Halimi Zuhdy
Penemuan kode Bahasa dalam Al-Qur'an, penulis temukan dalam makalah Dr.
Mu'taz al-Syarif, yang sebelumnya penulis juga temukan dengan judul yang mirip
"Iktisyaf Nidham Jadid fi Al-Qur'an al-Karim" karya Dr. Abdu ad-Daim
al-Kahil.
Beliau menemukan kode unik dalam setiap surat (suroh) dalam Al-Qur'an.
Dan setiap kode itu (kata) tidak ditrmukan dalam surat-surat lainnya. Kode
tersebut terdapat dalam 114 surat, yang setiap suratnya ada kata-kata khusus.
Al-Kahil menulis tentang kosa kata al-Qur'an dalam 742 halaman yang
termaktub dalam kitab "Mufrodat al-Qur'an al-Karim Kamilah". Ini bisa
ditemukan dalam Al-Kahhel.
Setelah beliau menghitung dalam Al-Qur'an terdapat 16186 kata, yang
setiap surat terdapat kata-kata baru yang tidak didapat dalam surat lainnya, juga
tidak ada pengulangan pada setiap suratnya. Beliau mencontohkan kata-kata unik
pada akhir tulisannya dalam "Mufradatul al-Qur'an", seperti dalam
Surat An-Nas, dalam surat ini terdapat empat kata yang tidak ada dalam surat
lainnya, yaitu: Maliki (ملك), Khonnas (الخناس), Was-was (الوسواس), dan Yuwaswisu (يوسوس).
Dalam Surat al-Kaustar, ada 6 kata; A'thayna (أعطينا), al-kaustar (الكوثر), fashalli (فصل), wanhar (وانحر), syaniaka (شانئك), abtar (الأبتر).
Kemudian penulis mendapatkan dari ketera ngan Dr. Mu'taz al-Syarif, dalam Surat al-Fatihah terdapat dua kata unik: Iyyaka (إياك) dan Nasta'in (نستعين), menurutnya kedua kata ini hanya terdapat dalam Surat Al-Fatihah, seakan-akan Allah ingin mengingatkan kita dalam setiap rakaat untuk memohon pertolongan (alisti'anah) hanya kepada Allah. Tidak pada yang lain. Demikian Al-Fatihah diulang-ulang.
Beliau melanjutkan, dalam Surat al-Baqarah terdapat 647 kata, dalam
surat ini terdapat; al-thalaq- al-khaith-qistauha-wafumihah-adasiha- bashaliha.
Dalam surat Al-Ikhlas terdapat tiga kata khusus, yang tidak ditemukan
dalam surat lainnya, dan menjadi pesan kuat dari surat ini terkait dengan
kelahiran, bahwa Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Ketiga kata
tersebut adalah As-shamat (الصمد)، yalid (يلد), Yulad (يولد). Meskipun ada kemungkinan dalam surat lain terkait dengan
kelahiran Sayyidah Maryam, Nabi Ismail, Nabi Ishaq dan Nabi Yahya, tetapi dua
kata yalid (melahirkan) dan yulad (dilahirkan) hanya ada pada surat al-Ikhlas
dengan bentuk Nafi (peniadaan).
Demikian dengan surat-surat lainnya. Misalnya kata
"Al-Quraisy" hanya terdapat dalam surat al-Quraisy,
"Al-Ma'un" hanya dalam surat al-Maun, demikian pula dengan kata-kata
lainnya yang menjadi nama Surat, misalnya Al-Mudassir, Al-Ta'ghabun, Al-Dzariyat,
Al-Ahqaf, Jastiyah, al-Nahl, An-Naml, Al-Angkabut, Al-Kahfi, Al-Syu'ara',
Luqman, Saba' dan Al-Ma'dah. Belum lagi dengan surat-surat lainnya.
Sungguh hal yang sangat luar biasa, untuk mematahkan anggapan, bahwa
al-Qur'an adalah Karya manusia, terutama anggapan karya Nabi Muhammad, demikian
kata Dr. Mu'taz.
Belum lagi kode-kode unik yang penulis dapatkan dalam I'jaz Adady, I'jaz
Ilmi, I'jaz Balaghi. Ini menunjukkan kekuatan pilihan redaksi (diksi) dalam
al-Qur'an, misalnya dalam 'ijaz 'Adadi, bahwa kata Yalid (يلد) dalam Surat Al-Ikhlas berada ditengah-tengah, yang huruf lam
berharkat kasrah dikaitkan dengan harkat kasrah pada surat pertama bismillah,
dan juga dikaitkan dengan turunnya ayat pertama yang diawalai dengan Iqra'
dengan huruf kasrah. Insyallah penjelasan ini ('Ijaz Adadi) akan dikaji lebih
detail pada tulisan berikutnya.
Allah 'alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar