Saya telah
berpikir dan menyimpulkan, penting bagi saya pribadi untuk terus maju dan
menegaskan, pasangan sesama jenis harus bisa menikah,” Obama
Ketika saya membaca koran
Kompas hari ini, agak terheran-heran, karena di kolom Internasional, ada wacana
Obama mendukung gay. Keheranan saya tidak berhenti disitu, karena sebelumnya ia
melarang bahkan tidak sepakat terhadap perkawinan antar gay, tetapi sekarang ia
malah membolehkannya, dengan alasan ada pergeseran, atau adanya revolusi
pemahaman masyarakat Amerika terhadap gay.
Gay
yang kita pahami adalah perkawinan antar dua manusia yang sejenis, yaitu
laki-laki dengan laki-laki. Prilaku gay, menurut agama-agam samawi adalah
perilaku yang menyimpang, demikian juga menurut parapsikolog sedunia. Kalau perempuan
dengan perempuan disebut lesbi. Sehingga dijadikan satu istilah menjadi homoseksual.
Mengapa saya heran terhadap
wacana ini, yang sebenarnya bukan hal baru, pertama sosok Obama yang
pimplan, kalau sebelumnya Obama adalah sosok pemimpin masa depan, dengan
kepiawaian berbicara, dan kecerdasan yang luar biasa, mampu membuat mata
terkesima jika melihat sosoknya, dan juga keteguhan dalam prinsipnya, namun apa
yang terjadi belakang ini, ia orang yang mudah tergerus oleh kepentingan diri,
walau bertentangan dengan agama, ia bahkan mengesahkan bagi kalangan yang ingin
kawin atar sejenis. Ia tak lagi memperhatikan kebenaran agama, dan
rasionalitas, demi angkaranya merengkuh kepentingan, tak lagi memperdulikan
kepentingan kebenaran bersama, demikian juga tentang Amerika yang suka bermuka
dua.
kedua
demi politik semuanya menjadi halal, untuk melanggengkan kepentingan politiknya
menjadi seorang presiden, ia rela mengorbankan identitas dirinya, demi survei
kemasyrakatan, atas nafsu gay yang merajalela, karena ada pergeseran
dimasyarakat Amerika bahwa gay perilaku biasa, dan didukung oleh masyarakat,
obama juga ikut-ikutan, takun kekuasaannya tidak lagi langgeng. Ia ini sebuah
keserakahan demi sebuah kekuasaan. Mungkin bukan hanya Obama, tapi banyak
penguasa dunia, yang rela melakukan apa pun demi, satu kepentingan “kekuasaan”.
ketiga
negara Adidaya yang menjadi kiblat dunia, jika Amerika benar-benar memasukkan
undang-undang pernikahan antar jenis, bagaimana dengan dunia yang lain, bisa
dipastikan mereka akan latah, dan akan melakukan yang sama, atas nama demokrasi
dan HAM. Bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban diri untuk
mengekspresikan dirinya, walau bertentangan dengan agama sekali pun, bahkan
mereka sudah tak lagi percaya pada agama, tetapi pada kesepakatan dan kondisi
yang ada.
Saya memberi judul di atas
Obama gay, bukan sebuah fitnah, tetapi sebuah penganalogan, bahwa sesuatu yang
didukung apa pun itu, akan menjadi bagian dari apa yang didukung. Walau Obama
tidak melakukan itu, tetapi ia mendukungnya, apalagi ia seorang pemimpin yang
memiliki kekuatan untuk merubah bahkan mencegah. Jika ia tidak merubah sesuatu
yang dianggap jelek, berarti ia bagian dari itu, Hanya saja, tak ada kesempatan
untuk melakukan itu, tapi pada hakekatnya ia adalah bagian dari sebuah
konspirasi itu sendiri.
Kalau kita perhatikan
kehancuran umat terdahulu seperti kaum Luth as, karena mereka melakukan sesuatu
yang tidak pantas untuk dilakukan, yaitu menikah dengan sejenis, laki-laki dengan
laki-laki (gay), perempuan dengan perempuan (lesbi). Kenapa dihancurkan oleh
Allah saw, karena hal tersebut termasuk perilaku yang menyimpang, melakukan
sesuatu yang tidak pada tempatnya. Menyimpang dari fitrah sebagai manusia yang
diciptakan berbeda untuk memberikan kehidupan yang lebih baik, dan diciptakan
berbeda untuk melahirkan generasi selanjutnya. Apa yang terjadi, jika semua
manusia berbuat seperti yang dilakukan para gay atau lesbi, maka dunia akan
menjadi kuburan, tak akan lagi ada kehidupan, siapa yang kemudian melahirkan,
kalau setiap orang menikah dengan sesama jenis.
Jika opini gay atau lesbi (homoseksual)
semakin digaungkan, maka apa yang terjadi, dunia akan mengalami sebuah keterpuruan,
dengan manusia-manusia yang jauh lebih parah dari pada hewan, hewan saja masih
mencari pasangannya, sedangkan yang melakukan homoseksual berarti lebih parah
dari pada hewan. Dan dampak-dampak yang terpuruk akan terus menimpa suatu
bangsa tersebut, bagaimana jika hal itu dilestarikan bahkan dikampanyekan terus
menerus, maka azab Allah akan menimpa.na’udzubillah
Malang, 12 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar