السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
YA RABB BERILAH CINTAMU, WALAU SETETES BIARKANLAH : HATI, PIKIRAN, TUBUH KITA SELALU MENDEKAT PADA-NYA

Facebook Halimi Zuhdy

Senin, 30 September 2024

Kreatifitas Guru/Dosen Agama di Perguruan Tinggi

Halimi Zuhdy 

"Ngajar anak TK itu butuh kreatifitas tingkat tinggi, apalagi ngajar mahasiswa" kata salah seorang guru TK. "Benar, dan kreatifitas itu tidak cukup dengan menghadirkan berbagai fasiltas teknologi kekinian, butuh hati dan pikiran untuk menyampaikannya, karena sudah banyak media yang tampil di permukaan untuk menghadirkan ilmu agama, tapi kalau dosennya atau gurunya tidak melanjutkan dengan mentahujjutkan murid-muridnya padaNya maka akan ada yang kosong". Kata seorang Kyai yang juga dosen. "Yang paling penting itu, dosen/guru/ustadz/kyai adalah uswahnya yang terus berjalan, bukan hanya di kelas berbicara akhlak tapi ketika keluar kelas tidak sama!" Kata seorang ustadz pesantren. 
Di era kekinian, peran dosen agama mengalami perubahan yang signifikan. Mereka tidak lagi hanya dituntut untuk menyampaikan materi secara konvensional, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dosen, tidak lagi cukup membaca kitab di depan mahasiswa dengan duduk diam, dan melarang mahasiswa buka hp, sedangkan kitanya bisa di buka di HP atau di laptop. 

Teknologi yang berkembang pesat memberi peluang bagi dosen agama untuk menghadirkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan dinamis. Kurikulum Merdeka, yang menekankan fleksibilitas dalam proses pembelajaran, semakin mendorong dosen untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas materi keagamaan agar tetap relevan dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa. Kurikulum merdeka? Lah, ini diskusi terus berkembang lo! He.

{ إِنَّا عَرَضۡنَا ٱلۡأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱلۡجِبَالِ فَأَبَیۡنَ أَن یَحۡمِلۡنَهَا وَأَشۡفَقۡنَ مِنۡهَا وَحَمَلَهَا ٱلۡإِنسَـٰنُۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومࣰا جَهُولࣰا }
[Surat Al-Ahzab: 72]

Pemanfaatan teknologi menjadi salah satu langkah penting yang diambil dosen agama. Berbagai platform digital, seperti video pembelajaran, podcast, dan aplikasi keagamaan, dapat menjadi media yang efektif untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Mahasiswa hari ini, sangat akrab dengan berbagai media, maka bagi dosen agama yang masih konvensional juga bisa belajar platform digital. (Apakah masih dosen yang tidak akrab?, masih ada, terutama dosen sepuh, tapi sepuh tidak menghalangii diri untuk terus belajar kekinian)

Teknologi memungkinkan dosen atau juga guru (usyadz) untuk menghadirkan konten yang lebih menarik dan mudah diakses, sehingga pemahaman mahasiswa terhadap konsep agama bisa lebih mendalam. Dengan integrasi teknologi, dosen juga dapat membangun lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung pembelajaran yang berkelanjutan. 

Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, metode pembelajaran berbasis proyek dan studi kasus menjadi salah satu pendekatan yang efektif. Dosen agama dapat mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek sosial yang mengedepankan nilai-nilai agama. Misalnya, mahasiswa bisa dilibatkan dalam program pemberdayaan masyarakat yang selaras dengan ajaran agama. Melalui metode ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan nyata.

Isu-isu kontemporer seperti keberagaman, toleransi, dan lingkungan hidup juga menjadi topik penting yang bisa diintegrasikan dalam pengajaran agama. Dosen agama dapat membantu mahasiswa memahami relevansi ajaran agama dalam menyikapi tantangan global yang dihadapi saat ini. 

Pendekatan ini akan mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan berusaha mencari solusi dari sudut pandang agama terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Yang nantinya, peran dosen agama tidak hanya terbatas pada penyampaian materi ajar, tetapi juga sebagai pembimbing spiritual yang mengarahkan mahasiswa untuk membentuk karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. 

Melalui program-program pembinaan karakter berbasis agama, dosen dapat membantu mahasiswa menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral tinggi. Inilah esensi dari pendidikan agama di era kekinian, yang mengintegrasikan kreativitas, inovasi, dan pengembangan karakter sesuai dengan tuntutan zaman.

Toyyib. Selamat berkreasi dan berinovasi!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar