Kadang kita sering memburu, mengejar bahkan berani menyikut demi sesuatu yang sudah ada jaminannya. namun, sering lupa dan bahkan malas mengejar, sesuatu yang jelas-jelas kebaikannya, namun tidak ada jaminannya.
Yang pertama adalah umur, pekerjaan, jodoh dan kecelakaan atau kebahagiaan sebagaimana hadis Nabi ”sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat pulah hari berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umur-nya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya”.
Yang kedua adalah amal sholeh, hal ini yang belum ada jaminannya, dan sebagai bekal menuju Tuhan, bagaimana kita seharusnya mengejar dan berburu bahkan tamak melakukan kebaikan-kebaikan demi menemui sang Pecipta dengan tersenyum. sebagaimana nasihat Hasan Al-Basri "Aku tahu, rizkiku tak mungkin diambil orang lain Karenanya, hatiku tenang, aku tahu,amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku untuk beramal, aku tahu Allah selalu melihatku, karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu, kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku.
Salam Cinta#Halimi Zuhdy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar