Facebook Halimi Zuhdy
Rabu, 28 Desember 2016
Fatwa Cinta 21
Halimi Zuhdy
Mengapa harus ada cinta, kalau harus selalu menyakiti.
Mengapa harus mencintai, kalau cinta membuat buta.
Mengapa ada cinta, kalau tak pernah ada hati ?. Tanya ini,tidak butuh jawaban, hanya butuh tarikan nafas
Cinta, bersemayam di hati bukan di otak, ia tak perlu rasionalisasi, ia hanya butuh mendetak. Sedangkan Nafsu, tempatnya di otak.
Cinta bukanlah nafsu, demikian nafsu bukan cinta. Keduanya sulit, sangat sulit dipisahkan, bagi orang yang berdekatan.
Tetapi, bagi orang yang punya rindu, ia akan tahu kapan cinta dan nafsu bertandang.
Cinta, selalu mempertanggung jawabkan rasa kepada Tuhan. setiap rasa, ia rasakan, akan mengantarkan keperaduan hakekat. Maka, cinta kadang butuh logika, untuk menuju hakekat cinta. Walau kadang ia tak bisa dilogikan.
Logika untuk mempertimbangkan jalan rasa yang mulai bekerja, dan cinta menganalogikan hati untuk berhati hati, barangkali cinta di hati bukan untuk yang hakiki, pada akhirnya semua rasa dan rasio akan mati, tanpa mendapatkan sebuah arti.
Mencintai yang abadi, Akan abadi, mencintai untuk yang abadi akan mengantarkan keabadian diri.
Sumenep, 25/12/2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar