Senin, 19 Desember 2022

Belajar dari Kegagalan Argentina dan Menjadi Kampium 2022

Halimi Zuhdy

“Tragis” kalimat yang muncul dari beberapa nitezen, ketika Argentina takluk dari Saudi Arabia. Sebaliknya Saudi Arabia yang tidak terlalu diunggulkan, menjadi perbincangan dunia. Warga Saudi Arabia bersukacita, sedangkan tim berjuluk La Albiceleste berduka cita.
Tim asuhan Lionel Scaloni itu menempati Grup C bersama Polandia, Meksiko, dan Arab Saud sempat diragukan untuk sampai pada fase berikutnya. Tetapi skuad ini terus bertahan dan bangkit, Meksiko dan Polandia ditaklukkan. Berikutnya Australia digasak, pada perempat final Argentina mengalahkan Belanda, dan Kroasia pun takluk 3-0 dari kaki Skuad La Albiceleste di semifinal.

Berbeda dengan Skuad Prancis kemenangan demi kemenangan diraih dari awal, walau sempat kalah dengan Tunisia tapi Les Bleus sudah dipastikan lolos dari fase grup. Dan ia terus melaju, Marokko yang dianggap tim keajaiban pun tak dikasih ampun oleh Prancis. Argentina gagal di awal, dengan kesedihan yang mendera, dan terus belajar dari kegagalannya. Seakan-akan Argentian menganjarkan pada semua orang, bahwa kepedikan itu tidak selamanya. “Mendingan perih di awal dan mendapatkan berbagai nutrisi, dari pada tak pernah gagal terus terpuruk”, seakan-akan Leoni Messi berbisik tadi malam di telinga saya, walau tidak sempat menyaksikan perhelatan besar tadi malam karena kelelahan dari perjanalan Indonesia Brunai Darussalam.

Semua orang pasti akan menyambut datangnya sukses dengan tangan terbuka. Sebaliknya, banyak orang akan berusaha agar tidak mengalami kegagalan.

Kenyataannya, sukses dan gagal merupakan "satu paket" yang tidak bisa dipisahkan. Lalu, mengapa kita harus takut pada kegagalan? Yang perlu kita ketahui adalah apa yang harus kita lakukan ketika kegagalan datang. Simak yang berikut.

Jika kita sadar bahwa kegagalan itu merupakan bagian dari sukses dan kegagalan merupakan guru yang terbaik, maka kita tidak akan takut ketika kegagalan datang.

Hidup kita seolah berada di sebuah perahu yang berada di tengah samudra luas. Perlu perjuangan untuk membuat perahu tersebut melaju menuju pulau impian yang kita tuju. Jika tidak, Perahu hanya akan terombang-ambing entah kemana. Kita perlu terus menjadikan Perahu bergerak dan mengarahkannya ke arah pulau impian kita. Namun, kadang badai datang, membuat Perahu kita oleng bahkan hampir tenggelam. Namun perahu kehidupan memiliki sebuah keajaiban. 

Perahu kehidupan tidak akan pernah tenggelam selama kita memiliki harapan. Oleng mungkin tetapi tenggelam tidak jika kita masih memiliki harapan bahwa kita akan sampai ke tujuan yang kita impikan. Jika badai begitu lama menggoncang perahu kita, jangan pernah menyerah, karena menyerah adalah satu cara pasti perahu kita tenggelam. Harapan, membuat perahu kita tidak akan pernah hancur dihantam gelombang dan tidak akan membuat perahu kita karam.

Lalu, dari mana datangnya harapan? Harapan ada pada diri kita, sebab tidak ada badai yang melebihi kekuatan diri kita. Sebesar-besarnya badai masih dibawah kemampuan kita semua.

Tuhan telah memberikan kekuatan yang sangat dahsyat pada diri kita atau mendatangkan badai yang besarnya masih ada dibawah kemampuan kita. Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita.Jagalah harapan bahwa selalu ada jalan keluar. Yakinlah bahwa kita bisa bertahan.

Pasti ada sesuatu hikmah besar dibalik kesulitan yang kita hadapi. Semakin besar kesulitan, mungkin semakin besar dan bernilai hikmah yang akan kita dapatkan nanti.

Jagalah harapan, karena badai pasti berlalu, dan yakinlah pada badai yang datang menghampiri kita adalah sebuah media pelatihan diri untuk mencapai apa yang kita inginkan.

Orang tidak akan pintar jika tidak di latih, dan Badai yang menghampiri hidup kita adalah media pendidikan yang tepat, yang dikirim tuhan agar kita siap untuk menajadi sukses, Tidak ada orang pintar tanpa pendidikan, Tidak Ada orang yang bisa menyanyi tanpa latihan, Burung Elang yang perkasa tidak akan bisa terbang tinggi tanpa terjatuh.Maka Persiapkan Perahu kita untuk dapat menembus Badai Kehidupan yang akan menerjang kita dari arah yang tidak bisa di prediksi. Karena biasanya setelah badai akan ada hari yang indah. Walau terkadang jawaban dari tuhan tidak seperti yang kita harapkan, tetapi keindahan akan kita dapatkan jika kita menyadarinya.

"Aku akan datang lagi dengan semangat raksasa" kata Kylian Mbappe penyerang Prancis, "Siap, Aku akan temani" jawab Youssef En-Nesyri pemain Marokko. 

Brunai Darussalam, 19 Desember 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar