- Hidup silih berganti
Halimi Zuhdy
Kroasia meruntuhkan harapan Brazil. Tak disangka!Benar, tak disangka. Ya begitulah hidup. Hidup laksana bola. Bola laksana hidup. Selalu berputar. Bila bentuk sesuatu itu bundar, maka ia akan terus berputar, maka harus selalu yakin untuk bisa bangkit dalam keterpurukan. Dan jangan sombong atas kejayaan. Dunia itu bundar tuan!.
Masih tak percaya pada takdir?. Atau terlalu yakin pada kekuatan?, Saya yakin keduanya sama-sama percaya diri menatap juara. Sama-sama punya kekuatan. Sama-sama punya pemain hebat. Sama-sama berpengalaman. Dan para pemainnya, juga pernah mencicip Piala Dunia sebelumnya. Kroasia dan Brazil, sama-sama hebat. Dan Kroasia tidak pernah takluk pada Brazil. Tapi apa yang terjadi?. Brazil menangis. Neymar tak mampu mengangkat wajahnya, ia terkapar menangis. Satu gol yang disarangkan di gawang Livacovik, seakan tak berarti.
Bola memang penuh kejutan. Selalu ada keyakinan dalam keterpurukan, dan tak perlu ada jumawa dalam kemenangan. Semuanya bisa berbalik. Demikian dengan kehidupan. “Watilkal Ayyamu Nudawiluha Bainannas”, Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). QS. Ali Imran, 140.
Tidak perlu berlama-lama menangis. Karena jarum jam terus berdetak. Menjauh dari kesedihan. Meninggalkan segala masa. Menatap masa depan yang lebih indah, adalah lebih baik. Dari pada menyesalkan sejarah keterpurukan. Yang tidak akan pernah usai. Mengingat-ingat masa kejayaan hanyalah untuk motivasi hidup, bukan untuk sebuah alasan, pernah hebat.
Memang sejarah akan selalu berubah. Tiada yang abadi dan kekal, kecuali yang Maha Kekal. Tetapi, berusaha mengabadikan kebaikan adalah sebuah anjuran. Bukan kemudian harus terulang, tetapi usaha dari sebuah kebaikan adalah kebaikan, urusan hasil hanyalah Allah yang menentukan.
“Belajar pada sejarah”, karena sejarah akan selalu berulang. Seperti sejarah Qabil dan Habil akan terus terulang setiap masa, tetapi berusaha untuk tidak menjadi Qabil adalah bagian dari ikhtiyar terbaik. Masihkan tidak percaya takdir?!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar