Halimi Zuhdy
“Rangking Dunia tidak penting! yang penting itu, mahasiswa setelah lulus dari universitas dapat memberi manfaat dan dapat bekerja” celetuk seorang dosen senior.
“Inggih, leres” jawab saya. Saya lanjutkan dengan kalimat, “Pangapunten Doktor, Ilmu bermanfaat itu harapan kita semua, dan doa kita semua, tetapi rangking 1 Dunia adalah cita-cita semua universitas, di antaranya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”.
“Waduh, kejauhan Mas, masak bisa rangking 1 Dunia, wong di Asia saja masih kalah sama China, Jepang dan Thailand”, sanggahnya.
“Injih, harapan kan harus selalu tinggi, takdir terkadang berjalan dengan harapan-harapan, doa adalah harapan tertinggi, visi dan misi Universitas adalah bagian dari harapan, apalagi kita mengajar dan bekerja terbaik untuk UIN Malang adalah harapan yang paling nyata untuk memajukan UIN Malang”, saya sambal senyum-senyum walau tidak tahu, apa yang baru saja saya sampaikan. Hanya sebuah ungkapan guru kecil yang meniru gaya pimpinan universitas ketika menyampaikan visi dan misi universitas.wkwkw.
Bukankah gunung tertinggi dunia, Everes, sudah pernah ditaklukkan pada tahun 1953 oleh Edmund Hllary dan Tenzing?. Siapa sangka, manusia yang bukan batu, bisa menaiki bebatuan yang menjulang tinggi. Bukankah sebelumnya mereka sudah berlatih mendaki bukit-bukit dan gunung-gunung kecil? Bukankah gunung tertinggi adalah susunan dari kerikil-kerikil, bukankah gedung pencakar langit adalah pasir-pasir yang menyatu?. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia, asalkan masih ada optimisme dan ikhtiar terbaik, fatawakkal ‘alallah. Apalagi UIN Malang, sudah memliki roadmap yang begitu indah, tersusun rapi, dan jelas. Kini, ulang tahun ke 60 memasuki fase Tawassul al-Tamayyuz wa al-sum’ah al-Alamiyah (unggul dan beriputasi Internasional), dan sebuah cita-cita yang luar biasa.
Tidak ada sesuatu yang hebat dengan bin salabin dabra kadabra. Semuanya butuh proses. Universitas harvard butuh puluhan tahun untuk menjadi hebat. Universitas tertua di Amerika ini didirikan pada tanggal 8 September 1636. Universitas Oxford (Inggris) menduduki peringkat pertama pada ranking universitas terbaik di dunia, ini pun umurnya sangat tua, berdiri pada tahun 1096.
Universitas Cambridge berdiri tahun 1209, berada di rangking 10 terbaik dunia. Universitas ini berdiri sudah beberapa abad, bukan tahun kemarin. Demikian juga dengan universitas ketiga tertua di Amerika, Universitas Yale, didirikan tiga abad yang lalu, tahun 1701. Dari universitas ini bermunculan penerima Penghargaan Nobel. Belum lagi universitas yang sangat bergengsi di dunia, terutama di Timur Tengah, yaitu Universitas Al-Azhar Mesir, yang berdiri pada tahun 970 M yang berbula dari sebuah masjid. Perjalanan yang cukup panjang, dengan segala lika-likunya.
Ada juga universitas baru kemudian melejit begitu cepat (ukuran rangking dunia) yaitu universitas NTU, didirikan pada tahun 1991, menjadi universitas terbaik di Asia. demikian juga dengan Hong Kong Universitas Sains dan Teknologi (HKUST) adalah salah satu universitas top termuda di Asia yang didirikan pada tahun 1991. Bagaimana dengan National University of Singapore (NUS)? NUS didirikan pada 1905 dengan nama King Edward VII College of Medicine, juga menjadi kampus terbaik di ASIA.
Butuh waktu untuk berlari. Mulai merangkak, berdiri, berjalan, kemudian berlari. Berlari bukan hanya berlari, tetapi berlari dengan pasti. Berlari tidak hanya mengejar bayangan, tetapi berlari mengejar sebuah kepastian. Walau ada sesuatu kepastian yang tidak pasti, tetapi di sinalah kekuatan untuk menemukan cahaya.
Hadis Nabi yang berbunyi, “Khairunnas An-fa’uhum Linnas, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberikan manfaat kepada orang lain”. Manusia terbaik adalah manusia yang memberi manfaat, sekecil apa pun, karena keberadaannya benar-benar nyata. Matahari sangat bermanfaat bagi alam, bukan karena apa yang ia miliki (bara api yang begitu besar), tetapi cahaya yang telah diberikannya. Kehebatan seseorang atau sebuah lembaga, bukan apa yang mereka miliki (sanjung), tetapi apa yang telah mereka berikan. Ada orang hebat (alim), tetapi tidak berbagi ilmunya (atau tidak mengamalkannya), maka kealimannya hanyalah sebuah nama, tidak dirasakan manfaatnya.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di HUT ke 60 ini, dalam perjalanan panjangnya sudah banyak mengukir sejarah yang luar biasa. Sudah banyak alumni yang menebar cahaya di kampung-kampung kecil, di pelosok desa, di pojok kampung. Mereka tanpa nama, tanpa penghargaan. Mereka berkhidmat untuk umat. Ada pula yang bergerak di pemerintahan, organisasi keagamaan berbagai bidang lainnya.
Capaian demi capaian, prestasi demi prestasi bukan untuk prestasi, tetapi untuk memancarkan kemanfaatan lebih luas.
SELAMAT HUT KE 60 UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG. Pesan dan kunci pada dekade ini "Unggul dan Bereputasi Internasional" yang sering disampaikan oleh Rektor UIN Malang, Prof Muhammad Zainuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar