqu (beelombalah!), fastabiqu (berlomba-lombalah dengan usaha!), dan fafirru (larilah segera!). Pertama, kolektif dan segera, urgensi temla kompetisi. Kedua, kompetisi sehat, fokus pada mendahului. Ketiga, Fastabiqu! Berlomba secara intensif, fokus pada usaha keras. Dalam setiap seruan tersebut, terdapat nilai-nilai kebersamaan, kompetisi, kesadaran individu, usaha maksimal, dan kepasrahan kepada Allah, yang semuanya berpadu untuk membentuk kehidupan yang lebih bermakna

Ada kata unik, yaitu "badiru", tapi ini tercantum dalam hadis , yaitu بادروا, yang memiliki makna lebih personal dan mendalam. Rasulullah SAW menggunakan kata ini dalam sabdanya, "Bergegaslah melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah" (HR. Muslim). Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak menunda-nunda, karena kesempatan untuk berbuat baik bisa saja hilang kapan saja. Dalam konteks ini, badiru/بادروا tidak hanya berbicara tentang kecepatan, tetapi juga tentang kesadaran individu untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. (Berikutnya, akan dikaji dengan mutaradifat yang lain, insyallah).

Hebat kok sendirian, ngajak-ngajaklah! 🤩 

Malang, 26 Nov 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar