Halimi Zuhdy
Suatu benda yang memiliki banyak nama, dapat dipastikan benda itu memiliki banyak keistimewaan, atau memiliki arti khusus dalam kehidupan seseorang. Karena suatu benda yang banyak disebut, menunjukkan kemuliaan benda tersebut. كثرة الأسماء تدل على شرف المسمى
Makkah dalam Al-Qur'an memiliki banyak nama, yaitu: Bakkah, Umm Al-Quro, Al-Balad, Al-Baldah, Al-Balad Al-Amin, Al-Masjid Al-Haram dan beberapa nama lainnya. Nama-nama ini memiliki arti yang berbeda-beda yang merujuk kepada keistmewaan kota Makkah.
1. Makkah dinamakan dengan “Makkah”, karena tempat ini disesaki (izdiham) oleh manusia. Tempat yang tidak pernah sepi. Ada pula yang berpendapat, karena tempat ini menghisap atau menghapus dosa-dosa manusia (tamukku al-dzunub) yang diambil dari asal katanya "makka-yamukku". Ada pula yang menyebutkan Makkah adalah pusat dunia, atau tempat yang berada di tengah-tengah bumi (wats dunya) yang diambil dari akar kata Makkak (مكاك) sebuah pusat, atau jantung (lubb) atau otak (mukh).
Dalam Al-Qur'an kata Makkah terdapat pada surat Al-Fath (48): 24.
وَهُوَ الَّذِي كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُم بِبَطْنِ مَكَّةَ مِن بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ
"Dan Dialah yang mencegah tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan mencegah tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Makkah. setelah Allah memenangkan kamu atas mereka." Ada pendapat lain, bahwa nama Makkah diambil dari nama burung Almakau (المكاو), karena di tempat ini suara-suara jamaah yang datang seperti suara-suara burung, seperti dalam Ayat وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً
2. Bakkah (بَكَّةْ), nama ini juga sangat masyhur dalam hazanah Islam. Dalam Al-Qur’an, kata ini terdapat pada surat Ali Imron (3):96.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
"Sesung¬guhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia ialah Baitullah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."
Dalam beberapa pendapat kata Bakkah adalah Makkah, huruf Mim yang diganti dengan huruf Ba’. Seperti Lazim (لازم) dengan Lazib (لازب).
إن بكة بالباء لغة في مكة أبدلت الميم باء، كما في قولهم: لازب ولازم.. وبكة موضع المسجد، وهو مشتق من بكه إذا زحمه، أو من بكه إذا دقه
Ada pula yang berpendapat bahwa Bakkah adalah derivasi dari al-Bakk yang bermakna al-Izdiham (sesak, ramai, penuh), hal ini mengisyaratkan kota Makkah adalah kota yang ramai dan disesaki oleh manusia, terutama dalam pelaksanaan ibadah haji. Selain bermakna al-Izdiham (ramai), kata Bakkah juga bermakna Daqqu al-‘unuq (leher yang patah), yaitu seseorang yang berbuat keburukan di kota ini akan mengalami kecelakaan atau sesuatu yang buruk akan menimpa mereka. Pendapat yang lain, kata Bakkah diambil dari kata Bakkat an-Naqah aw Al-Syat (unta atau kambing yang sedikit susunya), hal ini menunjuk kepada kota Makkah yang berada di gurun yang pada awalnya adalah negeri yang tidak banyak airnya serta tidak subur.
3.Umm Al-Qura (أم القرى). Nama ini sering kita dengar sebagai nama universitas yang ada di Makkah, yaitu Jami’ah Ummul Qura (Universitas Ummul Qura). Sebenarnya nama ini diambil dari nama lain dari Kota Makkah yaitu Ummul Qura, sebagai yang tertera dalam al-Qur’an surat Al-An’am (6): 92.
وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا ۚ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَهُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
"Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.
Ummul Qura adalah berasal dari dua kata yaitu Umm (ام) yang bermakna ibu atau induk, dan al-Quro (قرية جمع قرى) bermakna desa-desa atau kota-kota atau negeri. Hal tersebut sebagai penegas, bahwa Makkah adalah negeri tertua di muka bumi sebelum keberadaan negeri-negeri yang lain. Ada juga yang berpendapat Makkah dinamakan Ummul Quro karena ia menjadi Kiblat umat manusia, dan juga menjadi pusat bumi.
وسميت بأم القرى لأنها من أعظم القرى مكانة وفيها بيت الله وهي مركز الأرض
4. Al-balad (البلد). Balad secara bahasa diartikan dengan sebuah negeri. Kata Al-Balad terdapat dalam Al-Qur’an pada surat Al-Balad (90):Ayat 1-2.
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
"Aku bersumpah dengan negeri ini (al-balad. Makkah) dan engkau (Muhammad) bertempat di negeri ini (al-balad. Makkah)."
5. Al-Balad Al-Amin (البلد الأمين). Makkah juga disebut dengan Al-Balad Al-Amin, yaitu negeri yang aman. Aman dari orang-orang yang berbuat jahat, atau juga aman karena di kota ini dilarang untuk melakukan peperangan dan perbuatan-perbuatan yang diharamkan. Dan juga kota yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal.
وسميت مكة بالبلد الأمين، وهو البلد الآمن الذي لا يدخله الجبارون وآمن من الحروب وهو المكان الآمن ومحرم على الدجال من دخوله، قال تعالى في سورة التين: "وهذا البلد الأمين".
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an dalam Surat Al-Baqarah, Ayat 126
وَإِذْ قَالَ إبراهيم رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا
"Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri (Makkah) ini negeri yang aman (al-balad al-Amin).
6. Al-Bait al-Atiq (البيت العتيق). Selain nama-nama di atas, Makkah juga disebut dengan al-Bait Al-Atiq. Karena ia merupakan rumah pertama di muka bumi sebagai tempat menyembah Allah SWT. Ada pula yang berpendapat, dimanaka Al-Bait Al-Atiq (rumah pusaka), karena di kota Makkah terdapat bangunan kuno yaitu Ka’bah, dan tempat ini dijadikan tempat tawaf oleh para Malaikat sebelum diciptakan Nabi Adam AS.
"البيت العتيق"، وسميت بذلك لأن بها الكعبة، وهو بناء قديم، إذ كانت الملائكة تطوف به قبل خلق آدم، قال تعالى: {وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ}.
Ada nama-nama lain dari Kota Makkah selain yang telah disebutkan di atas; yaitu Masjid Al-Haram, Al-Baldah, Al-Wadi, dan Ma’ad. Dari nama-nama ini, semuanya termaktub dalam Al-Qur’an.
Allahu’alam Bishawab
Penulis Buku “Sejarah Makkah dan Manasik Haji”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar