Selasa, 18 Mei 2021

Madza Ba'da Ramadan?

(Apa setelah Ramadan)

Halimi Zuhdy

"Latakun Ramadhaniyyan, kun Rabbaniyan!! Janganlah menjadi ahli ibadah di Bulan Ramadan saja, tetapi jadilah hamba yang rabbani (memiliki sifat yang Allah harapkan)". Ungkapan yang cukup masyhur di kalangan orang Arab. 

Ramadan telah berlalu. Walau tidak pernah diharapkan kepergiannya. Kepergiaannya sebuah keniscayaan, karena diganti dengan bulan setelahnya, syawal. Ramadan bukan hanya sekedar bulan, ia bulan penuh berbagai keistimewaan; ada kewajiban puasa, diturunkannya Al-Qur'an, iktikaf dan lainnya.
Ramadan bulan ikhtibar (ujian), penempaan, latihan, agar setelah selesai dari tempaan di bulan ini, ia menjadi manusia yang diharapkan lulusannya, Muttaqin (bertakwa).

Apakah ketika selesai Ramadan, selesai pula ibadah? Tidak. Ramadan adalah permulaan ibadah. Permulaan meningkatkan ibadah, dan penempaan diri di dalamnya. Ramadan bukan untuk Ramadan. Ramadan untuk  setelah Ramadan. Sama dengan, UAS (ujian akhir semester) bukan untuk ujian. Ia untuk melihat apakah selama sekolah dalam satu semester ada peningkatan atau tidak?. Maka, kalau nilainya kurang baik, berarti ia tidak sukses dalam belajarnya.

Setelah Ramadan adalah untuk melihat hasil dari apa yang dilakukan pada bulan Ramadan. Maka, yang paling banyak diungkapkan ketika hari raya adalah "Taqabbalallahuminna waminkum taqabbal ya Karim" dengan harapan apa yang telah dilakukan di bulan Ramadan diterima oleh Allah dan menjadi manusia yang bertakwa.

أيها الناس! إنكم قد صمتم لله ثلاثين يوماً، وقمتم لله ثلاثين ليلة، وها أنتم قد خرجتم الآن لتطلبوا من الله عز وجل أن يتقبل منكم ذلك

Seseorang yang telah melakukan puasa 30 hari, bangun malam 30 hari, dan setelah selesai melakukannya, hendaknya memohon kepada Allah agar diterima semua ibadah yang telah dikerjakan, demikian kata Umar bin Abdul Aziz. 

Yang seharusnya menjadi perhatian seseorang adalah diterimanya ibadah dari pada amal itu sendiri. Karena Allah hanya menerima ibadahnya orang yang beriman (muttaqin).

وقال على بن أبى طالب رضى الله عنه: «كونوا لقبول العمل أشد حرصاً منكم على العمل، أما علمتم أن الله تعالى يقول: «إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ».

Di antara tanda-tanda keberhasilan training Ramadan adalah mempertahankan atau juga memperbaiki apa yang telah dilakukan di bulan Ramadan. Ketika bulan puasa rajin bangun malam, ia mempertahankannya di luar Ramadan dengan bangun malam (qiyamul lail), demikian dengan mengaji Al-Qur'an, di luar Ramadan senang dan suka mengaji dan mengkaji Al-Qur'an, demikian juga dengan ibadah-ibadah lainnya. 

Keberhasilan ramadan dapat dilihat dua aspek; sulukiyan (perilaku) dan ruhiyah. Setelah ramadan, tidak lagi suka mengumpat, mencaci maki, sombong, iri, dengki dan sifat-sifat yang tidak baik lainnya. Demikian juga kata Dr. Karimah:

 إن من علامات قبول صيام العبد أن تكون أحواله العبادية والسلوكية بعد رمضان أفضل مما كان من قبله

Tanda-tanda diterimanya puasa Ramadan ada perubahan yang lebih baik setelah menjalani puasa, baik dari aspek ibadah dan perilaku.

Mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah, dan mampu mempertahankan kebaikan yang ada di bulan Ramadan, serta menjadi manusia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar