Selasa, 26 Januari 2021

Mengapa Dinamakan Lidah Mertua?

 

Halimi Zuhdy
Saya bukan kolektor tanaman hias, hanya ada beberapa tanaman yang menghias gubuk rindu. Saya senang kalau melihat berbagai tanaman hias, apalagi tanaman yang berbunga. Dan sedih kalau ada tanaman yang wafat (belum sempurna hidupnya, sudah mati.he). Karena di antara tanda-tanda suami perhatian pada istri, kalau di rumah tidak ada tanaman yang mati. Ini katanya lo. "Loh kok bisa" tanyaku. Teman saya berseloroh, "Bunga saja dijaga, dipelihara, disiram setiap hari, apalagi istrinya" maka saya takut kalau ada bunga mati.😀. "Bunga saja tidak dijaga, bagaimana menjaga istri" 😍. Guyon Bosku.
Beberapa bulan yang lalu, ketika istri ngajak beli bunga di Splendid (pasar hewan dan bunga termasyhur di Kota Malang), saya tanya mau beli tanaman apa?, "Lidah Mertua" katanya. Saya kaget luar biasa, masak tanaman bawa-bawa nama mertua, ditambah lidah lagi. Ngeri sekali. Saya penasaran, mudah-mudahan tidak seburuk apa yang saya bayangkan.

Gambar mungkin berisi: tanaman, luar ruangan dan alam
Saya berharap tanaman Lidah Mertua ini ada bunganya, indah merona-rona. Karena saya terbayang tanaman hias lain yang dijuluki dengan Lidah Buaya. Ia dipenuhi duri-duri kecil, walau sebenarnya tanaman ini asyik. Berdaging tebal. Lidah yang berasal dari kawasan Jazirah Arab Ini, memiliki manfaat yang luar biasa, terutama untuk kecantikan, mungkin saja Kleopatra juga pernah memakainya.😁 dan Lidah Buaya masuk pada keluarga Shabbar (صبار, Kaktus).
Ok. Lanjut cerita Lidah Mertua. Setelah sampai di pasar bunga. Istri menunjuk tanaman yang daunnya memanjang, pinggirnya terdapat garis kuning, meruncing, dan tebal. Saya semakin tidak mengerti, mengapa tanaman ini disebut lidah mertua. Apakah orang yang menamakan dengan nama lidah buaya pertama kalinya sering tersakiti lidah mertuanya, atau lidah mertuanya tajam menghunus seperti pedang, atau bagai keris dengan urat-urat atau ukiran kuning, atau mertuanya suka berbicara cerocos tajam dan memyakirkan atau dan atau. Ini juga menarik bila dikaji dalam aspek penamaan sebuah tanamaan dengan kajian tertentu. Bisa saja (su'dhan saya) mertua-mertua di Indonesia seperti yang digambarkan dengan lidah yang menjulur panjang, atau sebaliknya.
Tanaman ini buat saya tidak asing. Karena mulai kecil saya sangat akrab dengan tanaman ini, tapi namanya dalam bahasa Madura saya lupa dan tidak terlalu peduli dengan namanya. Dulu di belakang kamar mandi sangat banyak, bahkan setiap aliran air di selokan ditumbuhi tanaman ini. Beberapa minggu yang lalu, baru saya tahu namanya dalam bahasa Indonesia adalah Lidah Buaya. Dan sampai hari ini, masih belum menerima dengan nama ini.😀.
Saya coba mencari tahu dalam berbagai bahasa, untuk mengetahui falsafahnya dan juga hikmahnya. Dalam bahasa Arab tumbuhan ini memiliki beberapa nama, lisan al-Jin (لسان الجن, lidah jin), nabat al-stu'ban (نبات ثعبان, tumbun ular), jild an-namr (جلد النمر, kulit macam). Dalam bahasa Inggris juga memiliki beberapa nama; mother-in-law's tongue (lidah ibu mertua), devil's tongue (lidah iblis) , jinn's tongue (lidah jin), bow string hemp (rami tali busur), snake plant (tumbuhan ular) dan snake tongue (lidah ular). Dalam bahasa Melayu namanya lidah jin. Tanaman yang berasal dari Afrika ini, dengan namanya yang masyhur Sansevieria yang diambil dari nama penemunya, Pietro Antonio Sanseverino. Mungkin juga memiliki nama yang berbeda dari berbagai negara dengan penamaan yang berbeda.
Saya coba merenung, penamaan lidah mertua ini apakah asli dari bahasa Indonesia, atau terjemahan dari bahasa Inggris, atau mungkin sebuah gambaran mertua-mertua di Indonesia?. 😄 .
Tanaman yang memiliki 70 spesies ini, memiliki banyak manfaat dan khasiat cukup banyak, yang saya baca dari beberapa sumber, tanaman ini bermanfaat; pembersih udara, pemasol oksigen melimpah, memyerap radeasi, penyerap karbon dioksida di malam hari, sebagai antiseptik, mengobati wasir, dan masih banyak manfaat lainnya.
Selamat menanam lidah-lidah mertua di rumah😍
Malang, 22 Januari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar