Selasa, 08 Februari 2022

Ancaman Neraka, Bagian dari Kasih Tuhan

Halimi Zuhdy

“Ceramah yang disampaikan kok tentang siksa neraka tok, apa tidak ada tema lainnya?!” teriak salah satu jamaah masjid, ketika salah seorang ustadz menyampaikan ceramah tentang balasan bagi orang-orang yang mungkar dan melanggar perintah Allah.

Saya jadi teringat masa kecil dulu, bagaimana orang tua saya menyiapkan rotan yang digantung ditembok. Kayu rotan bukan untuk hiasan dinding, tetapi disiapkan bagi anak laki satu-satunya apabila melanggar aturan, di antaranya adalah merokok.
Walau rotan itu tidak pernah sekali pun mengenai tubuh mungil waktu itu, tetapi sangat efektif sekali, minimal takut berbuat apa yang sudah dilarang, dan sampai saat ini tidak berani menyentuh rokok karena selalu ingat rotan yang menggantung di dinding itu. Apakah tiba-tiba ada rotan ?, tidak. Ia melalui proses panjang setelah si bocil beberapa kali melanggar dengan menghirup harum tembakau Madura waktu itu.

Dalam banyak redaksi al-Qur’an, ancaman neraka bukanlah semata-mata untuk memasukkan manusia di dalamnya, tetapi sebagai pelajaran. Bahwa neraka itu disiapkan bagi orang yang melanggar aturan Tuhan. Bagi yang melanggar perintah Tuhan. Kata neraka dalam Al-Qur’an tidak sebanyak kata surga, terdapat 145 kali kata neraka (nar) disebutkan dalam Al-Qur’an, sedangkan kata surga (Jannah) disebutkan sebanyak 147 kali.

Secara jumlah kata surga lebih banyak dari kata neraka, belum lagi kata Rahman, Rahim, Ghfur, Halim yang berada dalam Ayat-ayatnya. Rahmat Allah, mengalalahkan murkaNya.

Menarik apabila kita perhatikan Ayat 21 surat Al-Baqarah. 
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang menciptakanmu dan menciptakan orang sebelum kamu agar kamu bertakwa atau menjaga diri (dari siksa-Nya),” (Surat Al-Baqarah ayat 21).

“Hai manusia” redaksi ini untuk seluruh manusia baik yang beriman, munafik, kafir dan semuanya yang masuk jenis manusia. “Sembahlah Tuhanmu” sebuah kalimat indah untuk jenis manusia. Kata “Rabb” yang digunakan dalam Ayat di atas bukan kata “Allah atau Ilah”. Kata Rabb adalah Pemelihara, Pengatur dan Pendidik. Dalam mendidik, memelihara, dan mengatur bukan hanya iming-iming hadiah indah, tetapi di dalamnya ada hukuman, ancaman, dan siksaan.

Bukankah orang tua yang mendidik kita sesekali pernah mencubit, menjewer bahkan mungkin memukul dengan pukulan ringan?. Apakah orang tua kita bermaksud mencelakai kita, sesekali tidak, ia bagian dari bentuk kasih sayang pada anaknya. Sedangkan Allah melibihi apa pun dari sebuah kasih sayang manusia.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220503400884230&id=1508880804

Dari Surat pertama berbentuk ikhbar “segala puji bagi Allah, yang Maha Pengasih dan penyayang”, kemudian dipertegas agar manusia jelas mengarungi hidupnya hanya untukNya, “Hanya kepadaMu kemi menyembah, dan kepadaMu kami memohon pertolongan”, dan berikutnya Ayat demi Ayat dalam Al-Qur’an tentang bagaimana menjadi orang yang bahagia, beruntung, dan sesekali ada kalimat ” Adzabun Alim, siksa yang pedih”.

Kemudian sesekali disuguhi cerita indah agar Kembali kepada kesadaran sebagai manusia yang percaya kepada Allah, dan dengan kesadarandan percaya kepadaNya akan menemukan hakekat keindahan sebagai manusia baik di dunia dan diakhirat kelak. Orang yang beriman dan bertakwa akan melakukan kebaikan-kebaikan di dunia. Maka diakhir Ayat “La’Alakum tattakun, agar kalian bertakwa”. 

Sebuah seruan atas kasih dan rahmatNya, Allah sayang kepada makhluknya, sehingga selalu dipanggil dengan indah, Ya Ayyuhannas, Ya Ayyuhal ladzina Amanu….sembahlan Tuhanmu. 

Tentunya ancaman bukanlah awal dari sebuah perintah, ia adalah akhir dari segala usaha. Kalimat Rahmah dalam Al-Qur’an terdapat 268 kali, dan kata tersebut banyak yang berbentuk isim (kata benda) yaitu Rahim, dan ada pula yang berbentuk fi’il (kata kerja), betapa Allah maha Rahim. Allah Maha Pengasih, yang Allah berikan dan timpakan kepada hambanya bagian dari kasihnya. Agar manusia tidak terperosok ke dalam neraka, maka selalu diingatkan untuk kembali kepadaNya, bertaubat, dan meminta ampun padaNya. 

Wallahu huattauwaburrahim, sungguh Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.

_Kajian Al-Qur'an, Sastra Arab, dan Mutiara Hikmah_👇🏻

🌎 www. halimizuhdy.com
🎞️ YouTube *Lil Jamik*
📲  FB *Halimi Zuhdy*
📷 IG *Halimizuhdy3011*
🐦 Twitter *Halimi Zuhdy* 
🗜️ Tiktok  *ibnuzuhdy*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar