Sabtu, 21 Juli 2018

IMLA, KIAN MELAMBUNG

(Menguatkan dan Menyebarkan Bahasa Arab di Indonesia)

Halimi Zuhdy

“Saya keliling ke berbagai belahan dunia dan banyak berintraksi dengan organisasi-organisasi atau persatuan Bahasa Arab Dunia (Rabithah, Ittihat, Muntada), tetapi saya baru menemukan organisasi besar dan solid (qowiyyu) ini di Indonesia, yaitu Ittihat (Baca;IMLA) ini” tutur Doktor Abdullah Saleh Alwashmi, di kediaman Al-Ustadz Ahmad Fuad Effendy.

“Ini bukan hanya lipstick belaka, atau hanya sebagai pujian, sungguh  baru saya menemuka organisasi besar yang benar-benar serius memajukan Bahasa Arab, dengan anggota yang cukup besar dari berbagai Universitas dan sekolah, hanya ada di Ittihat ini”, lanjut beliau dengan menahan nafas dan senyum khasnya.

Selanjutnya, Amin Al-Amm Markaz Al-Malik Abdullah bin Abdul Aziz ad-Dauli li Khidmati al-Lughah al-Arabiyyah Riyadh, “Organisasi itu akan semakin kokoh dan berkembang, bila merangkul banyak perbedaan, dan mengakomodir seluruh kepentingan anggotanya, walau dalam berorganiasi tidak akan pernah lepas dari perbedaan, tetapi bila dikelola dengan baik dan serius, ia tidak akan mati dan berhenti, tetapi akan selalu bertahan dan berkembang”.

Satu persatu tamu dari Markaz Malik bin Abdul Aziz dan WAMI dipersilahkan oleh Dr.  Wildana Wargaditana sebagai Mudir jalsah untuk memberikan; masukan, pandangan, dan arahan kepada IMLA atau kesan-pesan selama berada di Indonesia. Dan dari sekian pandangan itu semua bernada optimis dan pujian, bahwa Ittihat Mudarrisi Lughah Al-Arabiyah (IMLA) itu akan berkembang dengan pesat dan akan menjadi mesin penggerak Bahasa Arab di Indonesia.

“Kekeluargaan ( _Ukhawiyah_) dalam tubuh Ittihat ini sangat saya rasakan, dan sangat terlihat dari bagaimana “melakukan” dan “mengkoordinir” berbagai daurah tadribiyah di berbagai tempat, bukan hanya “menteorikan” dan al-hamdullah semua Daurah Tadribiyah berjalan dnegan baik, maka saya cukup mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Ittihat” kata Dr. Said Luwaimi, dengan senyum yang selalu menggantung di bibirnya.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212163674676287&id=1508880804

Ada lima asatidz dari Markaz Malik Abdullah bin Abdul Aziz Riyad KSA yang hadir dalam agenda “Liqa’ ukhawiu” di kediaman pendiri IMLA, Ustadz Ahmad Fuad Effendy, beliau adalah; Dr. Abdullah Saleh Alwashmi (Sekjen Markaz), Dr. Prof. Dr. Abdul Karim (WAMI), Dr. Muhammad Alluwaimy, Dr. Khalid, Dr. Badr Nashir. Sedangkan yang dari Al-Markaz al-Idariyah IMLA; Prof. Dr. Imam Asrori (Ketua),  Ustadz Ahmad Fuad Effendy (Mustasyar, Wa Muassis), Prof. Muhaiban (Musytasar), Prof. Dr. Nurul Murtadha , Dr. Wildana Wargadinata  (Sekjen), Dr. Hanik Mahliatussikah  dan Dr. Mamluatul Hasanah (Amin Sunduq), Ustadz Mohammad Ahsanuddin dan Ustdz Ahmad Makki Hasan (Sekretaris), Dr. Uril Bahruddin (Bid.Ta’aun), Dr. Halimi Zuhdy (Koord. Nasyr Majallah) dan usatdz Moch Wahib Dariyadi

“Kita banyak masyru’at, seperti Daurah Tadribiyah yang baru saja kita lakukan di Malang dan berapa tempat di Indonesia. Dan beberapa tahun lalu, juga bekerjasama dengan IMLA dengan melaksanakan; Syahrul Arabiy, musabaqat, Seminar, Penulisan Dalil Ulama’ Bahasa Arab, dan lainnya,  dan saat ini kami lagi merancang untuk Penulisan karya Tulis Ilmiah (al-bahst al-ilmi) atau membukukan beberapa karya berbahasa Arab, terutama Indoensia. Agar kami mengetahui perkembangan dan keberadaan Bahasa Arab di Indonesia, maka kita harus tahu karya-karya orang-orang Indonesia, maka kita butuh buku-buku, majalah, dan lainnya yang berbahasa Arab, seperti yang ditulis ustadz Fuad Afandi dan lainnya”, kata Seketaris Jendral Markaz Malik Abdullah, Dr. Abdullah Washmi, yang baru saja menerima anugerah Gelar Doktor Honoris Causa bidang Pengajaran Bahasa Arab dan Perencanaan Bahasa dari Universitas Negeri Malang (UM).
 
Sedangkan Prof. Dr. Imam Asrori dalam sambutannya menyampaikan banyak terima kasih kepada Markaz Al-Malik Abdullah bin Abdul Aziz ad-Dauli li Khidmati al-Lughah al-Arabiyyah Riyadh atas kepercayaannya melakukan kerjasama dengan IMLA, dan mudah-mudahan kerjasama tersebut tidak hanya berhenti di sini, namun dapat dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lain nantinya. Demikian pula harapan Sang Muassis dan Dewan Pertimbangan IMLA, Al-Ustadz Ahmad Fuad Effendy, yang diakhir sambutannya sebagai tuan rumah, beliau menyampaikan harapan besar “Entah, ini hayalan atau harapan, saya berharap Bahasa Arab menjadi bahasa Pertama dan Utama (al-lughah al-ula) di Indonesia untuk yang berbahasa Asing (Ajnabyah)” tutur beliau dengan penuh harapan.

Allah ‘alam bishawab
Tayha al-Lughah al-Arabiyah

Halimi Zuhdy
(Koordinator Isdar Majallah Muhakkamah IMLA)

#IMLA_Indonesia
#ImlaForIndonesia
#IMLA_BahasaArab
#BahasaArab_IMLA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar