Halimi Zuhdy
Ada orang yang paling merasa berjasa, paling berharga dan merasa paling istimewa, kemudian dia sok/sombong.
Dan ia lupa, bahwa setiap makhluk yang Allah ciptakan dan Allah hadirkan ke muka bumi adalah istimewa. Ada yang menjadi pejabat, kemudian sok. Bukankah ia menjadi pejabat karena ada bawahannya?. Ada yang menjadi bos, kemudian sok. Bukankah ia bisa dikatakan bos, karena ada orang-orang yang mau diperintah?. Ada yang kaya, kemudian memamerkan kekayaannya dan melihat orang miskin atau orang di bawahnya dengan mata sebelah, bukankah ia disebut kaya karena ada yang miskin?.
Atau ada pula yang sok dengan kecerdasannya, kepintarannya, dan keahliannya. Kemudian orang lain dianggap bodoh, dan tidak mau belajar, bahkan sok-nya dipamerkan kemana-mana!. Ia lupa, bahwa dianggap pinter, karena ada orang yang tidak lebih pinter darinya?!.
Maka, di hadapan Allah, tidak penting menjadi apa pun, yang penting adalah bagaimana ia berbuat baik, bertakwa dan menghamba pada-Nya. Apakah ia jadi tukang dengan pangkat paling rendah, apakah ia jadi pegawai paling rendah kedudukannya di kantor atau perusahaan, atau jadi apa pun, tapi dia mengabdi pada Allah dan pekerjaan baik dalam urusannya, maka ia adalah istimewa.
Dalam hal ini, Allah memberikan contoh yang menarik, terkait dengan makhluk yang mungkin tidak pernah diindahkan kehadirannya, dianggap menjijikkan, tapi terkadang membuat heboh manusia di seluruh dunia. Apa?. Nyamuk.
Dalam Al-Qur'an, bagaimana Allah memberikan perumpamaan nyamuk. Betapa istimewanya nyamuk, sehingga di dahului kata "ma".
إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَسۡتَحۡیِۦۤ أَن یَضۡرِبَ مَثَلࣰا مَّا بَعُوضَةࣰ فَمَا فَوۡقَهَاۚ
"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. ..."
kehadiran nyamuk, hadir pula pengusaha obat anti nyamuk dengan berbagai merek dan produknya, hadir cara-cara untuk menghilangkan camuk, belum dokter yang menangani nyamuk, belum lagi para peneliti nyamuk, berapa milyar yang dihabiskan untuk meneliti nyamuk. Lah, ini baru nyamuk. Belum lagi makhluk-makhluk lainnya yang Allah hadirkan ke muka bumi.
Sungguh, apa yang kemudian membuat seseorang menjadi bangga dengan pangkat dan jabatannya, sampai-sampai ia berbuat dhalim pada orang lain. Ia kemudian menghina orang lain, seakan-akan ia paling mulia, paling terhormat. Apalagi hanya bangga dengan banyak pengikut baik di dunia nyata atau di dunia maya, kemudian merasa dirinya paling terhormat. Apa kemudian ia membawa dirinya pada sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya?
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Jangan kamu merasa paling suci. Karena Dia-lah yang lebih mengetahui orang yang paling bertakwa,” [An-Najm: 32]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar