Minggu, 16 September 2018

BAHASA ARAB; SILAM DAN KINI

Halimi Zuhdy

Menarik judul Studium General yang dihamparkan kepada mahasiswa baru STIBA DUBA Pamekasan,  "Lughah Dhat, Baina Madi Wal Hadir", Bahasa Arab, dulu dan kini. 

Mahasiswa baru yang mengambil bahasa Arab, dituntut untuk memahami bahagaimana bahasa Arab; lahir, tumbuh, berkembang dan keadaannya kini. Dengan tema tersebut, mereka mampu berfikir bagaimana bahasa ini bergerak melampaui setiap zamannya. Dan mengapa kini, muncul pesaing-pesaing yang bergerak cepat, dan mampu memperlambat laju bahasa Arab, apakah faktor yang paling mempengaruhi? Sehingga setiap buka internet, misalnya, ada bahasa baru muncul dengan bentuk tulisan Arab, tapi berbahasa Inggris, واتساب, فيسبوك, موبيل dan lainnya.

Menurut riwayat yang jamak dipahami, bahasa Arab rumpun semitik yang merupakan gabungan antara bahasa-bahasa Afroasiatik (Asia dan Afrika). Bahasa ini, paling lama bertahan di dunia, dibandingkan dengan bahasa lainnya, dan bahkan bahasa lainnya yang satu rumpun dan yang berkerabat sudah ditelan bumi, hanya tinggal huruf-hurufnya yang dimusiumkan. 


Bahasa Arab yang kita kenal hari ini (Arab Klasik), sudah bertahan 1500 tahun, dan menjadi bahasa dunia beberapa abad lamanya, sehingga orang Barat (eropa) pun bangga jika  dapat menguasai bahasa Arab, karena pada waktu itu, bahasa Arab adalah bahasa keilmuan, yang setiap pembelajar untuk memahami berbagai ilmu, maka harus memahami bahasa Arab. 

Di antara ratusan kosa kata Inggris, misalnya, yang berasal dari bahasa Arab adalah; Camel, Alcaide, Magazine, Alchemy,  Alcohol, Arsenal, giraffe, Sugar dan lainnya. Belum lagi pengaruh terhada bahasa Indonesia, sekitar  tiga ribu kosa kata bersal dari Arab. Juga bahasa Itali, Spayol, India, Pakistan, Iran. Bahasa Arab juga merupakan sumber bahasa utama Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, dan Melayu.


Namun, berjalannya waktu, juga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, keamanan, kebudayaan dan lainnya, maka bahasa Arab juga mengalami perubahan, yang dulu menjadi pengantar dan rujukan kelimuan, kini mengalami kemunduran, terutama yang terkait dengan teknologi. 

Walau di sisi lain, bahasa Arab semakin berkembang pesat terutama dari aspek studi keagamaan dan kajian-kajian keislaman. Dan bahkan, sangat membanggakan, pusat-pusat bahasa Arab berkembang pesat, terutama di luar negara Arab. 

Kini dan selamanya, bahasa Arab akan tetap bertahan di muka bumi, selama umat Islam masih berada di muka bumi, karena bahasa ini, tidak hanya menjadi bahasa keilmuan, ekonomi, dan kebudayaan tapi sudah menjadi bahasa Aqidah. Bahasa Arab, diikat dengan rapi oleh Al-Qur'an, sebagai bahasanya. Bahkan, yang tidak berbahasa Arab  ibadahnya tidak sah, shalat. Ini, merupakan jaminan, bahasa Arab akan tetap berada di muka bumi, tapi apakah tetap menguasai dan menjadi bahasa Dunia? Inilah yang menjadi renungan bersama, para penggiat bahasa Arab. 

Maka, STIBA Banyuanyar Pamekasan, adalah bagian dari kabar gembira untuk Islam, bahasa Arab dan Indonesia, yang juga akan berniat melahirkan generasi pintar ilmu agama, kebahasaan, juga  kesusastraan Arabnya. Serta menjadi bagiaan, dari menjaga keberlangsungan bahasa Arab, dan penyebaran Islam. 

Allah 'lam bishawab
Pamekasan, 15-September  2018
IG: halimizuhdy3011
www.halimizuhdy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar