Halimi Zuhdy
Dalam beberapa Mu'jam "Al-Furuq Lughawiyah", beberapa tempat tinggal dalam bahasa Arab memiliki nama yang berbeda, dengan fungsi yang berbeda pula, sebagaimana pendapat Ibn Jinni, bahasa atau setiap kata yang lahir memiliki makna yang berbeda, di antaranya adalah kata: Bait, Maskan, Darr, dan Manzil".
Bait (بيت): adalah sebuah tempat yang dibuat tempat bermalam (menginap), baik dibuat tidur atau tidak. Tidak harus ada tempat permanen, tetapi harus ada keluarga (penghuni) yang berada di dalamnya. Tempat Ini (bait) bisa berupa; tenda, apartemen, rumah, gua atau bahkan kamar di rumah, tempat tinggal atau asrama.Maskan (مسكن) : adalah tempat tinggal seseorang, seperti rumah (bait), tetapi tidak harus untuk bermalam, dan siapa pun dapat tinggal di tempat tersebut. Setiap rumah (maskan) adalah tempat tinggal (bait), tetapi tidak setiap tempat tinggal (bait) adalah tempat (maskan).
Darr (الدار): adalah tempat tinggal yang harus ada bangunannya. Rumah beserta konstruksinya yang berdiri di atas tanah, berbeda dengan "Bait" dan "Maskan". Rumah (Darr) itu mungkin memiliki satu atau lebih rumah (Bait), dan mungkin tidak memiliki rumah (Bait) sama sekali, seperti pengadilan (Darul Qadha) atau percetakan (Darul Thiba'ah)
Manzil (منزل): adalah tempat (bait) yang lebih dari satu, dan rumah-rumah (bait) itu terhubung satu dengan lainnya, seperti bangunan tempat tinggal (Apartemen), atau rumah-rumah yang tersebar (berpisah) seperti kompleks kecil.
Dari perbedaan tersebut, sangat jelas sekali, kapan kita menggunakan kata; Bait, Maskan, Darr, dan Manzil. Dan di Timur Tengah penggunaan nama tersebut sampai hari ini masih berlaku.
*Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar