Facebook Halimi Zuhdy
Senin, 29 Mei 2017
Memahami Perbedaan Makna Qolbun & Hati
Halimi Zuhdy
(Kajian Ramadhan 2)
Qolbu sering kali diartikan dalam bahasa Indonesia dengan "hati", demikian juga "Heart".
Terjemahan yang benar Qolbu adalah Jantung. Karena Qolbu dalam bahasa Arab adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri fungsinya menyaring racun atau penyakit dari darah. dan ini artinya jantung bukan hati.Sedangkan "Hati" letaknya tidak di dada, tetapi di perut.
Hati dalam Bahasa Arab disebut dengan ‘kibdatun’ atau ‘kibdun’ atau 'kabid'. Dalam bahasa Inggris adalah Liver. Jantung dalam bahasa Inggris "Heart", My Heary artinya jantung hatiku, Qolbul Madinah; Jantung Kota, bukan hati kota. He
Mengapa ini menarik dikaji, karena banyak para muballingh yang menyampaikan beberapa hadis tentang Qolbu yang kemudian diartikan Hati, yang terkadang dikritik oleh orang Saint, karena memang secara fisik berbeda antara hati (liver) dan jantung (Qolbu), "masak hati di dada ustadz, hati kan di perut". Dan menariknya, bagaimana kemudian kita memahami beberapa hadis yang terkait dengan hati (jantung) ini.
Asal dan Makna, MARHABAN (Marhaban Ya Ramadhan)
Halimi Zuhdy
Kata "Marhaban" sering kita dengar ketika bulan Ramadhan datang, kata ini banyak dikaji dan dibahas, dari asal sejarahnya dan bagaimana menggunakannya. Ada yang berpendapat, asalnya dari dua kata "maar" dan "hab", "mar" bermakna: tuan, tuhan, yang suci. Sedangkan "hab" para ulama berbeda pendapat, namun lebih dekat pemaknaannya pada: "pemberiaan dan hadiah". Dan kalimat tersebut berasal dari bahasa Aramiyah, ada pula yang berpendapat "hab" dari "hababa" yang ba' pertama dimasukkan menjadi hab atau hubb.
Kata ini sering digandengkan "ilah" Tuhan. Seperti dalam kamus Lisan Arab, "Marhabakallah dan Marhaban bika Allah", dari asal "mar" yang berarti "Sayyid, Ilah, Alqadis"
Sekarang kita sering dengar ungkapan, "Marhaban bika, Ya Marhaban, Marhaban wa Ahlan" yang berarti, "Datanglah dengan kelapangan, keluasan" Kata yang bermakna "luas, lebar, lapang, leluasa," yang berakar "rahb". Urahibukan marhaban.
Da'i, Bagaimana memantaskan?
Setelah usai pengukuhan KH. Ma'ruf Amin sebagai Guru Besar di UIN Malang, saya menemui KH. Kholil Nafis untuk sedikit berbincang dan mengabadikan dalam memori kamera dan mudah-mudahan menjadi _sababun minal asbab_ pertemanan di dunia menuju pertemanan di Sorga (mudah mudahan menjadi penghuni sorga Allah). Beliau salah seorang Pengurus PBNU dan Ketua Komisi Dakwa MUI Pusat. Selain berdakwah di beberapa tempat, juga sering tampak di beberapa layar televisi, dia juga seorang dosen dan penulis yang produktif. Bagi yang sering menonton Damai Indonesia di TV one, wajahnya pasti tidak asing.
Da'i, Bagaimana memantaskan?
Halimi Zuhdy
Da'i, bukan hanya menyampaikan kalimat-kalimat khutbah secara lisan kepada umat, tapi ia mampu juga menyalurkan pesan tubuhnya dengan jelas. _Lisanul hal khaorun/afshah/ablagh min lisan al maqal_ ( kata-kata tubuh, lebih baik dari pada ungkapan mulut).
Tugas seorang Da'i hanya tabligh (menyampaikan) tidak boleh memaksa orang untuk mengikutinya, tetapi tidak menyerah untuk selalu mengingatkan _Wama alaina illa al balagh al mubin_ (kewajiban kita hanyalah menyampaikan dengan jelas). Sekali lagi, bukan memaksa, karena hidayah dari Allah. Manusia hanyalah berusaha untuk menemukannya dan menggiringnya, tetapi pada akhirnya Allah yang memberikannya.
Menjadi Da'i tidaklah mudah, ia tidak hanya pintar retorika berbicara, tetapi setiap kalimatnya ada pertanggugjawabannya, perilakunya sesuai dengan kalamnya, agar tidak termasuk katagori, _kaburo maqtan i'ndallahi antaqulu mala tafalun_(sangatlah dibenci di sisi Allah, jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan).
Sunggu tugas berat bagi Da'i, penceramah, ustad, khatib, ia harus selalu bisa mengukur diri, menfilter hati, memantaskan perilaku dalam menyampaikan kalimat-kalimatnya. Tidak cukup ayat dan hadis untuk disampaikan, tetapi butuh kesanggupan diri dalam memerankan. Agar tidak masuk pada katagori _kaburo maqtan_.
Semua orang bisa menjadi Da'i, mininal untuk keluarganya, karena ada hadis, "sampaikanlah dariku walau satu Ayat", hadis ini berat sekali dipikul apalagi dilakukan, karena tidak cukup hafal, ia butuh pemahaman yang baik, benar dan shaheh,..lanjut di komen
Halimi Zuhdy
Da'i, bukan hanya menyampaikan kalimat-kalimat khutbah secara lisan kepada umat, tapi ia mampu juga menyalurkan pesan tubuhnya dengan jelas. _Lisanul hal khaorun/afshah/ablagh min lisan al maqal_ ( kata-kata tubuh, lebih baik dari pada ungkapan mulut).
Tugas seorang Da'i hanya tabligh (menyampaikan) tidak boleh memaksa orang untuk mengikutinya, tetapi tidak menyerah untuk selalu mengingatkan _Wama alaina illa al balagh al mubin_ (kewajiban kita hanyalah menyampaikan dengan jelas). Sekali lagi, bukan memaksa, karena hidayah dari Allah. Manusia hanyalah berusaha untuk menemukannya dan menggiringnya, tetapi pada akhirnya Allah yang memberikannya.
Menjadi Da'i tidaklah mudah, ia tidak hanya pintar retorika berbicara, tetapi setiap kalimatnya ada pertanggugjawabannya, perilakunya sesuai dengan kalamnya, agar tidak termasuk katagori, _kaburo maqtan i'ndallahi antaqulu mala tafalun_(sangatlah dibenci di sisi Allah, jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan).
Sunggu tugas berat bagi Da'i, penceramah, ustad, khatib, ia harus selalu bisa mengukur diri, menfilter hati, memantaskan perilaku dalam menyampaikan kalimat-kalimatnya. Tidak cukup ayat dan hadis untuk disampaikan, tetapi butuh kesanggupan diri dalam memerankan. Agar tidak masuk pada katagori _kaburo maqtan_.
Semua orang bisa menjadi Da'i, mininal untuk keluarganya, karena ada hadis, "sampaikanlah dariku walau satu Ayat", hadis ini berat sekali dipikul apalagi dilakukan, karena tidak cukup hafal, ia butuh pemahaman yang baik, benar dan shaheh,..lanjut di komen
Beruntung Orang yang Mendali Agama, Ulama
Halimi Zuhdy
Alhamdulillah, bisa bertemu beliau, Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc adalah Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia periode 2004 - 2015. selain kyai juga Akademisi, kalau menggunakan Ta'birnya UIN Malang, ulama yang intelek dan intelek yang ulama.
Seorang "ulama juga manusia", tapi kediriannya adalah kedirian yang ditempa dengan ilmu agama, yang selalu berkelindan dengan agama, beragama dan keber-agamaan. Mereka adalah orang yang sangat beruntung, karena dalam hadis HR. Bukhari, 71. Muslim, 1037.
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.”
Alhamdulillah, bisa bertemu beliau, Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc adalah Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia periode 2004 - 2015. selain kyai juga Akademisi, kalau menggunakan Ta'birnya UIN Malang, ulama yang intelek dan intelek yang ulama.
Seorang "ulama juga manusia", tapi kediriannya adalah kedirian yang ditempa dengan ilmu agama, yang selalu berkelindan dengan agama, beragama dan keber-agamaan. Mereka adalah orang yang sangat beruntung, karena dalam hadis HR. Bukhari, 71. Muslim, 1037.
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.”
Guru Besar Itu adalah ?
Halimi Zuhdy
Menjadi Guru Besar (Profesor) sebuah kebanggaan, keindahan dan kebahagiaan bagi yang meraihnya dan bagi orang-orang yang berada disekelilingnya, bahkan sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negaranya, juga bagi dunia.
Menjadi Guru Besar (Profesor) sebuah kebanggaan, keindahan dan kebahagiaan bagi yang meraihnya dan bagi orang-orang yang berada disekelilingnya, bahkan sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negaranya, juga bagi dunia.
Penghargaan yang
langka, hanya bagi mereka yang mampu melewati tangga-tangga akademik
yang luar biasa. Mereka, Guru Besar, tidak hanya menjadi guru tetapi
menjadi panutan, _dan harus bisa menjadi panutan_, kata Besar bukanlah
hal yang kecil, ia besar (mendalam) ilmunya, besar perannya (untuk
umat), besar dan membesarkan yang belum besar untuk menuju pada hakekat
Yang Maha Besar.
Guru Besar, bukanlah hanya sebutan, tapi ia amanah besar untuk membuktikan bahwa dirinya memang besar, besar dalam keilmuannya, mampu menebarkannya dan juga bagaimana ia memberikan pengaruh besar untuk merubah lingkungannya. Karena ia langka.
Guru Besar, bukanlah hanya sebutan, tapi ia amanah besar untuk membuktikan bahwa dirinya memang besar, besar dalam keilmuannya, mampu menebarkannya dan juga bagaimana ia memberikan pengaruh besar untuk merubah lingkungannya. Karena ia langka.
Maria / Maryam dalam pandangan Islam
Seminar Maria dalam pandangan Islam dan Katolik
Peserta Seminar berjibun, menikmati beberapa pandangan "Maria Menurut Pandangan Islam dan Katolik", pemateri Dr. Halimi Zuhdy, M.A dan RM Dr Handoko. pada Ahad, (21/5/2017) di Aula Bruderan Budi Nuloa Lawang, ingin mengakses/ Download makalah saya http://repository.uin-malang.ac.id/1911.
Saya menjelaskan tentang biografi lengkap Maria, hikmah dan keteladanan. Ia perempuan sebagaimana perempuan di muka bumi, tapi diberikan keistemewaan oleh Allah swt berupa kesucian diri, menjaga kehormatan dan hati, menjejek langit, mengitari hati yang tidak mendekat pada Ilahi. Ia di antara 4 perempuan terbaik Sepanjang sejarah manusia. Silahkan simak makalah saya di
Peserta Seminar berjibun, menikmati beberapa pandangan "Maria Menurut Pandangan Islam dan Katolik", pemateri Dr. Halimi Zuhdy, M.A dan RM Dr Handoko. pada Ahad, (21/5/2017) di Aula Bruderan Budi Nuloa Lawang, ingin mengakses/ Download makalah saya http://repository.uin-malang.ac.id/1911.
Saya menjelaskan tentang biografi lengkap Maria, hikmah dan keteladanan. Ia perempuan sebagaimana perempuan di muka bumi, tapi diberikan keistemewaan oleh Allah swt berupa kesucian diri, menjaga kehormatan dan hati, menjejek langit, mengitari hati yang tidak mendekat pada Ilahi. Ia di antara 4 perempuan terbaik Sepanjang sejarah manusia. Silahkan simak makalah saya di
Zuhdy, Halimi (2017)
*Perempuan suci, pengabdi, menjejak langit Ilahi: membincang biografi, hikmah dan keteladanan Maryam binti Imran*_. Presented at Seminar Maria Menurut Pandangan Katolik dan Islam, Ahad, 21 Mei 2017, Aula Bruderan Budi Mulia Lawang Malang. http://repository.uin-malang.ac.id/1911 *Maria Menurut Pandangan Islam dan Katolik*
#halimizuhdy #Maria #Mariyam #Maryam #Islam
Seminar Maria dalam dua Agama (Islam dan Katolik)
Setelah saya presentasi tentang Maryam dalam perspektif Islam, ada beberapa pertanyaan yang tidak saya bayangkan sebelumnya, namun cukup menarik dipaparkan, ada 8 pertanyaan yang ditujukan kepada saya tentang Maryam: 1) saya sering mendengarkan dari para ustadz, bahwa kata maliki dan ilahi dalam surat Annas ditujukan atau dikhususkan kepada Maryam? 2. Apakah dalam Islam juga ada devosi untuk Maryam (pertanyaan oleh RM Petrus Maria Handoko), 3. Kenapa Isa menggunakan AS sedengakan Muhammad SAW. 4) Al Quran diturunkan di Gua Hira', mengapa ia bisa membahas Maryam dan Isa. 5) apakah Maryam tidak dirajam dalan keyakinan Islam. 6) Dimana kedudukan Maryam dalam Islam, apakah sama seperti yang dilakukan oleh Katolik. 7). Bagaimana muslim melihat Isa?.
*Perempuan suci, pengabdi, menjejak langit Ilahi: membincang biografi, hikmah dan keteladanan Maryam binti Imran*_. Presented at Seminar Maria Menurut Pandangan Katolik dan Islam, Ahad, 21 Mei 2017, Aula Bruderan Budi Mulia Lawang Malang. http://repository.uin-malang.ac.id/1911 *Maria Menurut Pandangan Islam dan Katolik*
#halimizuhdy #Maria #Mariyam #Maryam #Islam
Seminar Maria dalam dua Agama (Islam dan Katolik)
Setelah saya presentasi tentang Maryam dalam perspektif Islam, ada beberapa pertanyaan yang tidak saya bayangkan sebelumnya, namun cukup menarik dipaparkan, ada 8 pertanyaan yang ditujukan kepada saya tentang Maryam: 1) saya sering mendengarkan dari para ustadz, bahwa kata maliki dan ilahi dalam surat Annas ditujukan atau dikhususkan kepada Maryam? 2. Apakah dalam Islam juga ada devosi untuk Maryam (pertanyaan oleh RM Petrus Maria Handoko), 3. Kenapa Isa menggunakan AS sedengakan Muhammad SAW. 4) Al Quran diturunkan di Gua Hira', mengapa ia bisa membahas Maryam dan Isa. 5) apakah Maryam tidak dirajam dalan keyakinan Islam. 6) Dimana kedudukan Maryam dalam Islam, apakah sama seperti yang dilakukan oleh Katolik. 7). Bagaimana muslim melihat Isa?.
Saya sudah
paparkan seluruh pertanyaan tersebut dalam forum seminar, mudah mudahan
ada waktu untuk menuliskan jawaban tersebut.
Katolik berbeda memperlakukan Maria, sebagaimana Islam Memperlakukannya. Sebagaimana Nabu Isa dan Nabi Muhammad, juga berbeda.
#Maria #Maryam #SeminarIslam&katolik #halimizuhdy
Katolik berbeda memperlakukan Maria, sebagaimana Islam Memperlakukannya. Sebagaimana Nabu Isa dan Nabi Muhammad, juga berbeda.
#Maria #Maryam #SeminarIslam&katolik #halimizuhdy
Label:
Akidah,
Al-Qur'an,
Dialog Islam dan Kristen
Senin, 08 Mei 2017
Belajar Bahasa Arab Ammiyah, untuk TKI, Travel and Tour
#Belajar Bahasa Arab Tuk TKI di Arab yuk
# Percakapan Sehari hari di Arab
# Travel and tour di Arab
# Percakapan Sehari hari di Arab
# Travel and tour di Arab
Karena minimnya pembelajaran Bahasa Arab Ammiyah serta
minimnya referensi untuk TKI, maka mahasiswa BSA Humaniora UIN Malang,
yang mengambil konsentrasi Siyahah/pariwisata, membuat beberapa media di
antaranya percakapan yang disebar lewat youtube dll. Dan diakhir
percakapan ada beberapa kosa kata baru yang biasa digunakan di Arab,
terutama bagi TKW, jamaah haji, umrah dan bahasa keseharian (Ammiyah).
Vedio ini diperuntukkan bagi yang berkepentingan untuk melakukan
perjalanan, percakapan sehari hari dengan Amniyah. Tapi bagi pembelajar bahasa Arab umumnya hendaknya lebih menghukhususkan pada
bahasa Arab fushah. Di Konsentrasi Pariwisata BSA yang kami ajarkan
adalah _Bhs Arab lil A'mal, Al Arabiyah lil siyahah, Al arabiyah lil
Hajj, dan Asshifah Arabiyah.
Akhukum Halimi Zuhdy
1. Di Bandara: https://youtu.be/OD1hR73cH6A
2. Di Hotel :https://youtu.be/jdEq-2-Hdys
3.Kosa Kata hajj wa Umroh :https://youtu.be/jqM1FVhgQnc
4. Fitta'lim : https://youtu.be/niVS-9JHcqw
5. Penukaran uang :https://youtu.be/-xa1puxeDe4
6. Di Hotel :https://youtu.be/tfP2yGia0QA
7. Di Bandara :https://youtu.be/MWf44UNUycs
8.di Bandara dan Hotel :https://youtu.be/dxcr13Jx80s
9. Taarum/perkenalan :https://youtu.be/qKvnAZwUPIk
10. Jual Beli :https://youtu.be/kaOOwt2z1Vw
*Rehat sejenak tuk _nyanyian Arab Ammiyah TKW Dan Hindi_ https://youtu.be/Am9eYWzrdUk
Mudah-mudahan bermanfaat, mohon saran dan kritiknya.
Halimi Zuhdy
Mentor pembelajaran Bahasa Arab _lil aghrod khasshoh_ (trevel and tour, jurnalistik, pekerja, muthawwif, dll)
Cp. 085729320568
Mentor pembelajaran Bahasa Arab _lil aghrod khasshoh_ (trevel and tour, jurnalistik, pekerja, muthawwif, dll)
Cp. 085729320568
Jumat, 05 Mei 2017
Fatwa Cinta 71. (Inikah Cinta itu? Bergelombanglah!)
Halimi Zuhdy
Cinta itu
selalu menciptakan ketidakrasionalan, ia selalu ada walau tak nyata, seperti
angin berdesir mensemilirkan tubuh, seperti gigil walau tak ada salju, kadang
tampak kabut berselimut walau tak bisa terekam diri. Cinta tak berwujud, tapi
benar-benar wujud. Terasa sentuhannya, walau taka da tangan yang bersentuh di
tubuh.
Apakah ini
cinta, mata mengalirkan darah rindu, tubuh yang tak kuasa melihat sang kekasih
tak kunjung tiba. Suatu hari, Tsauban bin Bujdad menemui Rasulullah saw sang mahbub
dengan wajah yang tampak muram, tak seperti biasa, sedih menyelimutinya, rona
yang terserit begitu resah.
Rabu, 03 Mei 2017
Selamat HARDIKNAS 2017: Mengajar dengan Cinta
Halimi Zuhdy
Cinta itu seperti udara, tak bisa bernafas tanpanya. Demikian pula
pendidikan, manusia seperti bangkai yang bergerak, jika tak ada nafas
ilmu di dalamnya
Anak yang hebat dan cerdas, tapi tidak bernafas ilmu yang baik, akan menjadi pencuri hebat yang suka berbelit.
Anak lemah badannya, namun ada ruh ilmu di dalamnya, ia akan bangkit melipat seribu bumi mengawal cinta sempurna. Berwawasan global, walau badannya lemah tak berdaya.
Anak yang hebat dan cerdas, tapi tidak bernafas ilmu yang baik, akan menjadi pencuri hebat yang suka berbelit.
Anak lemah badannya, namun ada ruh ilmu di dalamnya, ia akan bangkit melipat seribu bumi mengawal cinta sempurna. Berwawasan global, walau badannya lemah tak berdaya.
Fatwa Cinta: 70 (Berbeda Itu Cantik Lo, tapi, tuk Cantik tidak Harus Beda)
Halimi Zuhdy
Indahnya pelangi, bukan karena menebar wangi, tapi warna-warni yang mengitari
Warna hijau hanyalah pilihan, maka janganlah terlalu fanatik pada hijau, bunga yang indah, warnanya pun jarang yang hijau. Indahnya bunga, merah yang merekah.
Jangan pula terlalu mati-matian membela merah, ia pun rasa hati, manusia takut melihat warna peduh darah yang memerah, perang jadi pilihan. Butuh warna kuning, tuk membau masa tua.
Tapi, janganlah terlalu pongah pada kuning, kebanyakan yang keluar dan membau keluar dari diri manusia dan hewan adalah warna itu, nikmatilah kuning sebagaimana ia menikmati menjadi dedaunan yang akan menua.
Seminar FATWA CINTA
KINI HADIR, Seminar Keren,
FATWA CINTA
Pra terbit menjadi buku, akan dikupas mesra oleh penulisnya. mengapa fatwa ini hadir, dan bagaimana fatwa -fatwa ini menjadi kata-kata yang begitu mempesona?
Bahasa sastra sarat hikmah ini, akan menjadi ouse dalam kekeringan sahara rindu yang berbalut nafsu, ia akan menghadirkan fatwa tanpa kekang walau tak jarang penuh ayat Tuhan. Sebagai landas gerak dan maraji' rindu.
FATWA CINTA
Pra terbit menjadi buku, akan dikupas mesra oleh penulisnya. mengapa fatwa ini hadir, dan bagaimana fatwa -fatwa ini menjadi kata-kata yang begitu mempesona?
Bahasa sastra sarat hikmah ini, akan menjadi ouse dalam kekeringan sahara rindu yang berbalut nafsu, ia akan menghadirkan fatwa tanpa kekang walau tak jarang penuh ayat Tuhan. Sebagai landas gerak dan maraji' rindu.
Catat dan ikuti
seminar FATWA CINTA, Selasa, 2 Mei 2017 di Masjid Ulul Albab lantai 2, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
seminar FATWA CINTA, Selasa, 2 Mei 2017 di Masjid Ulul Albab lantai 2, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Fatwa Cinta: Bukan Fatwa Biasa 6
Halimi Zuhdy
214. Jemari yang tak sepadan, seperti kita yang tak kudu serupa, tapi bagaimana ritme jemari menyatu tuk bergandeng bersama. #FatwaCinta
215. Sela-sela jari yang tidak menyatu, untuk mencari sela jari-jari lain agar bergenggam mesra dalam rinduNya. #FatwaCinta
216. Hari yang indah, walau tak ada nasi untukku, asal masih ada baris-baris puisi yang candu buatku, ayat-ayatNya selalu membuka pintu tuk masuk pada rindu.#FatwaCinta
217. Cinta selalu rahasia, seperti kau merahasiakan hati untukku. kadarnya tak terukur, walau ribuan mil kucoba melihat gelagatmu. benarlah, cinta harus bersabar menunggu waktu #FatwaCinta
Malang, 27/04/2017
215. Sela-sela jari yang tidak menyatu, untuk mencari sela jari-jari lain agar bergenggam mesra dalam rinduNya. #FatwaCinta
216. Hari yang indah, walau tak ada nasi untukku, asal masih ada baris-baris puisi yang candu buatku, ayat-ayatNya selalu membuka pintu tuk masuk pada rindu.#FatwaCinta
217. Cinta selalu rahasia, seperti kau merahasiakan hati untukku. kadarnya tak terukur, walau ribuan mil kucoba melihat gelagatmu. benarlah, cinta harus bersabar menunggu waktu #FatwaCinta
Malang, 27/04/2017
Fatwa Cinta: Bukan Fatwa Biasa 5
Halimi Zuhdy
209. Berbagi tidak harus abadi dan dikenang, seperti embun yang menyapa pagi, hilang ketika mentari bertandang.#FatwaCinta
210.Embun yang menyapa dedaunan, membulirkan rindu. seperti kau berbagi rindu, walau ia tak pernah merindumu, tetaplah rindu yang membuncahkan cinta.#FatwaCinta
2011. Jika ada Isyarat lampu merah yang menghadangmu, maka bersyukurlah! waktunya kau menenangkan diri, setelah itu akan hijau tuk kembali.#FatwaCinta
212. Jika kau bergegas tuk sampai, ada lubang yang menghujam, kau terjungkal, tersenyumlah!!!. barangkali, lubang itu penghadang dari kematian, takdirmu pun terselamatkan, tetaplah khusnudhan pada Allah. #FatwaCinta
2013. Bercermin jangan pada yg pecah, akan membuat kotak wajah. jangan pula pada air, akan hanyut, tapi pada bening hati yang terasah.#FatwaCinta
Malang, 26/04/2017
209. Berbagi tidak harus abadi dan dikenang, seperti embun yang menyapa pagi, hilang ketika mentari bertandang.#FatwaCinta
210.Embun yang menyapa dedaunan, membulirkan rindu. seperti kau berbagi rindu, walau ia tak pernah merindumu, tetaplah rindu yang membuncahkan cinta.#FatwaCinta
2011. Jika ada Isyarat lampu merah yang menghadangmu, maka bersyukurlah! waktunya kau menenangkan diri, setelah itu akan hijau tuk kembali.#FatwaCinta
212. Jika kau bergegas tuk sampai, ada lubang yang menghujam, kau terjungkal, tersenyumlah!!!. barangkali, lubang itu penghadang dari kematian, takdirmu pun terselamatkan, tetaplah khusnudhan pada Allah. #FatwaCinta
2013. Bercermin jangan pada yg pecah, akan membuat kotak wajah. jangan pula pada air, akan hanyut, tapi pada bening hati yang terasah.#FatwaCinta
Malang, 26/04/2017
Langganan:
Postingan (Atom)