Selasa, 11 Oktober 2022

Menelisik Makna Pita Kematian

Halimi Zuhdy

Awalnya, saya kurang begitu peduli dengan simbol pita hitam di berbagai sudut yang berada di wilayah Malang Raya, baik yang tertempel dan terpasang di tembok, benner, flayer, sobekan kain, dan di media sosial. Saya hanya tahu dan memaknai sendiri, ia adalah simbol "duka". Mengapa bermakna duka?, karena bersama pita hitam tertulis "ikut berduka atas kematian, duka cita mendalam, duka atas tragedi, dan kalimat lainnya". 

Saya hanya mengerti bahwa berita kematian itu bila di depan rumah seseorang ada karangan bunga, atau bendera hijau dengan tulisan Innalillahi wainna ilaihi rajiun, dan atau bendera putih yang di dalamnya terdapat gambar palang hitam. 
Pertanyaan itu terus menggelayut dalam pikiran, mengapa harus simbol pita?. Ada apa dengan pita?, bagaimana sejarah pita hitam ini muncul pertama kali kemudian simbol ini menyebar keseluruh dunia?. Dan pertanyaan selanjutnya, mengapa dalam kematian atau tragedi duka menggunakan pita hitam?. Yang saya saksikan dalam poster-poster atau gambar-gambar yang tersebar di beberapa wilayah di Malang, pita kematian itu berwarna warni. Ada yang menggunakan gambar pita berwarna merah, putih dan warna-warna lainnya. Kalau berwarna hitam masih berhubungan dengan duka, tapi kalau merah, kuning, putih, kira-kira memiliki makna apa?.

Belum selesai dengan makna warna dengan berbagai macamnya. Kira-kira mengapa harus menggunakan simbol pita yang berkalung?
Kemudian saya mencari beberapa bahan bacaan, saya temukan beberapa website di antaranya adalah ujeeb (al-syarith al-aswad),  ar.veganapati. pt (ma’ani syarith al-Aswath), wikipedia, era_id dan beberapa makalah lainnya. 

Pita Hitam (dalam bahasa Inggris: Black Ribbon, bahasa Arab: Al-Syarith al-Aswat,bahasa Italia: Bande Nere). terkadang disebut juga dengan Pita Hitam Giovanni, merupakan sebuah perusahaan tentara bayaran Italia yang dibentuk dan dipimpin oleh Giovanni de' Medici selama Peperangan Italia; nama mereka berasal dari “warna hitam berkabung” atas kematian Paus Leo X. Terutama terdiri dari senapan sundut yang termasuk arquebusier pertama di Eropa, perusahaan itu oleh Perang Italia 1521–26, dianggap sebagai pasukan Italia terbaik yang ada. (wikipedia). 

Sedangkan sejarah “pita” itu sendiri, adalah sebuah kesadaran untuk mempersatukan orang-orang dengan tujuan tertentu. Dan penggunaan pita dimulai sejak tahun 1970-an secara terorganisir, dan hal tersebut ketika Penn Laingen mengikatkan pita kuning di sekitar pohon di halaman depan rumahnya untuk menghormati suaminya, yang disandera saat itu (era. Id). 

Saya memberi judul di atas dengan Menelisik Pita Kematian, hanya untuk membedakan warna-warna pita yang digunakan dalam berkabung. Ternyata pita dengan warna yang berbeda memiliki makna yang berbeda, pita hitam memiliki makna berkabung, anti terorisme, kontrol senjata api, kangker kulit dan masih banyak makna lainnya di balik simbol pita hitam ini. Pita Hitam dan Biru adalah simbol kehilangan saudara atau anak laki-laki dan seterusnya. Sedangkan Hitam dan putih sebuah simbol bagi orang yang terkena penyakit langka dan beberapa makna lain. Pita yang menjadi simbol dari berbagai simbol berbagai macam warna, ada warna pink, merah, putih, hitam dan pink, biru, biru dan hijau, biru dan kuning, biru kuning dan pink, dan masih banyak warna-warna lainnya.

Setelah menelisik dari berbagai makna tadi, maka dapat disimpulkan bahwa pita ini berangkat dari sebuah peristiwa yang mengharukan, sebuah tragedi, sebuah peristiwa besar, bukan hanya sebuah peristiwa biasa. Kemudian warna hitam diartikan dengan duka, kematian, atau kegelapan. Dan penggalangan dukungan kolektif. Dan mungkin ada makna lainnya? 

Apakah boleh tidak menggunakan pita, atau pita diganti dengan simbol-simbol lainnya?. Boleh saja. Tetapi, apakah simbol itu memiliki makna yang dipahami orang lain atau tidak?!. Lah, ini yang menjadi catatan. Setiap simbol memiliki makna dan sejarah. Misalkan, masa bergabung menggunakan lambang keranda dan bertuliskan inna Lillahi wainna ilaihi wajiun. Atau menggunakan simbol hijau kuning, atau apa pun. Tidak menggunakan simbol pun juga boleh. Tujuan simbol adalah untuk memberikan kabar atau pesan kepada pembaca dan sebagai alat komunikasi.

Selanjutnya, bagaimana hukumnya menggunakan simbol pita hitam dalam agama Islam?, ini menjadi diskusi tersendiri, yang tidak mungkin didiskusikan di ruang yang sangat terbatas ini. Allahu’alam bishawab. 

Kepada seluruh al-marhumin dan al-marhumat Kanjuruhan, semoga diberikan tempat yang terindah di sisi Allah subhanahu wata’ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar