Sabtu, 24 Februari 2018

MASJID

(Menghampar Sujud, Mencari Hakekat Wujud)

Halimi Zuhdy
IG : halimizuhdy3011

"Dan bumi bagimu adalah Masjid, maka dimana Saja kamu mendapatkan (waktu) shalat, maka shalat-lah" Hadis Nabi (An-Nasai)

Bumi yang menghampar, langit yang menjulang, udara yang berhembus, api yang menderai, air yang gemercik, bersujud wujud pada Sang Maha Wujud.

Jika bumi adalah masjid, adakah tempat berlari tak bersujud. Sajadah bumi yang menghampar, tempat kaki menginjakkan segala hawa nafsu, yang melangitkan pikir kepada Sang Maha Tinggi. Bumi dan langit, bentuk ketundukan dan pengagungan. Masjid, bagaimana menghimpun rindu padaNya, walau rindu sesungguhnya tidaklah bertempat. Masjid, penyatuan dari seluruh tanah di muka bumi, hamparannya bersambung, ditempatkan tuk menjadi paku langit.

Sujud adalah kewujudan diri, dari ketiadaan jasad yang sesungguhnya. Masjid, tempat menempatkan ruh,  menguasakan ruh, membungkuskan diri, tuk mengenalkan pada Penguasa Alam Semesta, maka bentuknya adalah sujud (merendahkan diri padaNya), Adzan mengingatkan bahwa waktu mensujudkan diri telah tiba. Yang terkadang manusia lupa, ia akan menghadap padaNya.

Bumi adalah masjid, sujud aktifitasnya, alam adalah sajadah panjangnya, maka pusatnya adalah Masjid Haram, Baituullah Makkah.

Baitullah, bukanlah rumah fisik Allah, karena Allah adalah dzat, ia tidak butuh tempat, tapi manusialah yang butuh untuk menempatkan dirinya, ketika ia bertempat, menempatkan diri pada sesugguhnya, sebagai hamba Allah, Masjid. Maka Qiblah (tempat menghadap) ke ka'bah untuk menyatukan dan memusatkan jiwanya, maka jika mampu ia berkeliling (berthawaf), bagi yang tidak, shalat Jum'at,  berkempul di masjid dekat dirinya.

Memakmurkan masjid, seperti mensejahterakan diri, _“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”_ (QS. At-Taubah [9]: 18). hamba, jika ia berada dekat Tuhannya, jika dekat Tuhannya, maka sifat-sifat ketuhanan ia kan mampu diraihnya, jika mampu meraihnya, maka kan meraih kesejahteraan (salamun), dan kebahagiaan (hasanah). Diantara penghambaannya, dengan memakmurkan masjid.

Masjid Ashr Hassanil Bulkiah Brunai Darussalam, 20/2/2018

https://www.instagram.com/p/Bfck9sABg94/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar