Sorot Mata Seseorang dan Dampak Kehidupannya
Halimi Zuhdy
Di dunia, ada banyak jenis mata. Dan setiap mata, memiliki keistimewaan tersendiri. Allah menciptakan mata dengan berbagai jenis dan fungsinya. Ada mata yang benar-benar mata, ada mata sebagai sebuah kiasan, dan ada mata yang menjadi mata-mata.
Mata berfungsi untuk melihat, memperhatikan, menilik, memandang dan mengamati. Dan mata tidak hanya berhenti pada sebuah penglihat saja, tetapi ia akan berdampak pada hati dan pikiran, juga pada kinerja atau aktifitas seseorang. Allah mengajari manusia dengan banyak memperhatikan berbagai macam jenis mata, baik mata manusia, hewan, tumbuhan atau mata air.
Sebagai amsal adalah empat jenis mata. Dua mata dari jenis serangga (hewan), mata lebah dan mata lalat. Dan dua mata dari jenis manusia; Mata Najwa, bukan pada personalnya, tetapi lebih kepada acaranya. Dan mata wasit. Membincang empat mata di atas, hanyalah sebuah gambaran sederhana saja, gambaran manusia dalam memandang sesuatu dan akibatnya.
"Ustadz, kehidupan orang itu (dia menyebut seseorang) tidak pernah bahagia dan selalu gelisah" ucap teman yang menemani saya di salah satu meja makam di Brunei Darussalam. "Karena matanya, seperti mata lalat, bukan mata lebah" tambahnya. Dia sepertinya agak kesel pada seseorang yang setiap harinya hanya membicarakan kejelekan orang lain. Dia curhat, banyak orang yang menjelek-jelekkan negaranya, walau setiap hari makan dan minum dari hasil buminya. Dan pemerintah tidak pernah ada baiknya, semua yang dilakukan salah dan buruk.
Dengan curhatan itu, saya jadi teringat empat jenis mata di atas. Perbedaan lebah dengan lalat. Lebah memiliki dua mata yang terletak di kedua sisi kepalanya. Kedua mata lebah dapat digunakan untuk melihat dengan jarak jauh serta dapat membedakan berbagai warna kecuali warna merah, dan juga digunakan untuk melihat sesuatu dengan jarak dekat. Sedangkan lalat melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dari cara seseorang melihat sesuatu, dan lalat memiliki sel saraf khusus yang disebut sel fs yang menentukan pergerakan dan lokasi yang tepat (Mas'ud Masyal)
Apa perbedaan antara mata lebah dan mata lalat?, lebah memiliki mata yang sensitif yang hanya melihat bunga-bunga indah, dan ia hanya hinggap pada apa yang dilihatnya indah dan menakjubkan. Jadi ia memilih bunga terindah untuk mendarat di atasnya. Sedangkan lalat punya kepekaan tersendiri dan memiliki cara memandang dan lebih peka lebih daripada mata lebah, tetapi ia hanya mendarat pada hal-hal terkecil, ia meninggalkan segala sesuatu yang indah dan berukuran besar, dan hinggap pada sesuatu yang kotor, walau ukurannya kecil.
Ini menarik. Di sekitar kita, dan bahkan dalam kehidupan kita. Kita tinggal memilih, mau menjadi mata lebah atau mata lalat. Tidak sedikit yang memilih menjadi mata lalat, selalu mencari kekurangan, kotoran, keburukan orang lain atau keburukan yang terjadi disekitarnya. Diteliti, dibahas, dikaji dan disebarkan. Maka, yang terlihat adalah keburukan dan kekurangannya. Walau, tidak sedikit bahkan mungkin masih lebih banyak kebaikannya.
Ada seseorang yang menjadi mata lebah. Memandang sesuatu dengan kacamata positif, kebaikan, dan keindahan. Sehingga melihat sesuatu, akan selalu ia maknai dari kacamata keindahan. Karena, dirinya adalah sosok yang indah. Melihat non jauh ke depan, hal-hal besar, walau tidak meninggalkan yang kecil. Semua warna ia mampu menerimanya, mendapatkan warna hitam, ia padukan dengan warna lainnya menjadi warna yang artistik.
Ada beberapa orang yang meninggal kehidupan indah, kesuksesan yang indah, dan matanya menjadi lalat. Setiap melihat keindahan, ia buang jauh-jauh, karena dalam pikirannya adalah keburukan. Bukan untuk zuhud, tetapi pikirannya sudah kalah dan tertutup oleh suudhan. Setiap orang menjulurkan kebaikan, dinilai politis, ada maunya dan seterusnya. Hidup, memang penuh dengan teka-teki, tetapi cara pandang menentukan masa depan.
Bagaimana dengan Mata Wasit dan mata Najwah? Lah, ini yang saya tunggu dari pada pembaca untuk komentar. 🤩. Kalau mata wasit, sangat awas melihat kesalahan, dan ada dua warna yang dikeluarkan, kuning dan merah. Ia bukan melihat kelebihan (walau nantinya ada nilai untuk para pemain yang bermain bagus), tetapi di lapangan dia hanya akan mencari kesalahan, benarkah?🤩. Bagaimana dengan Mata Najwah?
Tutong Brunei Darussalam, 23 Des 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar