Halimi Zuhdy
"Masa Depan Bahasa Arab, Peluang dan Tantangan", itu tema yang diangkat dalam acara Stadium General yang diadakan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UIN Sunan Ampel Surabaya. Sungguh menarik tema yang diangkat, hadir bersama kami, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr. H. Ghazaly, Ketua Jurusan, ustadz Syaikhun, dan Ketua Prodi BSA Ustadz Atik Romadhan, serta beberapa asatidz Dr. Thoriq Suud, ustadz Fatin, dan lainnya.
Tema yang sudah menjadi kajian bertahun-tahun diberbagai seminar, Konferensi, simposium, dan halaqah bahasa Arab, tapi, gunung itu tidak pernah meletus, ia semakin kokoh berdiri, bahkan tambah kokoh, seakan-akan tantangan demi tantangan bahasa Arab semakin berat untuk dihadapi. Namun, dikala melihat peluang-peluangnya, juga serasa berada di kebun indah yang dipenuhi bebunga, memekarkan cakrawala, dengan semerbak kesturi. Semua bahasa di dunia akan musnah, kecuali Bahasa Arab, biidznillah.
Saya tidak berbincang tantangan dan peluang bahasa Arab, insyallah makalahnya nanti bisa didowload (tahmil) _(Tahaddiyat lughatud dhat wa furosuha fi ashri hadir)_ tapi yang menarik beberapa pertanyaan mahasiswa, tidak hanya di forum tersebut, tetapi setiap penulis mampir ke beberapa jurusan BSA di di Indonesia, pertanyaan dan keluhan sama, "Lulusa BSA bisa jadi apa?," "Kami malu ditanya tetangga, itu jurusan untuk apa?", "Masa depannya tidak cerah dan tidak menjanjikan", "Kalau PBA jadi guru, BSA jadi Apa?", "Saya sedih, tidak bisa menjawab, kalau lulus harus punya profesi apa"? dan lain sebagainya.
Ada yang panik, sedih, menyesal, cita-cita tak menentu, tapi tidak sedikit yang antusias masuk jurusan BSA. Kalau anda mahasiswa/i, tarik nafas pelan-pelan...keluarkan nafas itu... sedikit demi sedikit...! Kemudian tanyakan pada alumni BSA, adakah yang menganggur? Saya yakin 100%, tidak ada yang menganggur, mungkin kalau tidak jadi apa-apa (dosen, guru, pns, dll), lihatlah di masyarakat, rata-rata jadi penggerak organisasi keagamaan; pesantren, lembaga keislaman, kebudayaan, muballigh dan lainnya.
BSA itu, Mas 24 karat, ingin dibuat apa pun, bisa, hanya tinggal diolah saja. Coba lihat beberapa peluang ini; 1) Menjadi penterjemah handal, 2) Editor buku, koran, majalah, jurnal, dan lainnya, 3) Jurnalis Arab-Indonesia atau sebaliknya, 4) Muallif (Copywriter) dengan kata-kata indah, 5) Diplomat Asing atau bekerja di kedutaan, 6) Mursyid siyahi di berbagai negara atau di Indonesia, 7) Guru sastra, atau Dosen sastra, 8) Pekerja budaya Arab, 9) kritikus sastra 10) Bekerja apa pun di luar negeri (mahir bahasa Arab), 11) leksikografer, 12) Dan lain sebagainya, masih banyak peluang dahsyat untuk jurusan BSA. Masihkah bingung?
Sebentar..........
Lihatlah ulama-ulama besar di Timur Tengah, di Nusantara, bukankah banyak dari mereka lulusan sastra dan bahasa Arab?.Dan ada pula yang jadi presiden di Indonesia. Lihatlah bagaimana nobel sastra di antara jajaran nobel pertama kali diberikan, berarti sastra di perhitungkan (sastra umum)?. Lihatlah bagaimana Al-Qur'an turun dengan indahnya, menginspirasi dunia, bahasa Tuhan yang tak lekang, di dalamnya ruh sastra bersemayam, walau ia bukan Kitab Sastra, tapi kajian sastra Arab mampu melihatnya lebih indah, kalimat-kalimatnya yang mempesona, dari berbagai demensi yang bermutiara, adakah yang lebih dari Al-Qur'an, bukankah ruhnya bisa di tangkap dalam sastra Arab?.
✅
Untuk Mahasiswa/i
BSA itu, 24 Karat. Maka, mulai detik ini, janganlah menyesal, kalau salah masuk ke jurusan BSA, berarti tersesat dalam kebenaran, yakinlah peluang-peluang itu dahsyat, Allah akan berikan kepada orang yang belajar bahasaNya, apalagi belajar untuk memahami Kitab SuciNya, Al Qur'an. Insyallah tidak hanya di dunia bahagia, tapi juga di akhirat. _Fiddutya hasanah wa filakhirat hasanah_. Giat belajar, kuasai empat maharah, anashirul lugah, dan tentunya al-aadab wa lughwiyah. Allah 'alam.
Untuk Mahasiswa/i
BSA itu, 24 Karat. Maka, mulai detik ini, janganlah menyesal, kalau salah masuk ke jurusan BSA, berarti tersesat dalam kebenaran, yakinlah peluang-peluang itu dahsyat, Allah akan berikan kepada orang yang belajar bahasaNya, apalagi belajar untuk memahami Kitab SuciNya, Al Qur'an. Insyallah tidak hanya di dunia bahagia, tapi juga di akhirat. _Fiddutya hasanah wa filakhirat hasanah_. Giat belajar, kuasai empat maharah, anashirul lugah, dan tentunya al-aadab wa lughwiyah. Allah 'alam.
Surabaya, 26/3/2018
Syukran UIN SA (Fakultas Adab & Humaniora, Jurusan BSA, dan Prodi BSA), kami bisa bersilaturahim.
https://www.instagram.com/p/BgyNxQwg9d6/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar