(Vol 11, Kajian Bahasa)
Halimi Zuhdy
Dalam Kajian bahasa yang pernah penulis bahas, bahwa bahasa Arab
termasuk Aslu al-lughah (asal bahasa), dan beberapa contoh telah
dipaparkan.
Edisi ke-10 ini, penulis tertarik mengkaji kata, "Keparat, Cover dan Kafir", apakah ketiga kata tersebut ada hubungannya?
Kalau dalam bahasa Arab ada istilah Isytiqaq Asghar dan Isytiqaq Akbar,
apabila dari beberapa hurufnya ada kemiripan dan kesamaan, biasanya
memiliki arti yang mirip atau sama, seperti kata, "Qawala, waqala,
laqawa, walaqa, qalawa, lawaqa" yang pada awal maknanya adalah bergerak
(yataharrak), yang kemudian, "Qala, qawala" diartikan berkata, berkata
itu bergerak, kalau tidak bergerak namanya "diam-mingkem".
Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar bahasa, maka dapat dilihat
kemiripannya, seperti kata dalam bahasa Indonesia "Logat dan Lughah,
alkohol dan alkukhul, marbot dan marbuth dan lainnya" itu ada kemiripan
dengan bahasa Arab dan Inggris/Indonesia, dan ternyata kata tersebut
berasal dari bahasa Arab (akan dikaji selanjutnya oleh penulis).
Kata, "Keparat", dalam bahasa Indonesia bermakna, "Kurang ajar,
Bedebah, Bajingan, Sompret, Sialan dan kata-kata makian lainnya", ia
dipergunakan untuk memaki seseorang, karena jengkel. Lihat kajian,
"Jancuk Bukan Dari Bahasa Arab" yang dikaji oleh penulis sebelumnya.
Kata, "Keparat" dalam kamus bahasa Indonesia (asal kata) berasal dari
bahasa Arab, yaitu dari kata "Kuffar", kata "Kuffar" adalah jamak
(plural) dari "Kafir", dan "Kafir" adalah pelaku (orangnya). Dalam
banyak kamus bahasa Arab, kata tersebut dari "Kafara-yakfuru-kufron,
kufronan" yang bermakna "menutup, tertutup".
كافِرٌ والجمع :
كُفَّارٌ ، وكَفَرَةٌ وهو كَفَّارٌأَيضًا وهي كَفُورٌ والجمع : كُفُرٌ وهي
كافرة، والجمع كوافرُ ، والمفعول مكفور - للمتعدِّي، كفَرَ
الشَّيْءَ :
سَتَرَهُ ، غَطَّاهُ كَفَرَ عَلَيْهِ. الكَفَرُ : وعاءُ طَلْع النَّخْل
Kata "Kafara" yang bermakna "menutup" digunakan pada praIslam bagi
petani yang menutup benih dengan tanah setelah ditanam. Sedangkan ketika
Islam datang, kata "Kafir" bermakna "Orang yang mengingkari keimanan
kepada Allah dan Rasulnya, atau tidak percaya kepada Tuhan, atau orang
yang tidak beriman". Dan dalam agama lain; Yahudi dan Kresten juga
memiliki makna sendiri, misalkan dalam Yahudi, orang kafir adalah
bangsa-bangsa di luar Israil.
Maka, kata "Keparat" itu bila
didekatkan dengan kata "Kafir", mereka yang mengingkari kebenaran, tidak
beriman, menjengkelkan, mereka yang tidak beriman dianggap kurang ajar,
membuat kesal dan sial.
Sedangkan kata, "Cover" yang berasal
dari Bahasa Inggris, muasalnya dari bahasa Arab. Dalam beberapa
keterangan bahasa Indonesia, "Cover" adalah sampul atau tutup luar dari:
majalah atau buku. Atau, bermakna bagian depan dari sebuah kemasan
produk rekaman suara komersial (album). Atau juga sampul yang digunakan
untuk menutup.
Kata, "Cover" dalam Kitab Al-Lughah al-Arabiyah
Asl al-Lughah Kulluha, ia bermakna, "Yughatthi, Yukhfi" (Menutupi),
yang dalam bahasa Arab, "Kafara al-syai: satarahu, waghattahu".
Maka, kata, "Keparat dan Cover" berasal dari satu kata, "Kafara", yang diambil dari makna awalnya, "menutup" dan "ingkar".
Maraji': Al-Lughah al-Arabiyah Ashl Al-Lughah Kulliha, Mu'jam Ma'ani, Mu'jam Ibnu Mandhur, KBBI, Wekepedia.
Halimi Zuhdy
Dosen Bahasa dan Sastra Arab UIN Maualan Malik Ibrahim Malang, Khadim PP. Darun Nun Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar