Sabtu, 23 Juli 2022

Asal Muasal Kata Sate


Halimi Zuhdy

Sate termasuk makanan favorit di Nusantara. Dan bisa dipastikan insan di Indonesia pernah melihat benda ini, mungkin juga pernah mencicipinya. 
Ada yang tanya tentang asal kata sate, saya iseng saja menjawab bahwa kata "sate" itu dari Arab. Ia marah, masak semuanya dari Arab. "Kopi dari Arab, spageti dari Arab, sirup dari Arab, kok dari Arab semuanya..!! ngawur".

Tidak selesai di situ marahnya. Ia seperti anti semit, bahkan ketika kata Arab disebut wajahnya memerah. "Abu Jahal Arab lo pak!!" Katanya, "ia benar Abu Jahal dari Arab, dan Abu Janda dari Indonesia", ia tambah marah. Apa salah saya, kan kata janda dari Indonesia, tapi Abu-nya dari Arab.wkwkw.

Ia muring-muring, karena saya bilang makanan ini dan itu dari Arab. Sebenarnya, makanan itu bisa dilacak dari namanya dan dari mana asalnya. Setiap nama bisa dilacak sejarah bahasanya, misalnya kata pecel. Sayuran yang dipecel, diperas. Dan kata pecel ini berasal dari Jawa.

Dan setiap makanan pasti ada asal muasalnya. Bisa dilacak dari materi-materinya (bahan-bahan), dan setiap kata atau huruf yang digunakannya juga berasal dari bahasa setempat.

Toyyib. Kembali pada kata sate. Ada yang menyebutnya kata sate berasal dari bahasa Tamil, ada pula yang mengatakan dari bahasa Tionghoa Sa Tae Bak (tiga potong daging), dari kedua pendapat ini, pendapat kedua diragukan karena nyatanya sate terdiri dari empat potong daging serta angkat tiga bukan angka keberuntungan menurut kepercayaan mereka. 

Ada pula yang mengatakan, kata sate ini dari Satah. Satah adalah murid dari Sunan Maulana Malik Ibrahim. Karena banyak yang suka dengan daging yang dimasah oleh Satah. Maka masyurlah makanan atau olahan Satah ini, "masakan satah!!". Tapi, lama kelamaan berubah menjadi sate. Entah kenapa. Menurut teori ini, sate asli berasal dari Nusantara. Bukan dari negara lainnya. Made in Nusantara. (Tirto.Id)

Ketika saya masih duduk di kelas 2 Mts, guru pernah bercerita bahwa sate itu berasal dari Arab. Ia berasal dari kata syatun (شاة). Syatun dalam bahasa Arab bermakna kambing. Apa hubungan syatun dan sate? Hubungannya bahwa sate kebanyakan dari daging kambing. Maka, orang Arab menyebutnya syate, sedangkan orang Indoensia menyebut sate, yaitu daging kambing yang dipanggang atau dibakar. Tetapi, ini butuh penguatan maraji' yang kuat. 

Dan apakah ada sate di Arab?. Lah, ini yang perlu dipertanyakan. Kalau secara nama mungkin bisa diterima, tetapi kalau asal usulnya perlu diverifikasi lagi. Mungkin yang paling masuk akal, berasal dari bahasa Tamil atau Arab, tetapi materi/bahannya atau kemunculannya asli Nusantara, ketika mereka datang ke Indonesia mereka menyebutnya Satai (sate) atau Syate (sate). 

Kediri, 24 Juli 2022

***
Terima kasih atas traktirannya Prof Arafikmuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar