Halimi Zuhdy
Menelisik asal kata itu agak rumit, pelik, dan butuh kesabaran, kecuali kata yang ditelisik sudah umum dan banyak dikaji, serta beberapa sumber referensi sudah memadahi.
Menelisik suatu kata juga harus memahami pola kata yang ada pada beberapa bahasa sebagai sumbernya. Dalam unsur fonologi, misalnya, harus memahami fleksi (al-I'rab), dan pola-pola mufrad dan jamak. Karena tidak semua kata yang diserap dalam sebuah bahasa itu utuh, misalnya dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab. Kata yang diserap ada yang masih utuh (lafal dan artinya), seperti almanak, daftar, kiamat, khitan dan lainnya. Ada yang lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda, seperti kalimat, makam, dan lainnya.
Yang sulit menelisik kata dalam suatu bahasa bila artinya dan lafalnya berbeda, seperti perlu, petuah, logat (kata ini banyak disalah pahami, dan dianggap lahjah dalam bahasa Arab) dan beberapa kata lainnya.
Bagaimana dengan kata "Lughah, اللّغة" dalam bahasa Arab, apakah ia berasal dari bahasa Arab itu sendiri atau berasal dari bahasa lainnya. "Lughah" dalam bahasa Indonesia diartikan dengan "Bahasa". Kata "Lughah" ada yang menganggap dari bahasa Yunani (Ighriqiyah), ada pula yang mengatakan dari Ibrani (Ibraniyah), tetapi banyak ulama yang tidak sepakat dengan dua pendapat di atas, dan mereka berpendapat kata "Lughah" adalah asli dari bahasa Arab bukan mu'arrab.
Menelisik asal kata "Lughah" tidak cukup melihat dari istiqaq (derivasi)-nya saja, tetapi harus dilihat dari pola flektif dan kedekatan artinya. Beberapa ulama berpendapat, ia berasal dari kata al-lahah (اللَّهاه) yang bermakna epiglotis (tulang rawan yang terletak di belakang lidah dan terletak di depan laring).
Pendapat lainnya, ia berasal dari bahasa Yunani yang diarabisasi dari kata "Lagos" (لوْغُوْس) Yunani menjadi "Lughah" (لغة). Dan pendapat lainnya dari Dr. Hasan Dha Dha, yang penulis kutip dari makalah Dr. Isham Faruq, bahwa kata "Lughah" tidak ditemukan dalam bahasa Arab yang bermakna "kata, ungkapan, atau kalam Arab" yang selama ini beredar bahwa ia berasal dari kata "Lagha, atau Al-gha-yulghi" (الغي-يلغي) yang bermakna sia-sia, membatalkan, tidak berguna. Dan ia sependapat bahwa Lughah berasal dari kata Logos yang dari makna asalnya adalah "Kalimat, kata" dan "Kalam, ucapan".
Dan pula, ada yang berpendapat kata "Lughah" tidak ditemukan dalam al-Qur'an yang bermakna bahasa atau kata, yang ada adalah kata "Lisan", atau dalam literatur Arab dahulu juga tidak ditemukan, yang ada adalah kata "Lahajad", kalau toh ada, ia tidak memiliki arti sesuai dengan definisi bahasa.
Menelisik lebih jauh, kata yang bermakna bahasa, bukan hanya dalam bahasa Arab, tetapi bahasa lainnya sudah terdapat kata tersebut, misalnya dalam bahasa Ibrani adalah "Lasun" (لاشون), yang lebih dekat dengan dengan kata lisan (لسان), dan juga "Syafah" (شفة). Selain bahasa Semitik di atas, juga ada bahasa Inggris yang mirip yaitu kata "Langue" (لانجو), sedangkan bahasa Persia yang bermakna bahasa adalah "Zaban".
Ada juga yang berpendapat bahwa "Lugah" asli dari bahasa Arab, yang berasal dari dari La-Gha-wa dari surat al-Furqan 72, namun berbeda dari Istiqaqnya (derivasi), ada yang mengatakan dari "Lughaa" (لغوة) dari wazan فُعة, ada pula yang berdapat dari derivasi لغو dan لغي.
Dari berbagai pendapat di atas, mana yang paling benar?, maka tinggal kita melihat antara pola dan arti yang mendekatinya. Dan bahasa di dunia selalu terhubung, walau ada yang berpendapat bahwa asal bahasa adalah dari bahasa Semit yang diambil dari nama putra nabi Nuh, Syam bin Nuh. Dan masuk katagori bahasa Afro-Asiatic atau Hamito Semitic.
Mashadir:
-Mu'jam isytiqaq lughawi
-al-lughah al-Arabiyah asl Lugah fi Alam
-Isham Faruq, Kalima al-Arab, Arabiyah am Mu'arrabah
Ponorogo, 26 Februari 2020
*Khadim PP. Darun Nun Malang
Ket Gambar: Talkshow Literasi (Barnamij Hawary) HMJ PBA IAIN Ponorogo bersama Dr. Sutejo Ssc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar