Minggu, 30 Juni 2024

Makna Ziarah Haji, dan Keutamaannya

Halimi Zuhdy

Ziarah haji bukan niat cari oleh-oleh, kalau toh dapat oleh-oleh haji, itu bentuk dari bonus ziarah, dan bentuk rasa syukur pak/ibu haji dari kedatangannya dengan selamat. Di antara niat ziarah haji adalah meminta berkah doa dan silaturahim. 
Mengapa meminta doa, apakah ada dalam ajaran Islam?, Kegiatan ziarah haji sebenarnya sudah sejak lama ada, dan bukan hanya berada di nusantara tapi diberbagai belahan dunia, dengan tadisinya masing-masing. 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ 

Dari Abu Hurairah, Nabi Bersabda "Barang siapa yang telah berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (bersih, suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya".

Hadis Nabi di atas, adalah bentuk motivasi ziarah haji, karena orang yang telah datang dari tanah haram dan melaksanakan berbagai perjuangan (jihad), ia datang dengan penuh keberhasilannya dari berbagai cobaan dan godaan, maka ia datang dengan kesuciannya, maka mendatanginya dan meminta berkah doa adalah sesuatu yang dianjurkan. 

Lebih tegasnya lagi, sebuah hadis yang mengarah kepada hal tersebut adalah

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Nabi Rasulullah bersabda, "Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji, maka berilah salam (sampaikan) kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya. 

Riwayat Imam Ahmad di atas, banyak dipraktikkan  oleh orang Islam di nusantara dengan istilah ziarah haji dan istilah lainnya. Ada yang menyambut di bandara, ada yang menunggu di jalan-jalan, bahkan di kampung saya diarak dan memeluk pak/ibu haji yang baru datang. 

Dan terkait dengan anjuran mendatangi (ziarah) haji itu sangat banyak, dan yang datang dari haji dianjurkan untuk mendoakan mereka yang belum haji atau dianjurkan untuk mendoakan orang-orang yang ditemui, walau tidak diminta. 

Dalam hadis yang lain; 

وعن ابن عمر رضي الله عنهما، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الغازي في سبيل الله والحاج والمعتمر وفد الله، دعاهم فأجابوه، وسألوه فأعطاهم» رواه ابن ماجه

Dari Ibnu Umar RA, Nabi Bersabda, "Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya" 

فعن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «الحجاج والعمار وفد الله، دعاهم فأجابوه، وسألوه فأعطاهم» رواه البزار.

Oh ia, ada yang tanya "bolehkah menggunakan kata ziarah haji, bukankah kata ziarah itu hanya digunakan untuk ziarah ke kuburan?!".

Toyyib. Pertama, harus dipahami dulu arti kata ziarah. Kedua, penggunaan kata ziarah dalam kalimat yang biasa digunakan orang Arab. Dan ketiga penggunaan kata serapan (yang lazim) dalam bahasa tersebut. 

Dalam bahasa Arab, kata "ziarah" berasal dari kata zara-yazuru yang bermakna seseorang yang  mendatangi suatu tempat, atau mengunjungi seseorang. Dan kata ziarah memiliki banyak arti, tergantung pada kalimat setelahnya. 

زار: فلانًا أتاه بقصد الالتقاء به، قصده لأنس أو حاجة

Ziarah: "Fulan mendatangi seseorang untuk menemuinya, dengan maksud tertentu". Dalam penggunaannya dapat digunakan secara umum, seperti ziarah kubur (زيارة القبر), ziarah tempat-tempat suci (زيارة الاماكن المقدسة), dosen tamu (استاذ زائز), ziarah pada orang sakit (زيارة المرض في المستشفى) dan lainnya. 

Dalam bahasa Arab, kata mengunjungi  banyak padanannya, ada yang menggunakan iyadah maridh (sambang orang sakit), dzihab, maji', khudur, ityan, ta'ziyah (ziarah orang meninggal) dan lainnya.

Dan dalam menyambut orang haji dalam bahasa Arab menggunakan kata "istiqbal" seperti dalam bab hukum menyambut orang haji.

في مسألة استقبال الحاج بفرحة ووليمة العودة من الحج، قال ابن عباس رضي الله عنهما:” لو يعلم المقيمون ما للحجاج عليهم من الحق لأتوهم حين يقدمون حتى يقبلوا رواحلهم لأنهم وفد الله في جميع الناس”.

Dan juga menggunakan kata talaqqi (menjumpai, menemui)

وقال ابن المنير: من الفقه جواز تلقي القادمين من الحج، لأنه عليه الصلاة والسلام لم ينكر ذلك بل سرته لحمله لهما بين يديه وخلفه.

Kata "Ziarah Haji" sangat benar dan dibenarkan, tidak menyalahi bahasa Arab dan juga tidak menyalahi bahasa Indonesia. Hanya saja, dalam KBBI (mungkin perlu direvisi) makna ziarah, kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia (makam dan sebagainya); kalau hanya dibatasi pda makan dan tempat keramat, maka ada penyempitan makna. 

Karena asal dari kata ini bermakna mengunjungi. Dan kata ziarah digunakan dalam banyak hal, seperti ziarah saudara, ziarah kubur, ziarah wali, ziarah madinah dan lainnya. 

ومن مكارم الأخلاق القيام للترحيب بالقادمين من بيت الله الحرم وتكريمهم بالزيارة والفرحة وتهنيئتهم بأداء مناسك الحج.

Di antara etika seseorang muslim yang baik adalah menyambut gembira orang yang baru datang dari ibadah Haji, dengan memuliakan mereka, mengunjungi (ziarah), bergembira, dan mengucapkan selamat atas ibadah yang telah ditunaikan. 

Wallahu'alab Bishawab

***
Gambar diambil dari web GoTrevel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar