Halimi Zuhdy
Surga, idaman semua orang, semua agama, semua ajaran,
semua kepercayaan, bahkan orang yang melakukan kemungkaran, kekejian, kerusakan
juga mengharapkan berada di surga. surga dalam pandangan mereka berbeda-beda,
sesuai dengan nalar dan kepercayaan mereka. Tidak hanya orang dewasa yang mengharapkan
surga, anak kecil pun
yang belum tahu dosa dan pahala, juga menginginkan surga. Dan dalam pandangan
mereka surga hanyalah satu keyakinan, yaitu tempat yang indah, semua serba ada,
dan semua kebetuhan terpenuhi. Orang yang bosan
terhadap proses menuju surga yang sebenarnya, terkadang membuat surga-surga
dalam pikiran dan prilaku mereka, dengan melakukan perzinahan, menegak minuman
yang memabukkan, ekstasi, dan mengumbar segala kekayaannya, kemewahannya dan
kesombongannya. Mereka melakukan dua hal demi kepuasan surga dunia mereka,
dengan (fisik) harta, tahta, wanita/laki-laki, keturunan dan (non fisik)
pujian, kesombongan, dan lain sebagainya.
Surga
yang dijanjikan oleh Allah (bagi umat Islam) adalah tempat yang aman, nyaman,
kekal (ad-Dukhan : 51-57), semuanya hidup rukun, tidak ada; pertengkaran,
perselisihan, pertentangan, (al-Hijr : 45-48). Hidup dengan segala keindahan,
kemewahan, dan segala perhiasan (al-Kahfi : 30-31). Memperoleh rizki yang tidak
pernah ada habis-habisanya, disediakan minuman, buah-buahan, daging dsb, dan
tidak pernah merasakan kenyang atau pusing dan mabu setelah memakan atau
meminumnya. Disediakan pelayan dan ditemani oleh bidadari yang cantik dan
sebaya umurnya (Shad : 49-54) dan (al-Waqi’ah : 13-38).Tidak pernah kesulitan
dalam kehidupan disurga, tidak ada buah yang busuk. Semuanya diliputi dengan
kemudahan, dan apapun yang diinginkan pasti terpenuhi. (Ar-Rahman: 68).Serta
semuanya tampan dan cantik, selalu muda, memiliki kulit yang mulus dengan
pakaian yang tak pernah kumal.Tidak pernah sakit, menderita atau mati
(HR.Muslim). dan kesenangan yang lainnya, wanitanya yang cantik-cantik, dan
laki-lakinya tampan-tanpan, terdapat sungai-sungai yang mengalirkan susu, madu
bahkan arak dan tidak memabukkan. dan selalu menebar senyuman. dan masih banyak
gambaran-gambaran bagaimana kehidupan ahli surga. yang pada intinya, adalah
kehidupan yang indah.
Menurut pandangan saya,
selain keindahan surga yang Allah janjikan di atas (dan itu nanti setelah yaum
hisab), maka kita akan selalu menemukan dan merasakan surga yang berada di
dunia, dengan melakukan beberapa hal yang dilakukan oleh penduduk surga. Karena
kebaikan, keindahan, kebahagiaan, dan kenikmatan tidak pernah dilarang oleh
Allah di dunia sebagaimana doa yang selalu kita harapkan, Rabbana atina
fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar (Ya Allah, berikanlah kepada Kami
kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari
siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201). Ibnu Kasir memberi makna “Hasanah fi Dunya” dengan
segala keinginan dan kebutuhan dunia seperti kesehatan, tempat yang nyaman,
pasangan yang baik, rizki yang banyak (wasi’),
ilmu yang bermanfaat, dan perbuatan yang baik. Kenikmatan, kenyaman,
kebahagiaan yang tidak dilarang oleh Allah adalah yang tidak bertentangan
dengan hukum-hukum Allah, sedangkan kebahagiaan, kenyamanan, dan kenikmatan
yang dirasakan indah tetapi bertentangan dengan ajaran Islam adalah kenikmatan
semu belaka, menipu, dan pada akhirnya hanyalah fatamorgana, tidak akan
menemukan kekekalannya. Seperti orang yang mencari ketenangan dan kedamaian, ia
mencarinya di dalam harta, tahta, wanita/laki-laki, dan lainnya setelah ia
menemukannya dan merasakannya, maka ketenangannya akan sirna pula. Tetapi
berbeda dengan ketenangan yang Allah berikan, yaitu hanya dengan mengingatNya, "..Orang-orang
yg beriman dan hati mereka menjadi tenteram (tahmainnu) dengan mengingati Allah,
Ingatlah..hanya dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang (tahmainnu)...(Ar-Ra'd:28).
Di sini ada pengulangan kata “tahmainnu” dua kali dengan menggunakan fiil
Mudhari’ (kata kerja sedang atau akan) yang memiliki arti “selalu” (liddawam).
Serta menggunakan taukit
(penguat/pengokohan). Artinya akan selalu merasa tenang (damai, tentram), jika
seseorang mengingat Allah. Kedamaian, kebahagiaan, keindahan akan selalu
menghiasinya jika ia selalu mengingat Sang Pencipta, Sang Tempat Kembali, Sang
pemberi Rizqi dan Yang mengambilnya. Maka, ia akan merasakan surga di dunia,
jika selalu mengingat “dari” dan “ke” mana pada akhirnya.
Bagaiman menemukan surga di dunia? Jika, seseorang melakukan apa yang dilakukan
orang-orang ahli surga. 1)
Menciptakan tempat yang aman; secara spikis dapat dilakukan dengan selalu
berkhusnudhan kepada orang lain, tidak sombong, tidak hasad dan tidak dengki.
2) Nyaman; selalu berbuat baik kepada orang lain (maka insyallah orang lain
akan juga demikian), selalu melayani kepentingan orang lain, tidak minta untuk
selalu dilayani. 3) semuanya hidup rukun,tidak ada; pertengkaran, perselisihan,
pertentangan, seperti cerminan ahli surga dalam surat al-Hijr : 45-48. 4) Hidup dengan segala
keindahan; berkata indah, bersikap indah, melihat
keindahan-keindahan Allah dengan bersyukur dan bertasbih, seperti cerminan ahli
surga dalam surat al-Kahfi
: 30-31. 5) Memperoleh rizki yang tidak
pernah ada habis-habisanya; kalau gambaran ahli
surga selalu
disediakan minuman, buah-buahan, daging dsb, dan tidak pernah merasakan kenyang
atau pusing dan mabuk setelah memakan atau meminumnya. Disediakan
pelayan dan ditemani oleh bidadari yang cantik dan sebaya umurnya (Shad :
49-54) dan (al-Waqi’ah : 13-38). Maka bagaimana
kita mendapatkannya di dunia? Dengan bertakwa kepada Allah, maka akan
dicukupkan rizkinya oleh Allah dan akan diberikan rizki dari berbagai arah (min
haisu la yahtasib). Dan sikap kita di dunia juga menentukan kebahagian
hidup, dengan qonaah (merasa cukup) terhadap rizki yang sudah diberikan
oleh Allah, orang qonaah adalah orang yang paling kaya dari pada kaya dengan
limpahan harta, tetapi mereka (orang yang kaya) selalu kurang dan tidak pernah
puas dengan pemberiaan lllah, sehingga orang yang seperti ini akan tersiksa di
dunia, walau banyak harta dan serba tercukupi. 6) Semuanya diliputi dengan
kemudahan, dan apapun yang diinginkan pasti terpenuhi. (Ar-Rahman: 68). Orang yang bahagia, jika semua keinginannya selalu dimudahkan oleh
Allah dan selalu tepenuhi, lagi-lagi orang yang bertaqwa dan beriman
akan merasa, Allah selalu memberi kemudahan dalam segala urusannya, selalu
diberikan jalan keluar dalam kesulitannya, dan cara menghadapi kesulitan pun
tetap menggantungkan diri kepada Allah, sehigga dalam setiap nafasnya hanya
Allahlah yang dapat memberi solusi dalam setiap permasalahan, maka jika Allah hanya
tempat kembali, maka ia akan merasakan ketenangan, karena tidak ada angin yang
berhembus keculi dengan kuasaNya, dan tidak ada nafas yang berhenti juga
kecuali dengan kuasaNya. 7) Ahli surga selalu
menebar senyuman; tidak merengut, judes, membenci, marah, dan sifat-sifat yang
kurang baik lainnya, dan dengan senyuman seseorang kita selalu merasakan
kebahagiaan, demikian juga kita memberikan senyuman kepada orang lain, di sana
ada keindahan , kedamaian dan kebahagiaan. Maka, memberikan senyuman, serasa kita
menciptakan surga di dunia.
Selain gambaran surga di atas masih banyak
gambaran-gambaran kehidupan ahli surga lainnya. Mudah-mudahan coretan singkat,
menambah kebaikan kepada penulis sendiri, dan juga bermanfaat apda pembaca. Allah
A’lam bishawab.
Halimi Zuhdy
PP. Darun Nun, Malang Indonesia
Malang, 15 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar