Halimi Zuhdy
Sebagai Dosen (orang tua di kampus), ada beberapa hal ingin saya sampaikan terkait beberapa kejadian atau fenomena akhir-akhir ini di kampus kita dan beberapa kampus lainnya. Dan saya punya kewajiban untuk mengingatkan adik-adik (mas and mbak) terkait dengan akademik, spritualitas, akhlaq dan lainnya. Beberapa hal itu adalah:
1. Tidak pacaran, demi kebaikan diri dan keberlangsungan pendidikan sampai selesai, ini berangkat dari pengalaman banyak mahasiswa dan hasil survei kecil-kecilan saya, banyak yang pacaran tidak hanya cukup mengenal lawan jenisnya, tetapi sering keluar bersama, sms dan telpon sepanjang hari, bahkan sering berduaan di tempat sepi, yang akhirnya melakukan hubungan di luar nikah, waliyadzubillah. Kalau ada yang sudah punya pacar, maka saya siap memintakan kepada orang tua kalian, atau siap istikharakan, yang kemudian menjadi sah (suami istri), karena hal ini sangat serius akhir-akhir ini, jangan hancurkan masa depan kalian dengan perbuatan ini, tidak hanya di dunia kalian rugi, tapi juga akhirat. Penyesalan tidak akan pernah datang di awal, ia akan terasa ketika sudah terjadi. "Khusronim mubin (rugi besar), jahuilah pacaran.
2. Bila ingin menghubungi dosen (sms, WA, atau telepon kepada dosen), dahulukanlah dengan "Assalamualaikum", kemudian "pangapunten ustadz", selanjutnya "apakah kami mengganggu panjenengan?" Dan kalimat-kalimat yang baik dan sopan. Selalu belajar menghargai orang lain dengan mengirim pesan yang baik pula. Jangan memaksa dosen, apalagi langsung menemuinya tanpa janji sebelumnya, kecuali sudah biasa. Atau menunggunya, dan bertanya lebih dahulu, "Apakah ustadz, bisa saya temui, saya ada perlu". Jadilah sumur, jangan jadi gunung ketika belajar, tawadhu' jalan menuju sukses. Semakin rendah hati, semakin Allah angkat derajatnya.
3. Kalau kalian berjumpa dengan: Dosen, Guru, dan yang pernah mengajar, atau pun tidak, baik di jalan atau di tempat lainnya, hargailah mereka dengan menyapanya, ucapkan salam, dan menyalaminya, jangan seperti kebanyakan mahasiswa atau siswa, ketika sudah tidak diajar pada semester tersebut, seakan-akan ia sudah bukan dosennya lagi, senyumpun tidak, apalagi menyapanya. Ingat!! Keberkahan belajar ada pada doanya.
4. Carilah teman yang: baik, berakhlaq, berkarakter, berilmu dan suka beribadah. Memilih teman sangat penting, karena ia akan menggiring kita kepada kebaikan atau sebaliknya. Banyak mahasiswa baik, tetapi berubah tidak baik, karena pergaulannya yang salah.
5. Carilah lingkungan yang baik, karena lingkungan akan memberikan pengaruh pada diri kalian. Atau tinggal di tempat (Kost atau Kontraan) carilah yang dekat dengan masjid atau mushalla. Atau tinggal di pondok, insyaalla lebih aman dan setiap hari dapat pelajaran agama, dan insyallah belajar kemandirian.
6. Banyaklah: membaca, menulis, dan mengkaji, dari pada selalu membukan hp hanya untuk chating dll. Mahasiswa akan hebat, jika ia selalu membaca, targetlah sehari membaca 1 buku, atau beberapa halaman buku. Perbanyaklah buku, dari pada memperbanyak menghabiskan pulsa. Ingat, ilmu datang karena banyak belajar, bukan banyak cating, apalagi banyak tidur.
7. Buatlah club, grup-grup kecil, seperti kajian nahwu, sastra, bahasa dan lainnya, carilah teman yang lebih mampu, dan berlatihlah. Atau minta salah satu dosen untuk menjadi pembimbing dalam grup tersebut, dan mengkaji pelajaran atau lainnya.
8. Menjaga shalat 5 waktu di tengah-tengah padatnya kegiatan di kampus atau di luar, terutama shalat berjamaah. Jangan lupa, Shalat Tahajjut, Dhuha dan shalat sunnah lainnya, serta puasa sunnah. Belajar itu butuh tirakat!!! Kesuksesan seseorang, sejauh mana tirakatnya.
9. Selalu minta doa orang tua, agar dipermudah dalam mencari ilmu. Dan doakanlah para dosen, guru, dan orang tua kalian, serta keselamatan umat Islam, dan kesejahteraan negara.
(Tulisan ini dapat dilihat juga di Instagram beliau @halimizuhdy3011. Kami sudah izin beliau, silakan dishare agar bermanfaat bagi para penempa ilmu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar