Kamis, 27 Juni 2019

TETAPLAH TERSENYUM


@halimizuhdy3011

"Anak kecil yang dilemparkan ke atas, wajahnya tetap tersenyum, karena ia sungguh percaya, tangan Sang Ayah akan menangkapnya"

Mengapa anak kecil yang dilemparkan ke atas tersenyum? Karena ia yakin, percaya, dan memastikan dirinya, bahwa tangan ayah akan menangkapnya.

Bagaimana pula dengan Bilal bin Rabah, yang tetap tabah, walau disiksa sedemikian rupa oleh Umayyah? kerena ia percaya pada Tangan Rahmat-Nya.

Bagaimana kesabaran sang Imam Ahmad ketika dicambuk, dirantai, dipenjara, bahkan ditinggalkan muridnya atas intimidasi penguasa? Karena ia percaya, Allah segala-Nya.

Bagaimana Ammar bin Yasir beserta kuluarganya masih bisa tersenyum, walau setiap hari digiring ke padang pasir, dibakarkan pada matahari, disiksa, disulut dengan besi panas, ditenggelamkan, dan siksaan pedih lainnya? Karena ia percaya, bahwa Allahlah Sang Pelindung dan Sang Penolong. Keimanannya, menghancurkan ketakutannya.

Orang beriman itu kan selalu tersenyum bahagia, apapun yang telah terjadi padanya, karena Ia percaya bahwa semuanya atas takdirNya, dan ia selalu merasa aman dengan imannya, dan selalu bahagia dengan yang menimpanya, "Al iman al amnu". Adakah yang harus ditakutkan dengan harta, tahta, keluarga, dan apa yang kita miliki? Bila semuanya adalah milikNya. Dan bukankah semuanya atas     kendaliNya, atas kehendakNya, dan Dialah Pemegang Palu Hakim yang sesungguhnya. Hasbiallah la haula walaquwata illa billah.

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS:6:82).

Ya Allah, berikan kami keluarga, sahabat, sejawat, kerabat yang selalu mendukung untuk beriman kepadaMu.

Menuju Bandung, 26 Juni 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar