Halimi Zuhdy
Ada banyak tafsir tentang kata "dimudahkan, yassarna". Dan dalam Al-Qur'an ada 6 kali kata ini disebutkan, yassarna, 4 didahului dengan "walaqad, sungguh" dan 2 kali didahului kata "innama, sesungguhnya".
Dalam tafsir At-tahrir wattanwir, bahwa makna dari Ayat "يَسَّرْنا القُرْآنَ لِلذِّكْرِ" adalah bahwa Allah telah memudahkan Al-Qur'an untuk dipahami agar orang-orang bisa mengambil pelajaran darinya. Kemudahan ini membuat seseorang lebih cepat mengingat dan merenungkan Al-Qur'an saat mendengarnya, sehingga menjadi manfaat bagi mereka yang ingin mendapatkan petunjuk. Sama halnya seperti seseorang yang akan lebih mudah mencapai tujuannya ketika jalannya dipermudah dan hambatan dihilangkan. Jadi, ayat ini menggambarkan bahwa Allah memudahkan Al-Qur'an bagi orang-orang yang ingin merenunginya (mentadabburinya, atau mempelajarinya)
Toyyib. Al-Qur'an itu petunjuk hidup untuk umat manusia, seperti yang ditegaskan dalam berbagai Ayat, bahwa Al-Qur'an itu "mudah." Salah satu Ayat yang sering dijadikan landasan adalah dalam Surat Al-Qamar ayat 17:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Dalam ayat ini, istilah "mudahkan" memiliki banyak makna, dan penafsirannya dapat diambil dari berbagai perspektif tafsir klasik. Di antara makna "mudahkan" (يَسَّرْنَا) adalah bahwa Al-Qur'an telah dibuat mudah untuk dihafal, dipahami, dan diikuti ajarannya. Selain itu, kata "مُّدَّكِرٍ" mengacu pada seseorang yang siap mengambil pelajaran dan mau merenungkan isi Al-Qur'an.
Aha. Untuk melihat rincian dari kata yassarna, dapat dilihat gambar di atas, maka kata "mudah" adalah mudah untuk dihafalkan "تيسير ألفاظه"
Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas dan mudah untuk dihafal. Allah menyebutkan bahwa salah satu tanda kemudahan Al-Qur'an adalah dalam susunan kata-kata dan keluwesan bahasanya, yang memungkinkan orang dari berbagai latar belakang untuk menghafalnya. Ayat yang mendukung hal ini adalah
“بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِينٍ”
(Surat Asy-Syu’ara: 195)
“Dengan lisan (bahasa) Arab yang jelas.”
Kemudian, "mudah" yang lain adalah mudah dipahami maknanya تيسير معانيه. Al-Qur'an terletak pada cara penyampaiannya yang jelas dan mendalam, sehingga seseorang yang mendalami isinya akan menemukan makna-makna yang dapat dipahami dengan baik. Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa Al-Qur'an bukan hanya diturunkan untuk dibaca, tetapi juga untuk dipahami dan direnungkan, sebagaimana dalam Ayat;
“كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ الْأَلْبَابِ
”Surat Shad: 29)
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”
Toyyib, yang ketiga, bahwa mudahnya al-Qur'an adalah pada "mudah" diikuti ajarannya, تيسير أوامره ونواهيه. Al-Qur'an memberikan panduan yang jelas tentang apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang. Kemudahan ini diberikan agar setiap Muslim bisa menjalani kehidupan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan tanpa beban yang memberatkan. Prinsip-prinsip dalam Islam, seperti yang dinyatakan dalam ayat berikut, menegaskan bahwa Allah tidak memberikan kewajiban yang tidak bisa dipenuhi manusia,
“لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلَّا وُسْعَهَا”
(Surat Al-Baqarah: 286)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Bagaimana dengan kata kata "مُّدَّكِرٍ"?
Kata "مُّدَّكِرٍ" dalam ayat di atas berasal dari kata "ذِكْرٌ" yang bermakna mengingat atau mengambil pelajaran. Menurut para ulama tafsir, yang dimaksud dengan "muddzakkir" adalah orang yang mau merenungkan, mengingat, dan mengambil pelajaran dari Al-Qur'an. Sebagai manusia, kita ditantang untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an.
Dalam, At-Tabari;
يقول تعالى ذكره: ولقد سهَّلنا القرآن للذكر لمن أراد التذكر به فهل من متعظ ومعتبر به فينزجر به عما نهاه الله عنه إلى ما أمره به وأذن له فيه
"Sungguh, Kami telah memudahkan Al-Qur'an untuk diingat bagi siapa saja yang ingin mengambil pelajaran darinya. Maka, adakah yang mau mengambil nasihat dan pelajaran darinya, sehingga ia berhenti dari apa yang Allah larang dan beralih kepada apa yang Allah perintahkan dan izinkan?"
Marajik; tafsir Ibnu Katsir, tafsir Al-Baghawi, tafsir As-Sa'di, attahrir wa tanwir, At-Tabari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar