Rabu, 23 Oktober 2024

Kekuasaan (الملك)


Halimi Zuhdy

Kekuasaan dianggap asyik. Maka, selalu menjadi rebutan dan diperebutkan. Sehingga atas nama "kekuasaan" orang rela matian-matian menggapainya. Bagaimana kata "Mulk" dalam Al-Qur'an? 

Dan yang asyik lagi, dalam Al-Qur'an ada kata Malik (ملك) dan Maalik (مالك), apa perbedaan maknanya? Atau sama saja?. 
Terus bagaimana dengan tiga nama Allah; "al-Malik" (الملك), "al-Malik" (المالك), dan "al-Malik" (المليك). Setiap nama memiliki arti yang mendalam terkait kekuasaan dan kepemilikan Allah atas segala sesuatu. Al-Malik (الملك) merujuk kepada kekuasaan atau kerajaan yang dimiliki Allah. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan otoritas dan kekuatan-Nya yang mutlak. Dalam Al-Qur'an, kata "al-Malik" disebut sebanyak lima kali.

Al-Maalik (المالك) berarti pemilik, yang merujuk pada Allah sebagai pemilik segala sesuatu di alam semesta. Nama ini muncul dua kali dalam Al-Qur'an. Sedangkan Makna “al-Maliik” (المليك). Nama ini hanya disebut sekali dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surat Al-Qamar, "إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِندَ مَلِيكٍ مُّقْتَدِرٍ" (Al-Qamar: 54-55), yang menggambarkan Allah sebagai Raja yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa.

Keagungan dari ketiga nama ini menegaskan bahwa Allah tidak hanya memiliki kekuasaan dan otoritas penuh atas alam semesta, tetapi juga hak dan kemampuan untuk mengelola semua ciptaan-Nya. Kekuasaan Allah meliputi segalanya, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an "لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ" (Asy-Syura: 49). Dengan begitu, pemilik manusia dan alam semesta adalah Allah, yang mengatur segalanya tanpa ada yang dapat menentang-Nya.

Perbedaan antara "al-Malik" dan "al-Maalik" adalah bahwa meskipun banyak pemilik di dunia ini, hanya Allah yang memiliki hak mutlak untuk mengatur dan memerintah tanpa batas. Ini menunjukkan kebesaran Allah yang tak tertandingi dalam menciptakan, menguasai, dan mengendalikan seluruh alam.

Yuk! Tilik dalam YT Lil Jamik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar