Senin, 30 September 2024

Siapa yang Memberi Nama Muhammad? Dan Apakah Ada nama yang sama Sebelum Kelahirannya?


Halimi Zuhdy

Sebuah nama tidak pernah lahir tiba-tiba. Ia punya kisah. Ia punya sejarah. Ia adalah catatan indah dalam kehidupan manusia. Maka, jangan pernah menyepelakan sebuah nama. Ia harga yang sangat mahal. 

Nama Muhammad, disebutkan 4 kali dalam Al-Qur'an. Dan setiap nama dalam satu Ayat punya kisah tersendiri. Belum lagi struktur indahnya yang tata rapi dalam setiap Ayatnya. Belum lagi, Muhamamd menjadi sebuah nama dalam Surat Al-Qur'an. محمد. 
Nabi Muhammad ﷺ memiliki kedudukan istimewa bahkan sebelum lahirnya. Ada banyak riwayat yang menyebutkan bahwa nama beliau telah ditetapkan oleh Allah ﷻ jauh sebelum penciptaan alam semesta. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nabi Adam AS menemukan nama "Muhammad" tertulis di beberapa tempat di surga, termasuk di tiang Arsy, bahkan saat beliau masih dalam keadaan antara ruh dan tanah.

Menurut Ibnu Qutaibah, salah satu tanda kenabian Nabi Muhammad ﷺ adalah bahwa sebelum beliau, tidak ada seorang pun yang diberi nama Muhammad. Hal ini merupakan bentuk pemeliharaan Allah terhadap nama tersebut, sebagaimana Allah menjaga nama Nabi Yahya AS, yang tidak memiliki nama sejenis sebelumnya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang anak laki-laki yang namanya) Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia." (Surat Maryam: 7)

Namun, saat waktu kelahiran Nabi Muhammad ﷺ semakin dekat, banyak dari kalangan Ahli Kitab yang menyadari akan kedatangan Nabi terakhir dan mulai memberi nama anak-anak mereka Muhammad, dengan harapan bahwa anak mereka adalah nabi yang dijanjikan. 

Qadhi Iyadh menyebutkan bahwa hanya ada enam orang yang diberi nama Muhammad sebelum Islam, sedangkan Ibnu Hajar, yang melakukan kajian mendalam tentang orang-orang yang diberi nama Muhammad, menemukan sekitar dua puluh orang dengan nama tersebut, meski beberapa dari mereka mungkin merupakan pengulangan atau kekeliruan. Pada akhirnya, Ibnu Hajar menyimpulkan hanya lima belas orang yang benar-benar bernama Muhammad sebelum kelahiran Nabi ﷺ.

Di antara nama-nama tersebut, hanya dua orang yang diketahui hidup hingga masa Islam: Muhammad bin Adi Al-Tamimi dan Muhammad bin Al-Baraa Al-Bakri, yang terakhir ini bahkan menjadi sahabat Nabi ﷺ. 

Ibnu Khallikan juga mencatat bahwa di masa jahiliyah, hanya tiga orang yang diketahui memiliki nama Muhammad: Muhammad bin Sufyan bin Mujasyi’, kakek dari penyair Al-Farazdaq, Muhammad bin Uhayhah bin Al-Julah, saudara tiri Abdul Muthalib, dan Muhammad bin Hamran bin Rabi’ah.

Siapakah yang memberi nama Nabi Muhammad?. Yang menamai Rasulullah ﷺ dengan nama Muhammad adalah kakeknya, Abdul Muthalib, setelah mendapatkan mimpi yang menakjubkan. Abdul Muthalib melihat dalam mimpinya sebuah rantai perak yang ujungnya menjulur ke langit, bumi, timur, dan barat, yang ditafsirkan oleh para ahli nujum bahwa keturunan Abdul Muthalib akan diikuti oleh orang-orang dari timur dan barat. Selain itu, ada juga riwayat yang menyebutkan bahwa ibunda Nabi ﷺ, Aminah, bermimpi diperintahkan untuk menamai putranya dengan nama Muhammad, namun riwayat ini tidak memiliki dasar yang kuat.

Marajik:
1. Ibnu Qutaibah, Ta'wil Mukhtalif al-Hadith
2. Ibnu Hajar, Al-Ishabah fi Tamyiz al-Sahabah.
3. Ibnu Khallikan, Wafayatul A'yan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar