Halimi Zuhdy
Tampak sederhana membaca dan mengucapkan kalimat "Al-Hamduliah", tapi setelah direnungi, seperti ada aliran air dalam seluruh tubuh yang kering. Kalimat ini sangat menyejukkan, tidak hanya di hati, tapi pada seluruh anggota tubuh dan pikiran. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah.
Ketika membaca Al-Qur'an, ada kalanya kita berhenti sejenak pada kata pertama dari sebuah surat, merasakan kedalaman makna yang tersembunyi di balik setiap hurufnya. Salah satu yang menarik adalah bagaimana beberapa surat dimulai dengan pujian kepada Allah SWT.
Dan yang menarik, tidak semua Surat dalam Al-Qur'an dimulai dengan kalimat Al-Hamdulillah. Hanya surat-surat tertentu saja. Kalau kita telusuri ada 5 (lima) surat, yaitu; Al-Fatihah, Al-An'am, Al-Kahfi, Saba', dan Fathir. Sekilas, 5 Surat yang diawali hamdalah ini tampak sederhana. Tetapi seperti pepatah lama "di balik hal-hal sederhana, terkadang tersembunyi pelajaran besar." Wow. Asyiknya. Apa yang bisa kita telusuri lebih dalam dalam Awal surat ini?
Dalam Asrar Jumlati Alhamdulillah fil Qir'an, bahwa kalimat yang diungkapkan pertama oleh Nabi Adam adalah Alhamdulillah. Diriwayatkan bahwa ketika Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh Adam, ia bersin, dan Allah mengajarkannya untuk mengucapkan, "Alhamdulillah," yang menjadi kata pertama yang diucapkan Adam. Dan kalimat ini juga akan menjadi akhir dari perhitungan amal manusia pada hari kiamat, menurut Madbuli Utman
(الْحَمْدُ لِلَّهِ ) هى اول جملة نطق بها ابونا أدم فقد روى ان الله لما نفخ الروح فى جسد ادم عطس فعلمه الله ان يقول (الحمد لله ) فكانت هى اول كلمة نطق بها أدم .وهى اخر جملة ينتهى بها حساب البشر يوم القيامة تصديقا لقوله تعالى “دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
Dan yang manarik, al-Qur'an dibagi empat bagian, dan keempatnya ditandai dengan Al-hamdulillah. "Alhamdulillah" juga menjadi pembuka Al-Qur'an dalam Surah Al-Fatihah dengan Ayat, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." Dan bagian ketujuh diawali dengan Surah Al-An'am, tepat di seperempat Al-Qur'an, dengan ayat, "Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menjadikan gelap dan terang." Berikutnya kalimat "Alhamdulillah" juga mengawali Surah Al-Kahfi di bagian kelima belas, tepat di tengah Al-Qur'an, dengan Ayat, "Segala puji bagi Allah yang menurunkan Kitab kepada hamba-Nya dan tidak menjadikannya bengkok."
Surah Fatir di bagian kedua puluh dua, yang berada di tiga perempat Al-Qur'an, juga dimulai dengan "Alhamdulillah," dalam ayat, "Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan yang memiliki sayap, dua, tiga, dan empat." Demikian menurut Madbuli Utman.
Uniknya, dan juga bisa kita bayangkan seorang pembaca yang pertama kali membuka mushaf Al-Qur'an, membaca surat Al-Fatihah, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam…” Tiba-tiba ia dibawa pada kesadaran bahwa seluruh alam semesta ada dalam genggaman-Nya. Dia yang menguasai segala sesuatu, yang tidak hanya menciptakan, tetapi juga merawat dan memberi rezeki. Al-Fatihah bukan hanya doa harian, tetapi juga sebuah pernyataan tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas.
Lalu ada surat Al-An'am yang membuka dengan pujian. Al-An’am menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta ini, dalam setiap ciptaan-Nya. Di sini, kita seakan diajak untuk melihat ke langit, ke lautan, ke gunung-gunung, dan semua yang ada di sekitar kita. Setiap detail di alam ini adalah tanda keberadaan-Nya, bukti nyata yang menuntun manusia untuk bersyukur. Allah tidak hanya menciptakan, tapi juga memberikan kehidupan pada setiap makhluk yang ada. Kita diajak untuk merenungi bahwa alam adalah kitab terbuka yang penuh pesan.
Belum lagi surat Al-Kafi dan dua surat lainnya yang diawali dengan hamdalah, Surat As-Sabak dan Al-Fatir. Banyak kejutan dan keindahan dalam Surat-surat yang diawali dengan Al-hamdulillah ini. Dari lima surat ini, kita belajar bahwa setiap pujian bukan sekadar kata-kata. Setiap pujian adalah pengingat akan sifat-sifat Allah yang Mahakuasa, Mahabijaksana, Mahatahu, dan Maha Pengatur. Pujian adalah bentuk syukur dan pengakuan bahwa kita ini tak lebih dari setitik kecil dalam kebesaran-Nya. Dan di tengah kesibukan dunia ini, lima surat ini seolah mengingatkan kita: berhenti sejenak, merenung, dan sadari bahwa segala sesuatu, pada akhirnya, hanya berpulang kepada-Nya.
Dan masih banyak kajian-kajian lainnya tentang awal Surat yang diawali dengan hamadalah ini.
Allahu'alam bishawab
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar