Halimi Zuhdy
1.Menentukan genre
Anda harus menentukan bentuk tulisan yang akan anda tulis, kalau anda memilih puisi maka sisi emosionalnya lebih rumit dari pada kisah, karena selain memilih diksi, ia harus mempertimbangkan nilai emosi sesuai dengan ritme, rima dan imaji.
2. Pemikiran
Dalam karya sastra tidak terlepas dengan emosi, pikiran/ide, ungkapan, imaji, dan ritme , selain emosi maka anda memikirkan apa yang ada akan tulis, jika anda ingin menuliskan puisi, dimulai dengan memikirkan sesuatu yang menjadi tema besar anda, tentang cinta, pahlawan, pemerintahan, korupsi, dan lainnya. Misalnya anda memilih tema cinta, maka pikiran anda memikirkan keburukan dan keindahan cinta. Bagaimana anda membentuk pikiran anda menuju tema besar tersebut.
3. Suasana
Mensuasanakan diri anda, ini tahapan yang sangat penting menuju menulis beremosi, emosi bisa datang dengan sendirinya dan bisa dibentuk, kalau datang dengan sendirinya maka anda tinggal mensuasanakan emosi anda dan menyesuaikan dengan keberadaan anda yang sesungguhnya. Jika belum ada sesuatau dalam diri anda, maka hendaknya anda mencari emosi, dengan melibatkan diri dalam cerita buku, bermain, catteng, berdiskusi, atau menghubungi rekan anda yang anda paling sukai atau paling anda benci.
4.Memasukkan Emosi
Setelah diri anda tersuasanakan dengan emosi tertentu, maka cepatlah emosi yang ada pada diri anda dilibatkan pada seluruh tubuh anda, seakan-akan anda memang dalam kondisi tersebut, kalau sedih jadikan benar-benar sedih, kalau marah maka anda benar-benar marah, kalau cinta benar-benar anda bercinta. Ketika anda menuliskan kata “sedih” libatkan emosi anda didalamnya.
5. Memulai menulis dengan suasana hati dan pikiran
Mulailah menuliskan sesuatu yang anda inginkan : jika anda menulis kata “aku mencintaimu” maka seakan-akan anda benar-benar terlibat di dalamnya, dan anda menjadi bagian cinta itu, atau ana mensuasanakan dalam tulisan bahwa andalah pelakunnya, atau orang yang pernah punya cerita cinta dan ia mengisahkan pada anda. Jangan biarkan tulisan itu hampa, tanpa ada emosi yang meledak. Atau anda meman dalam kondisi yang sebenarnya. Maka tulislah dengan seuasana anda yang sebenarnya. Setiap coretan yang anda tulis, disusakan ada daya emosi yang meledak-ledak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar