Halimi Zuhdy
Seringkali kita mendengar kata "Ikatan", tapi terkadang tidak terlalu peduli dengan asal katanya dan kaitannya dengan akar kata asalnya. Misalnya; Ikatan alumni, mengikat tali, akad nikah, terikat cinta, tanda pengikat dan lainnya.
Kalau kita tilik lebih dalam, antara ikatan dan akad itu sangat dengan baik secara lafal dan maknanya. Secara etimologis, kata "ikat" dalam bahasa Indonesia diduga berasal dari kata عقد (aqad) dalam bahasa Arab. Kata "aqad" memiliki arti dasar "mengikat" atau "menghubungkan", yang dapat digunakan baik dalam konteks fisik (seperti mengikat tali) maupun dalam konteks abstrak (seperti mengikat janji atau kontrak).
Hal di atas, seperti dalam konteks pernikahan dalam bahasa Arab, akad nikah (عقد النكاح) adalah perjanjian atau ikatan antara dua pihak yang disahkan dengan ritual. Ini serupa dengan konsep "ikatan pernikahan" dalam bahasa Indonesia. Juga, kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, "aqad" juga dapat berarti kontrak atau perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan hukum atau sosial, mirip dengan bagaimana "ikatan" di Indonesia sering merujuk pada suatu hubungan formal, baik kontrak, kesepakatan, atau hubungan emosional.
Dari segi fonetik (suara, atau ucapan), ada kedekatan bunyi antara kata "aqad/عقد" dalam bahasa Arab dan kata "ikat" dalam bahasa Indonesia. Huruf ع (ain) pada awal kata "aqad" memiliki kemiripan dalam pengucapan dengan bunyi "i" pada "ikat," sementara konsonan "q" (ق) pada "aqad" mirip dengan bunyi konsonan "k" pada "ikat." Transformasi fonetis dari bunyi "q" ke "k" adalah hal yang umum dalam adaptasi bahasa, terutama ketika bahasa serumpun atau asing saling memengaruhi dalam proses asimilasi linguistik.
Dalam kamus Al-Ma'ani makna kata عقد dapat diringkas;
الفعل "عقد" في اللغة العربية يحمل العديد من المعاني التي تتعلق بفكرة الربط أو الإحكام. في استعمالاته المختلفة، يمكن أن يشير إلى ربط الأجزاءمثل "عقد الحبل" أي صنع عقدة فيه، أو إلى إتمام الأمور الرسمية مثل "عقد الزواج" و"عقد البيع" بمعنى إتمامهما. كما يستخدم للإشارة إلى اتخاذ قرارات قوية مثل "عقد العزم" أو "عقد النية". من جانب آخر، الفعل يستخدم لوصف الحالات العاطفية مثل "عقد الخوف لسانه" أي جعله غير قادر على الكلام بسبب الخوف.
Kata "ikat" dan "ikatan" dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu عقد (aqad), yang memiliki arti "mengikat" atau "menyimpulkan." Dalam bahasa Arab, aqad merujuk pada tindakan mengikat sesuatu dengan kuat, baik secara fisik maupun dalam pengertian metaforis, seperti mengikat perjanjian atau janji.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "ikat" berarti "mengikat atau menghubungkan dua bagian atau lebih dengan sesuatu sehingga menjadi satu atau terikat." Sedangkan "ikatan" didefinisikan sebagai "hasil mengikat" atau "sesuatu yang dipakai untuk mengikat," yang juga bisa merujuk pada hubungan atau keterikatan, baik secara fisik maupun sosial.
Toyyib, bagaimana kaitannya dengan kata "ikatan", "aqad" dan "akidah" ?. "aqidah" (عقيدة) berasal dari bahasa Arab, yang berakar dari kata kerja عقد (aqada) yang berarti "mengikat" atau "mengokohkan." Dalam bentuk masdar, عقيدة merujuk pada sesuatu yang diikat erat atau keyakinan yang kokoh dan tidak goyah. Dari segi terminologi, aqidah berarti kepercayaan yang kuat dan mantap terhadap sesuatu, khususnya dalam konteks keyakinan agama.
Dalam Islam, aqidah mengacu pada pokok-pokok kepercayaan yang diyakini oleh seorang Muslim, termasuk keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari kiamat, dan takdir. Aqidah ini merupakan fondasi dari iman seorang Muslim. Di dalam bahasa Indonesia, "aqidah" juga diadopsi dari bahasa Arab dengan makna yang sama, yaitu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari praktik keagamaan. Tapi, tidak terlepas dari konsonan "a-q-d".
Allahu'alam bishawab
Tuban - Sragen, 12 Okt 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar