Sabtu, 30 November 2019

Hari Literasi di Sekolah Indonesia Singapura

Halimi Zuhdy


Ada yang menarik pandangan ketika berkeliling   di Sekolah Indonesia Singapura (SIS), mata seperti diseret ke papan yang tertempel di dinding sekolah yang lurus dengan jalan masuk utama "5i".

Saya merenung agak lama, ada apa dengan 5i, saya mencoba mengerlingkan mata mencari huruf "i", saya tidak menemukannya kata yang dimulai dengan huruf "i". Selasa... dimulai dari S, demikian seterusnya. Setelah nama hari pun tidak menemukan huruf itu. Setelah agak lama... horeee... saya menemukan huruf "i" di akhir program itu. He. 

Cinta Neger(i), Literas(i), Komunikas(i), Prestas(i), Relig(i) ternyata inilah 5i itu. Seperti sajak yang berakhiran rampak... AA. Tapi bukan 5i yang menarik pandangan dan saya menyempatkan diri berpose dengan makhluq tak bernyawa itu, namun program-program hariannya yang lebih difokuskan pada 5i itu. 

Seperti hari Selasa adalah hari "Literasi", saya membayangkan (karena belum sempat mengorek banyak pada guru dan kepala sekolah SIS) ia adalah hari melatih diri untuk menulis dan membaca...berkarya..tidak hanya siswa tetapi juga semua guru, staf administrasi, satpam, dan semua yang terlibat di dalamnya. Pasti menarik... mereka menulis apa yang mereka lakukan hari itu, mereka membaca apa yang ada di tempat itu, bila ini dilakukan maka hari itu pasti hari paling menyenangkan. He 3.

Pendidikan kita disesaki dengan berbagai materi pelajaran, serasa siswa harus serba bisa dengan segala materi itu, kalau ada nilai yang rendah dari sekian materi, pastilah orangtua dibuat bingung, demikian juga guru-guru, tuntutannya sangat tinggi untuk serba bisa. Wkwkwwk. 

Pada akhirnya, hari yang paling menyenangkan bagi siswa adalah hari Ahad, di mana hari itu tak satu pun guru mengajar dan tak satu pun materi yang dilirik... horeeee. hari libur. wkwwwk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar