Halimi Zuhdy
Setiap detik itu adalah moment terpenting hidup kita. Tapi mengapa sering diabaikan? Bahkan, tak peduli dengan apa yang terjadi.
Kerikil yang menyapa. Debu yang menerpa. Daun yang melambai-lambai. Dan, air yang terpercik ke baju kita, bukanlah sebuah kebetulan. Ia sudah termaktub rapi di Lauh Mahfud-Nya. Malaikat bekerja sedemikian rupa.
Namun, kadang kita lupa, bahwa moment apapun adalah paling indah dalam kehidupan. Mengapakah kita lupa mengabadikannya. Walau tidak ada (yang) abadi kecuali keabadian-Nya.
Ketika kita mengambil gambar (menfoto), mengapa kita memilihnya? Bukankah setiap moment itu istimewa. Benar. Tapi ada moment-moment (yang) sangat istimewa. Sebagaimana Allah memberikan waktu-waktu istimewa. Pada setiap harinya, setiap bulannya, dan setiap tahunnya. Dalam satu minggu, hari Senin, Kamis dan Jumat. Dalam satu bulan, ada Ayyamul Bedh, 13,14 dan 15. Dalam satu tahun, bulan al-Muharram, Ramadlan, dan lain sebagainya.
Untuk apa? Agar kita terus menunggu waktu istimewa dengan melakukan kebaikan-kebaikan itu. Pada waktu yang istimewa itulah kita perkuat rindu dan cinta. Agar ikatan semakin erat. Bila ada kedekatan, maka rahmat akan terus mengalir pada kita.
Mengabadikan moment terindah dalam setiap detiknya. Selalu membekaskan nama-Nya di setiap waktu dan tempat, fadzkuruni azkurkum. Dzikir itu akan direkam. Diputar dalam setiap roda kehidupan. Tentunya nanti akan kita saksikan dalam layar lebar Mahsyar. Di mana tiap manusia menunggu pemutaran film kehidupan mereka. []
Jum'ah Mubarokah...
Ket: Ketika Abah Zawawi melukis wajah suram ini,wkwkwk.
Gus Aziz Progresif terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar