Kamis, 11 Maret 2021

Mengungkap Kode Unik (Bahasa) dalam Al-Qur'an

Halimi Zuhdy

Penemuan kode Bahasa dalam Al-Qur'an, penulis temukan dalam makalah Dr. Mu'taz al-Syarif, yang sebelumnya penulis juga temukan dengan judul yang mirip "Iktisyaf Nidham Jadid fi Al-Qur'an al-Karim" karya Dr. Abdu ad-Daim al-Kahil.

Beliau menemukan kode unik dalam setiap surat (suroh) dalam Al-Qur'an. Dan setiap kode itu (kata) tidak ditrmukan dalam surat-surat lainnya. Kode tersebut terdapat dalam 114 surat, yang setiap suratnya ada kata-kata khusus.

Al-Kahil menulis tentang kosa kata al-Qur'an dalam 742 halaman yang termaktub dalam kitab "Mufrodat al-Qur'an al-Karim Kamilah". Ini bisa ditemukan dalam Al-Kahhel.

Setelah beliau menghitung dalam Al-Qur'an terdapat 16186 kata, yang setiap surat terdapat kata-kata baru yang tidak didapat dalam surat lainnya, juga tidak ada pengulangan pada setiap suratnya. Beliau mencontohkan kata-kata unik pada akhir tulisannya dalam "Mufradatul al-Qur'an", seperti dalam Surat An-Nas, dalam surat ini terdapat empat kata yang tidak ada dalam surat lainnya, yaitu: Maliki (ملك), Khonnas (الخناس), Was-was (الوسواس), dan Yuwaswisu (يوسوس).



Dalam Surat al-Kaustar, ada 6 kata; A'thayna (أعطينا), al-kaustar (الكوثر), fashalli (فصل), wanhar (وانحر), syaniaka (شانئك), abtar (الأبتر).

Kemudian penulis mendapatkan dari ketera ngan Dr. Mu'taz al-Syarif, dalam Surat al-Fatihah terdapat dua kata unik: Iyyaka (إياك) dan Nasta'in (نستعين), menurutnya kedua kata ini hanya terdapat dalam Surat Al-Fatihah, seakan-akan Allah ingin mengingatkan kita dalam setiap rakaat untuk memohon pertolongan (alisti'anah) hanya kepada Allah. Tidak pada yang lain. Demikian Al-Fatihah diulang-ulang.

Beliau melanjutkan, dalam Surat al-Baqarah terdapat 647 kata, dalam surat ini terdapat; al-thalaq- al-khaith-qistauha-wafumihah-adasiha- bashaliha.

Dalam surat Al-Ikhlas terdapat tiga kata khusus, yang tidak ditemukan dalam surat lainnya, dan menjadi pesan kuat dari surat ini terkait dengan kelahiran, bahwa Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Ketiga kata tersebut adalah As-shamat (الصمد)، yalid (يلد), Yulad (يولد). Meskipun ada kemungkinan dalam surat lain terkait dengan kelahiran Sayyidah Maryam, Nabi Ismail, Nabi Ishaq dan Nabi Yahya, tetapi dua kata yalid (melahirkan) dan yulad (dilahirkan) hanya ada pada surat al-Ikhlas dengan bentuk Nafi (peniadaan).

Demikian dengan surat-surat lainnya. Misalnya kata "Al-Quraisy" hanya terdapat dalam surat al-Quraisy, "Al-Ma'un" hanya dalam surat al-Maun, demikian pula dengan kata-kata lainnya yang menjadi nama Surat, misalnya Al-Mudassir, Al-Ta'ghabun, Al-Dzariyat, Al-Ahqaf, Jastiyah, al-Nahl, An-Naml, Al-Angkabut, Al-Kahfi, Al-Syu'ara', Luqman, Saba' dan Al-Ma'dah. Belum lagi dengan surat-surat lainnya.

Sungguh hal yang sangat luar biasa, untuk mematahkan anggapan, bahwa al-Qur'an adalah Karya manusia, terutama anggapan karya Nabi Muhammad, demikian kata Dr. Mu'taz.

Belum lagi kode-kode unik yang penulis dapatkan dalam I'jaz Adady, I'jaz Ilmi, I'jaz Balaghi. Ini menunjukkan kekuatan pilihan redaksi (diksi) dalam al-Qur'an, misalnya dalam 'ijaz 'Adadi, bahwa kata Yalid (يلد) dalam Surat Al-Ikhlas berada ditengah-tengah, yang huruf lam berharkat kasrah dikaitkan dengan harkat kasrah pada surat pertama bismillah, dan juga dikaitkan dengan turunnya ayat pertama yang diawalai dengan Iqra' dengan huruf kasrah. Insyallah penjelasan ini ('Ijaz Adadi) akan dikaji lebih detail pada tulisan berikutnya.

Allah 'alam bishawab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar