Sabtu, 17 September 2022

Arti Kata Dhi'afa dalam surat

Halimi Zuhdy

Membincang Generasi Tangguh

Dalam Al-Qur'an ada Ayat yang menyebutkan kata Dhi'afa (lemah);

{ وَلۡیَخۡشَ ٱلَّذِینَ لَوۡ تَرَكُوا۟ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّیَّةࣰ ضِعَـٰفًا خَافُوا۟ عَلَیۡهِمۡ فَلۡیَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡیَقُولُوا۟ قَوۡلࣰا سَدِیدًا }
[Surat An-Nisa': 9]

Menariknya kata ini (Dhi'afa, lemah) tidak menggunakan mufrad muannast (kata tunggal),  tetapi, kata ini (Dhi'afa) menggunakan jamak (banyak). Walau kata sebelumnya menunjukkan kata tunggal "Dzurriyah". Kalau disesuaikan dengan kata sebelumnya, maka semestinya menggunakan tunggal Dha'ifah (ضعيفة). Tapi, disinilah keunikannya, tidak menggunakan kata tunggal.

Bisa saja Ayat tersebut berbunyi Dzurriyah Dhaifah (generasi yang lemah). Maka, di antara maknanya dari menggunakan jamak (ضعفا) adalah banyak generasi yang lemah tidak hanya pada satu aspek, tetapi dari banyak aspek; lemah aqidah, lemah ekonomi, lemah politik, lemah fisik, lemah dalam pengetahuan, dan lemah-lemah yang lainnya. Seandainya hanya menggunakan kata dhaifah, maka yang lemah mungkin hanya satu. Sedangkan untuk menjadi generasi tangguh, maka tidak boleh lebih banyak kelemahan-kelemahannya dari pada kekuatannya. 
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar" (Surat An-Nisa': 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar