Halimi Zuhdy
Kadang kita dirundung sedih, kadang bahagia datang berjuntai tanpa silih.
Allah, selalu ingin berada dekat dengan hambaNya tuk kasih, tapi banyak yang lari larena takut sedih.
Keberadaan kita dalam detik, sesungguhnya kita berada dalam maqamNya.
Kata Hakim, "Kalau kau ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah, maka perhatikanlah dimana keberadaanmu"
Cinta selalu dalam posisi yang dicintai, walau jauh selalu ingin menghampiri, apalagi dekat, ia sudah menjadi diri.
Al-Hakim berkata, "Kedudukanmu, berada dimana keberadaanmu"
"Jika kau selalu disibukkan dengan dzikir, maka Allah ingin mengingatmu"
"Jika kau selalu disibukkan dgn al-Qur'an, Allah ingin mengajak berbicara padamu"
"Jika kau selalu disibukkan dgn ketaatan, ketahuilah, Allah dekat padamu"
"Jika kau disibukkan dari urusan dunia, Allah lagi menjauh darimu"
"Jika kau selalu menyibukkan diri dari manusia, sungguh Allah merendahkanmu"
"Jika kau disibukkan dengan doa, ketahuilah Allah akan memberimu".
Ketika Hasan Basri ditanya, _"Dimanakah keberadaan saya di hadapan Allah?",_ Al Basri menjawab, _"Sebagaimana keberadaan Allah dalam dirimu"_
posisi, kedudukan, maqam, kondisi, situasi, kapasitas, kelas, pangkat, status; tak sulit dicari, *bagaimana kita mencari dalam diri, kebersamaanNya, agar kita bersamaNya.*
Ya Allah jika dzikir terlupa, ingatkanlah. Jika al-Qur'an tak terbaca, ajaklah tuk tilawah. Jika, dunia menjadi hamba, maka budakkanlah hamba untukMu.
Halimi Zuhdy
www.halimizuhdy.blogspot.com
#FatwaCinta bergabung yuk di*:https://www.instagram.com/p/BUCaeF3A3i9/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar