Siapa yang tidak mengenal Prof. H. Mahmud Yunus (Mahmoed Joenoes)? santri di pesantren, murid madrasah, mahasiswa perguruan tinggi Islam bisa dipastikan mengenal beliau, apalagi santri yang berada di pesantren antara tahun 1975 sampai 1999.
Mengenal beliau lewat karyanya yang fenomenal "Kamus Arabi-Indonesia", dan banyak orang menyebutnya dengan "Kamus Yunus", kamus hijau. Cetakan Hidakarya Agung Jakarta, entah apakah percetakan ini masih ada atau tidak. He. Kamus yang terdiri dari 510 halaman ini menjadi pegangan santri selain kamus Marbawi dan Al-Munawwir. Kamus Munawwir sangat tebal dan cukup mahal (ukuran santri di desa lo), kalau baca Munawwir maka harus ke perpus pesantren atau sekolah, dan kalau ingin membelinya harus menabung cukup lama.wkwwk. Mereka yang punya Kamus Munawwir di kamarnya, bisa dipastikan ramai dari santri.wkwwk.
Berbeda dengan Kamus Yunus sepuluh ribu sudah dapat kamus kecil ini dengan isi yang sangat lengkap. Kamus yang diselesaikan Prof. Yunus pada 6 Nofember 1972 ini sampai hari ini masih menjadi pegangan santri dan cukup bersaing dengan kamus-kamus pendatang baru.
Prof. Yunus yang lahir di Sungayang Tanah Datar Minangkabau tahun 1899 tidak hanya menulis Kamus Yunus, puluhan buku hadir dari tangan kreatifnya, sekitar 75 karya. Di antara yang berada di rak saya, adalah buku Metodik Khusus Bahasa Arab (Bahasa Al-Qur'an), dan mungkin termasuk buku yang hadir pertama kali tentang metode pengajaran buku bahasa Arab yang berbahasa Indonesia. Buku ini adalah kumpulan dari diktat Prof. Yunus yang diajarkan kepada mahasiswa FK Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang (sekarang UIN Imam Bonjol Padang) dan juga menjadi buku pelajaran agama setingkat PGA di Sumatera Barat. Kemudian ada benerapa penambahan (direvisi) dan menjadi buku Ajar di banyak perguruan tinggi Indonesia.
Dalam buku ini, beliau menjelaskan cara mengajarkan huruf al-Quran dengan 4 metode, metode AlifBaTa, Metode Suara, Metode Kata-Kata, dan Metode Kalimat. Beliau juga menjelaskan beberapa kaidah umum dalam pengajaran bahasa Arab, serta beberapa teori pengajaran. Beliau menyebutkan dua teori, Teori Kesatuan dan Teori Cabang-Cabang.
Yang menarik, beliau sudah mengenalkan sastra dalam buku metode ini, pada pasal ke 10 tentang Dirasat Adabiyah (Kesusastraan), yang beberapa tahun terakhir penulis jarang mendapatkan buku metode pengajaran bahasa Arab yang juga menyentuh kesusastraan Arab.
Halimi Zuhdy
Malang, 26 April 2020
Assalamu'alaikum.. Afwan mau tanya ustadz, bgm cara mendapatkan/pesan buku metode bahasa Arab karangan beliau (Prof Mahmud yunus)..? putri saya sedang membutuhkan sekali.. 🙏
BalasHapus