Senin, 20 November 2023

Asyiknya Belajar Nahwu

Halimi Zuhdy

Buku "Nahwu al-Ma'na Baina al-Nahwi wa al-Balaghah, Uslub al-Taqdim wa al-Ta'khir Anmudzajan" yang dirajut Dr. Khulud al-Shaleh, setebal 730 sangat menarik untuk dilirik, bahkan tidak hanya dilirik tapi dipelototi. Membacanya, menjadi bahagia. Biasanya baca ilmu nahwu itu serius, tapi ini enjoy pool.

Guru, dosen, muallim atau mentor Grammar (Qawaid Nahwiyah), "biasanya" mengajarkannya dengan gersang dan kering. Bukan tidak hebat, tapi saking hebatnya si guru, siswa yang diajar kebingungan dan tidak paham-paham. Mengapa? Karena ia mengajar grammer untuk grammer, bukan untuk memahamkan. Terkadang siswa dapat memahaminya, tapi setiap apa yang disampaikan tidak disertai dengan makna yang terselip di dalamnya. Hal Ini hasil riset kecil-kecilan di beberapa daerah lo, bukan ngarang.he. tapi tidak semua, hanya kebanyakan.wkwwk. 
Buktinya?! Banyak yang menjauh dari bahasa tertentu (di antarnya Bahasa Arab) gara-gara belajar grammar, dengan alasan bulet, sulit, menjenuhkan,   gersang, kering, dan alasan lainnya. Bahkan, siswa/murid menganggap grammer adalah ilmu paling menjenuhkan dan menakutnya. Selain gurunya yang kering dari humor, buku ajarnya dipahami secara gersang. Sudah tidak gambarnya, diajarkan siang hari, gurunya terlalu serius, disuruh menghafal pula waduh strees.wkwkwkw

Buku ini mencari formulasi cantik antara Nahwu (Grammar bahasa Arab) dengan Ilmu Balaghah (Retorika, Ilmu Keindahan Bahasa), serta mengungkap setiap posisi gramatikal atau leksikal dengan makna tertentu, seperti Taqdim (posisi di awal) dan Ta'khir (posisi diakhirkan). Kalau dalam bahasa Indonesia, sepertinya istilah ini tidak ditemukan. Misalnya, "Joko menangis" maka tidak benar bila dibalik menjadi "Menangis Joko" atau dengan bentuk yang berbeda "di dalam Masjid ada Joko" dan "Joko di dalam masjid". Dalam bahasa Arab hal ini biasa,  bahkan urusan taqdim dan ta'khir sangat melimpah.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0uk872hYJhCdLn33whTThwsqU8uPb4cQnEVuGVzyBaFboXHoQNU1RqdNhy75Koyqfl&id=1508880804&mibextid=Nif5oz

Nahwu di sini tidak hanya menjadi sebuah grammer (tata bahasa) tetapi menjadi sebuah wacana yang dikaitkan dengan berbagai ilmu. Dalam kitab ini, dua hal yang sangat terkait, Al-Janib al-bunyawi dan al-Janib al-Dalali, mungkin dapat diistilahkan dengan semantik grammar 

Selengkapnya silakan baca buku ini.he. Ingin  saya ulas lebih panjang, nantinya takut melelahkan, kalau kelelahan gambang stresss menyerang.he. Guyon. Oh, ia. Pernah saya menulis buku Nahwu Taysir an-nahwi ada peta konsepnya juga...silahkan diborising. Wkwkw. 

Ayo Belajar Nahwu Bahagia!!!!

_Kajian-kajian Al-Qur'an, Mukjizat Al-Quran, Balaghah, Sastra Arab, Turast Islamiyah, Keagamaan,  Kajian Bahasa dan asal Muasal Bahasa, dan lainnya._

🌎 www.halimizuhdy.com
🎞️ YouTube *Lil Jamik*
📲  Facebook *Halimi Zuhdy*
📷 IG *Halimizuhdy3011*
🐦 Twitter *Halimi Zuhdy*



-💳 *Pondok Darun Nun Membangun*

Pesantren Darun Nun lagi membangun tempat tinggal dan Aula Mengaji santri. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam investasi dunia akhirat atau infaq dapat disalurkan di *BSI* 
a.n *YAYASAN DARUN NUN KOTA MALANG (7243351698)* 

dan atau 
Bank *BTN a.n Pondok Pesantren Darun Nun *(00114 -01-50-004106-2)* 💰 _Bersedekah dan berinfak tidak akan pernah habis dan tidak akan pernah ada habis-habisnya..._..._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar