(Dekat sekali kesuksesan Itu)
Halimi Zuhdy
Ketika sujud, "Allah Maha
Tinggi" yang terungkap. Dan waktu itu, Allah sangat dekat.
Semakin rendah, ia semakin tinggi. Semakin menjatuhkan dirinya dihadapaNya, semakin ia diangkat olehNya. Seperti Nabi Muhammad, ketika dalam kesedihan yang mendera, Allah Isra'kan menuju kehadiratNya. Juga Nabi Musa, kalam-kalamNya turun di saat membutuhkan solusi jalan dakwahnya. Juga, Ketika Firaun berada dekat di belakangnya, samudera di depannya, tongkatnya pun membelah, dengan IzinNya.
Semakin rendah, ia semakin tinggi. Semakin menjatuhkan dirinya dihadapaNya, semakin ia diangkat olehNya. Seperti Nabi Muhammad, ketika dalam kesedihan yang mendera, Allah Isra'kan menuju kehadiratNya. Juga Nabi Musa, kalam-kalamNya turun di saat membutuhkan solusi jalan dakwahnya. Juga, Ketika Firaun berada dekat di belakangnya, samudera di depannya, tongkatnya pun membelah, dengan IzinNya.
Semakin masalah mendera, dan sudah akut, maka sabarlah, sebentar lagi, keindahan akan datang tersenyum. Takbir kemenangan dan kebahagiaan akan segara muncul dengan tetiba.
Ibnu Rajab dalam Rasail nya
"Jika kesedihan, kesulitan, kesusahan, semakin terasa berat. Maka, jalan keluar, kebahagiaan, keindahan akan segera tiba."
Allah berfirman:
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada mereka itu pertolongan Kami" (QS. Yusuf, 110)
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada mereka itu pertolongan Kami" (QS. Yusuf, 110)
Allah berfirman :
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat". (QS. Al Baqarah, 214).
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat". (QS. Al Baqarah, 214).
Nabi Ya'qub AS tidak pernah putus
asa untuk bertemu dengan Yusuf AS, ia berkata kepada anak-anaknya "Wahai
anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari
rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS. Yusuf, 87)
Kemudian Ibnu Rajab melanjutkan dalam Rasail-nya, bahwa di antara rahasia yang paling rahasia, "Datangnya solusi, kemudahan, keindahan setelah terpenjara dalam kesulitan, kesedihan dan kesengsaraan" adalah apabila kesusahan mendera begitu hebat, menderas begitu dahsyat..Lanjut dikoment. Maka keluhanan itu akan berhenti, ketergantungan kepada makhluq menjadi sirna. Ia hanya mengantungkan dan menyandarkan pada Allah, yang pada akhirnya Allah memberikan jalan menderang, jalan keluar, dan jalan bahagia yang begitu indah. Maka disinilah "kepasrahan" atau "tawakkal" itu, ia sudah memutuskan kesedihan, keputus asaan, dan ketergantungan kepada makhluq. (Majmu Al-rasail, 3/173-174)
Imam Syafi’i dalam sya’irnya:
Kemudian Ibnu Rajab melanjutkan dalam Rasail-nya, bahwa di antara rahasia yang paling rahasia, "Datangnya solusi, kemudahan, keindahan setelah terpenjara dalam kesulitan, kesedihan dan kesengsaraan" adalah apabila kesusahan mendera begitu hebat, menderas begitu dahsyat..Lanjut dikoment. Maka keluhanan itu akan berhenti, ketergantungan kepada makhluq menjadi sirna. Ia hanya mengantungkan dan menyandarkan pada Allah, yang pada akhirnya Allah memberikan jalan menderang, jalan keluar, dan jalan bahagia yang begitu indah. Maka disinilah "kepasrahan" atau "tawakkal" itu, ia sudah memutuskan kesedihan, keputus asaan, dan ketergantungan kepada makhluq. (Majmu Al-rasail, 3/173-174)
Imam Syafi’i dalam sya’irnya:
"Bersabarlah, alangkah
dekatnya kelapangan,
Barangsiapa yang muraqabah (merasa
diawasi) Allah dalam seluruh urusan, ia akan berhasil.(Manaqib Asy Syafi’i, Al Baihaqi 2/362)
Ketika gagal, tidak berhenti dalam kegagalan. Ketika mendapatkan kesulitan dengan setumpuk masalah, tidak berhenti hanya mengeluh. Tetapi, melanjutkan selangkah lagi, insyaallah akan diberikan kelapangan, solusi, dan keberhasilan oleh Allah.
Kaliurang, 11/7/2017
dekatnya kelapangan,
Barangsiapa yang muraqabah (merasa
diawasi) Allah dalam seluruh urusan, ia akan berhasil.(Manaqib Asy Syafi’i, Al Baihaqi 2/362)
Ketika gagal, tidak berhenti dalam kegagalan. Ketika mendapatkan kesulitan dengan setumpuk masalah, tidak berhenti hanya mengeluh. Tetapi, melanjutkan selangkah lagi, insyaallah akan diberikan kelapangan, solusi, dan keberhasilan oleh Allah.
Kaliurang, 11/7/2017
www.darunnun.com
www.halimizuhdy.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar