Rabu, 26 Mei 2021

Palestina, A'iruna Madafiukum

Halimi Zuhdy

Selalu merinding, bila mendengar bocah Palestina ini membaca puisi tentang "Palestina"

Pertama kali saya mendengar ia membacakan puisi berjudul "Airuna Madafiakum" (أعيرونا مدافعكم),  intonasinya, mimiknya yang sesuai dengan isi puisinya, bahasa tubuhnya yang seakan-akan dialah yang melakukannya. Cerdik bagaimana ia memainkan irama, bagaimana membuat penekanan-penekanan dalam setiap bait puisinya. 
Ia diam meresapi, mengobarkan kembali. Seakan-akan diamnya, bukan karena diam, ia bara yang akan tersulut kapan pun. Seperti bait puisi "Atadhu Annaka Qad Tamasta Hawiiyati.." "Apakah kira kau telah menghapus identitasku dan menghapus sejarah dan keyakinanku/Kau hanya bercanda, tidak ada sejengkal pun bagi penjajah, saya laksana kiamat yang suatu saat akan datang padamu"

Tentang palestina tidak  pernah selesai, ia selalu menjadi kisah heroik, entah sampai kapan?. Kita doakan bersama, mudah- mudahan Allah berikan kemenangan dan kemerdekaan, mudah-mudahan kisah Khalifah Umar bin Khattab bisa kembali bercerita, walau dengan cerita berbeda. Ketika pasukan Islam mengepung kota suci di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid, Sophronius masih menolak menyerahkan Yarusalem kepada umat Islam kecuali bila Khalifah Umar datang sendiri. Umar benar-benar datang, ia menunggangi keledai dengan ditemani seorang pengawal. Mereka benar-benar takjub dan terheran-heran atas kesederhanaan Umar.  

Puisi "A'iruna Madafi'akum" karya Dr. Abdul Ghani At-Tamimi, bukan hanya dibacakan oleh bocah kecil Pelstina seperti dalam vedio di bawah ini, tetapi ia dibaca oleh banyak penyair, tetapi si bocah ini benar-benar membawa perasaan dan jeritan sendiri, seperti jeritan anak-anak Palestina lainnya. Si bocah ini pula yang mendeklamasikan puisi dengan judul "Falestini, Ana Ismi" sungguh, seakan-akan kita adalah bagian dari negara yang belum menjadi negara dengan berbagai bara yang selalu berkobar di dalamnya.

Halimi Zuhdy
Admin IG @puisi_Arab
ﻗﺼﻴﺪﺓ ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻣﺪﺍﻓﻌﻜﻢ

ﺩﻛﺘﻮﺭ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻐﻨﻲ ﺍﻟﺘﻤﻴﻤﻲ

ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻣﺪﺍﻓﻌﻜﻢ ﻟﻴﻮﻡ ﻻﻣﺪﺍﻣﻌﻜﻢ...ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻭ ﻇﻠﻮﺍ ﻓﻲ
ﻣﻮﺍﻗﻌﻜﻢ....
ﺑﻨﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ! ﻣﺎﺯﺍﻟﺖﻣﻮﺍﺟﻌﻨﺎ ﻣﻮﺍﺟﻌﻜﻢ ، ﻣﺼﺎﺭﻋﻨﺎ
ﻣﺼﺎﺭﻋﻜﻢ
ﺇﺫﺍ ﻣﺎ ﺃﻏﺮﻕ ﺍﻟﻄﻮﻓﺎﻥﺷﺎﺭﻋﻨﺎ... ﺳﻴﻐﺮﻕ ﻣﻨﻪ
ﺷﺎﺭﻋﻜﻢ.....
ﺃﻟﻴﺲﻛﺬﻟﻚ؟؟....
ﺑﻨﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﺎ ﺯﺍﻟﺖ ﻣﻮﺍﺟﻌﻨﺎ ﻣﻮﺍﺟﻌﻜﻢ ، ﻣﺼﺎﺭﻋﻨﺎ
ﻣﺼﺎﺭﻋﻜﻢ
ﺇﺫﺍﻣﺎ ﺃﻏﺮﻕ ﺍﻟﻄﻮﻓﺎﻥ ﺷﺎﺭﻋﻨﺎ ﺳﻴﻐﺮﻕ ﻣﻨﻪﺷﺎﺭﻋﻜﻢ..
......
ﺃﻟﺴﻨﺎ ﺃﺧﻮﺓ ﻓﻲﺍﻟﺪﻳﻦ؟
ﺃﻟﺴﻨﺎ ﺃﺧﻮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻗﺪ ﻛﻨﺎ... ﻭ ﻣﺎﺯﻟﻨﺎ؟ ﻓﻬﻞ ﻫﻨﺘﻢ ﻭ
ﻫﻞﻫﻨﺎ؟؟ !!
ﺃﻳﻌﺠﺒﻜﻢ ﺇﺫﺍ ﺿﻌﻨﺎ؟؟ ﺃﻳﺴﻌﺪﻛﻢ ﺇﺫﺍ ﺟﻌﻨﺎ؟؟ ﻭ ﻣﺎ ﻣﻌﻨﻰ
ﺑﺄﻥ ( ﻗﻠﻮﺑﻜﻢ ﻣﻌﻨﻰ ) ؟؟
......
ﺃﻟﺴﻨﺎ ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡﺇﺧﻮﺗﻜﻢ؟؟ ﺃﻟﻴﺲ ﻣﻈﻠﺔ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ
ﺗﺠﻤﻌﻨﺎ؟؟ ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎﻣﺪﺍﻓﻌﻜﻢ...
ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻭﻟﻮ ﺷﺒﺮﺍ ﻧﻤﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻸﻗﺼﻰ ﺃﺗﻨﺘﻈﺮﻭﻥ ﺃﻥ ﻳﻤﺤﻰ
ﻭﺟﻮﺩﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺍﻷﻗﺼﻰ؟؟ﻭﺃﻥ ﻧﻤﺤﻰ !
ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻭ ﺧﻠﻮﺍ ﺍﻟﺸﺠﺐ
ﺃﻋﻴﺮﻭﻧﺎ ﻣﺪﺍﻓﻌﻜﻢ ﻭ ﺧﻠﻮﺍ ﺍﻟﺸﺠﺐ ﻭﺍﺳﺘﺤﻴﻮﺍ ﺳﺌِﻤﻦ
ﺍﻟﺸﺠﺐ ﻭﺍﻟﺮﺩﺣﺎ
.......
ﺃﺧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺧﺒﺮﻧﻲ ﻣﺘﻰﺗﻐﻀﺐ؟؟ ﺇﺫﺍ ﺍﻧﺘﻬﻜﺖ ﻣﺤﺎﺭﻣﻨﺎ
ﻗﺪ ﺍﻧﺘﻬﻜﺖ !
ﺇﺫﺍ ﻧﺴﻔﺖ ﻣﻌﺎﻟﻤﻨﺎ ﻟﻘﺪﻧﺴﻔﺖ ! ﺇﺫﺍﻗﺘﻠﺖ ﺷﻬﺎﻣﺘﻨﺎ ﻟﻘﺪ
ﻗﺘﻠﺖ !
ﺇﺫﺍ ﺩﻳﺴﺖ ﻛﺮﺍﻣﺘﻨﺎ ﻟﻘﺪﺩﻳﺴﺖ ! ﺇﺫﺍ ﻫﺪﻣﺖ ﻣﺴﺎﺟﺪﻧﺎ
ﻟﻘﺪﻫﺪﻣﺖ !
ﻭ ﻇﻠﺖ ﻗﺪﺳﻨﺎ ﺗﻐﻀﺐ ... ﻭﻟﻢ ﺗﻐﻀﺐ ! ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ ﻣﺘﻰ
ﺗﻐﻀﺐ؟؟
ﺇﺫﺍ ﻟﻠﻪ ..ﻟﻠﺤﺮﻣﺎﺕ..ﻟﻺﺳﻼﻡ ، ﻟﻢ ﺗﻐﻀﺐ !
ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ ﻣﺘﻰﺗﻐﻀﺐ؟؟
........
ﺭﺃﻳﺖ ﺑﺮﺍﺀﺓ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﻓﻲﺍﻟﺸﺎﺷﺎﺕ ﻛﻴﻒ ﻳﻬﺰﻫﺎ
ﺍﻟﻐﻀﺐ... ﻭ ﺭﺑﺎﺕ ﺍﻟﺨﺪﻭﺭﺭﺃﻳﺘﻬﺎ ﺑﺎﻟﺪﻡﺗﺨﺘﻀﺐ...
ﺭﺃﻳﺖ ﺳﻮﺍﺭﻱ ﺍﻷﻗﺼﻰ ﻛﺎﻷﻃﻔﺎﻝ ﺗﻨﺘﺤﺐ... ﻭ ﺗﻬﺘﻚ ﺣﻮﻟﻚ
ﺍﻷﻋﺮﺍﺽﻓﻲ ﺻﻠﻒ ﻭ ﺗﺠﻠﺲ ﺃﻧﺖ ﺗﺮﺗﻘﺐ !
ﻣﺘﻰ ﺗﻐﻀﺐ؟؟
......
ﺃﻟﻢ ﺗﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﻃﻔﺎﻝ ﻓﻲﺍﻷﻗﺼﻰ ﻋﻤﺎﻟﻘﺔ ﻗﺪ ﺍﻧﺘﻔﻀﻮﺍ
ﺃﺗﻨﻬﺾ ﻃﻔﻠﺔ ﺍﻟﻌﺎﻣﻴﻦﻏﺎﺿﺒﺔ ﻭ ﺻﻨﺎﻉ ﺍﻟﻘﺮﺍﺭ ﺍﻟﻴﻮﻡ
ﻻﻏﻀﺒﻮﺍ ﻭﻻ ﻧﻬﻀﻮﺍ !
ﺃﻟﻢ ﻳﻬﺰﺯﻙ ﻣﻨﻈﺮ ﻃﻔﻠﺔﻣﻸﺕ ﻣﻮﺍﺿﻊ ﺟﺴﻤﻬﺎﺍﻟﺤﻔﺮ !
ﻭﻻ ﺃﺑﻜﺎﻙ ﺫﺍﻙ ﺍﻟﻄﻔﻞ ﻓﻲﻫﻠﻊ ﺑﻈﻬﺮ ﺃﺑﻴﻪ ﻳﺴﺘﺘﺮ ! ﻓﻤﺎ
ﺭﺣﻤﻮﺍ ﺍﺳﺘﻐﺎﺛﺘﻪ ﻭﻻﺍﻛﺘﺮﺛﻮﺍ ﻭﻻ ﺷﻌﺮﻭﺍ !
ﻓﺨﺮّ ﻟﻮﺟﻬﻪ ﻣﻴﺘﺎ ﻭﺧﺮّ ﺃﺑﻮﻩﻳﺤﺘﻀﺮ........
ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻫﻨﺎﻙ ﻓﻲ ﺟﻨﻴﻦ ﺃﻫﻮﺍﻻ ؟.. ﺃﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﺪﻡ ﺷﻼﻻ؟
ﺃﺭﺃﻳﺖﺍﻟﻘﻬﺮ ﺃﻟﻮﺍﻧﺎ ﻭ ﺃﺷﻜﺎﻻ؟ ﻭﻟﻢ ﺗﻐﻀﺐ !!
ﻓﺼﺎﺭﺣﻨﻲ ﺑﻼ ﺧﺠﻞ ﻷﻳﺔﺃﻣﺔ ﺗﻨﺴﺐ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar