Halimi Zuhdy
Cinta itu seperti udara, tak bisa bernafas tanpanya. Demikian pula
pendidikan, manusia seperti bangkai yang bergerak, jika tak ada nafas
ilmu di dalamnya
Anak yang hebat dan cerdas, tapi tidak bernafas ilmu yang baik, akan menjadi pencuri hebat yang suka berbelit.
Anak lemah badannya, namun ada ruh ilmu di dalamnya, ia akan bangkit melipat seribu bumi mengawal cinta sempurna. Berwawasan global, walau badannya lemah tak berdaya.
Anak yang sehat dengan seribu hasrat, tapi tak ada ilmu yang terikat, seperti orang gila yang sesat.
Cinta itu seperti air, akan terus menyesap walau di bendung, akan terus merayap walau dihadang, akan terus mengalir sampai jauh, tak kenal peluh. Demikian orang yang berpendidikan, ia tak kan kenal putus asa, walau seribu lubang menganga, akan melompat dengan akal cipta. Berselimut takwa, tujuan akhir belajarnya.
Mendidik tidak cukup membuatnya pintar, tetapi bagaimana ia tahu tujuan hantar jiwa menuju Tuhan.
Sebagaimana Lukman, mengajarkan cinta tuk Tuhan tak menduakan, inna syirka ladhulmun inilah dasar pendidikan. Mengajarkan hikmah kemudian ilmu, sebagaimana Allah mengajarkan pada Yusuf, .hukman wa ilman.
Mengajar dengan cinta, agar berakhkaq penuh rasa, berilmu dan bertaqwa, hanya pada Tuhan Yang Esa.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2017
UIN Malang, 02 Mei 2017
www.halimizuhdy.blogspot.
Anak yang hebat dan cerdas, tapi tidak bernafas ilmu yang baik, akan menjadi pencuri hebat yang suka berbelit.
Anak lemah badannya, namun ada ruh ilmu di dalamnya, ia akan bangkit melipat seribu bumi mengawal cinta sempurna. Berwawasan global, walau badannya lemah tak berdaya.
Anak yang sehat dengan seribu hasrat, tapi tak ada ilmu yang terikat, seperti orang gila yang sesat.
Cinta itu seperti air, akan terus menyesap walau di bendung, akan terus merayap walau dihadang, akan terus mengalir sampai jauh, tak kenal peluh. Demikian orang yang berpendidikan, ia tak kan kenal putus asa, walau seribu lubang menganga, akan melompat dengan akal cipta. Berselimut takwa, tujuan akhir belajarnya.
Mendidik tidak cukup membuatnya pintar, tetapi bagaimana ia tahu tujuan hantar jiwa menuju Tuhan.
Sebagaimana Lukman, mengajarkan cinta tuk Tuhan tak menduakan, inna syirka ladhulmun inilah dasar pendidikan. Mengajarkan hikmah kemudian ilmu, sebagaimana Allah mengajarkan pada Yusuf, .hukman wa ilman.
Mengajar dengan cinta, agar berakhkaq penuh rasa, berilmu dan bertaqwa, hanya pada Tuhan Yang Esa.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2017
UIN Malang, 02 Mei 2017
www.halimizuhdy.blogspot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar